Jumat, 31 Juli 2015

[FanFiction] SoulMate Part 4

Author : Diah Ayu Novarina
Genre : Part
Cast : Lee Donghae, Im Yoona
Choi Siwon, Tiffany Hwang
Cho Kyuhyun, Seo Ju Hyun
Rating : PG - 15
Title : SoulMate Part 4
Annyeonghaseyo readers, aku kembali lagi dengan part berikutnya Fanfiction ini.. daripada kelamaan langsung aja deh.. check this out!!



*****
Aku dan Kyuhyun masih dalam perjalanan. Waktu hampir tengah malam. Kyuhyun menyetirkan mobilnya cepat sekali dan kulihat raut wajahnya tak kalah khawatir sepertiku.
“ akhirnya kita tiba di daerah rumahnya Yuri, sudah sepi sekali” ucapnya menengok ke kanan dan ke kiri jalan. Aku pun menjawabnya.
“ SEPERTINYA SEMUA ORANG SUDAH TERTIDUR, SEBAIKNYA KITA CARI YOONA DAN SEOHYUN” jawabku memberikannya tulisanku.
“ baiklah, kau liat kearah kanan dan aku melihat kearah kiri” ucap kyuhyun. Aku pun mengikuti perintahnya.
Kami sudah mencari sekitar 30 menit namun hasilnya hanya nihil.
“ kemana mereka? Aku telfon seohyun saja” ucap kyuhyun mengeluarkan Hpnya dan memberhentikan mobilnya. Kulirik jam yang ada di mobilnya kyuhyun, sudah pukul 12.00, tengah malam, kemana mereka. Kyuhyun pun menelfon Seohyun, wajahnya cemas sekali.
“ dia tidak mengangkatnya, coba kutelfon Yoona” ucap kyuhyun menelfon Yoona.
“ dia juga gak angkat telfonnya” ucap Kyuhyun tambah cemas. Aku juga jadi cemas sekali sekarang.
“ ANDWAE” teriak seseorang, aku menoleh kearah kiri. Kulihat beberapa cowok disana, sepertinya ada sesuatu disana. Ku menengok kearah kyuhyun, dia juga sedang melihat itu. Dia mematikan lampu mobilnya dan mengendarai mobilnya perlahan menuju cowok-cowok itu.
“ ANDWAE, Jebal!” ucap salah seorang dari 2 wanita disana. Dari belakang mirip sekali dengan Yoona dan Seohyun, aku yakin itu mereka.
“ sepertinya itu mereka, kita turun perlahan” ucap Kyuhyun mematikan mobilnya dan keluar perlahan dari dalam mobilnya. Aku pun keluar juga tanpa membuka pintu mobilnya, ia berjalan perlahan.
“ kita sergap mereka, kau bisa menyentuh manusia?” Tanya Kyuhyun. Aku langsung memegang tangan Kyuhyun, dia melihat kearah tangannya.
“ ternyata kau bisa menyentuh manusia, bagus, kau pastinya bisa berkelahikan” ucap Kyuhyun. Aku pun mengangguk, tau dia melihatku atau tidak. Aku memegang tangannya lagi saja. Dia pun mengangguk dan berjalan kearah mereka perlahan.
“ disana ada 5 orang, aku 3 kau 2 oke?” Tanya Kyuhyun. Aku setuju dengan idenya.
Kyuhyun maju perlahan, aku menunggu dari belakangnya.
Kyuhyun menghabisi ketiga laki-laki yang tepat di depannya dia. Aku maju dan menghabisi laki-laki yang lainnya.
“ siapa kau? Kenapa aku tidak melihatmu?” Tanya salah satu laki-laki yang dihabisiku. Aku tersenyum evil dan menghabisi dia lagi.
Kyuhyun masih sibuk dengan urusannya. Yoona dan Seohyun menjauhi kita.
Akhirnya mereka semuanya melarikan diri.
“ PENGECUT” teriak Kyuhyun.
Aku menghampiri Yoona dan Kyuhyun menghampiri Seohyun yang sudah menangis dari tadi.
Kyuhyun melepaskan jas yang dipakainya dan memakaikannya ke Seohyun dan memeluknya.
“ kenapa kau tidak menelfonku” ucap Kyuhyun menenangkan Seohyun namun Seohyun hanya menangis terus.
Aku memegang pundak Yoona, ia sepertinya sangat terguncang dengan kejadian tadi.
“ Yoona” panggilku. Matanya menatap mataku dan dia langsung memelukku.
Aku kaget karena tindakannya.
“ aku sudah bilang jangan pulang larut” ucapku.
“ hiks hiks hiks, mi..an..hae” ucapnyas masih terisak dengan tangisannya.
“ ayo kita pulang sekarang” ucap kyuhyun berjalan kearah mobil dengan Seohyun dipelukannya.
Dia membukakan pintu untuk Seohyun. Aku pun bangun dari dudukku dan mengangkat Yoona namun dia masih dipelukanku. Aku berjalan kearah mobil dan masuk kedalam mobil.
*****
Sekarang kami dalam perjalanan pulang kerumah Yoona. Seohyun tertidur dibangku depan dengan Kyuhyun disampingnya yang sedang menyetir.
Aku dan Yoona duduk dibelakang. Yoona masih dalam pelukanku dan tertidur.
“ kenapa hatiku selalu seperti ini jika dengan Yoona”
Akhirnya kami tiba di depan rumah Yoona.
“ kau masuk saja dengan Yoona atau bersama kita?” Tanya Kyuhyun bicara denganku walaupun ia tidak bisa melihatku.
Aku mengambil buku kecil dan menuliskan sesuatu lagi.
“ TIDAK PERLU, KAMI MASUK SENDIRIAN SAJA”
“ baiklah kalau begitu, hati-hati ya” ucap Kyuhyun membuka kunci pintu mobilnya. Yoona pun terbangun dan kami turun dari mobil.
Kyuhyun pun mengendarai mobilnya pergi.
Aku merangkul Yoona, dia masih terus dalam pelukanku. Badannya dingin sekali.
“ aku membawa kuncinya Fishy, ambilah di tasku” ucap Yoona. Aku pun membuka tas kecilnya dan mengambil kunci rumahnya.
Kami pun masuk ke dalam rumah dan kututup pintu rumahnya perlahan. Rumahnya masih sama seperti tadi aku pergi, gelap gulita.
“ hati-hati” ucapku menuntun Yoona naik keatas untuk kekamarnya. Aku membukakan pintu kamarnya dan menuntunnya masuk. Kutidurkan tubuhnya di tempat tidur dan menyelimutinya.
“ uh, Yoona Yoona, kau membuatku khawatir sekali” ucapku memegang keningnya yang panas.
“ demam ternyata” ucapku. Aku pun keluar dari kamarnya Yoona dan turun untuk ke dapur.
Aku mencari mangkuk dan kuisi air. Aku kembali keatas ke kamarnya.
Kuletakkan mangkuk itu di meja kecil disebelah tempat tidurnya. Aku buka lemari bajunya dan kucari kain kecil.
“ rapi sekali lemarinya” ucapku takjub melihat jejeran baju rapi didalam lemarinya.
“ apakah dia tidak punya kain kecil” kataku tetap mencari kain kecil itu.
Akhirnya kutemukan kain itu tapi ada sesuatu di dalamnya.
“ sebuah cincin” ucapku melihat cincin manis. Sepertinya ini miliknya, kuletakkan lagi didalam lemari.
Aku kembali ke tempat tidurnya. Aku masukkan kain itu kedalam air dan kuperas airnya. Kutaruh kain itu dikeningnya.
“ sembuhlah Yoona” ucapku cemas sekali.
Kenapa badanku lemas sekali, tidak biasanya aku seperti ini. Apa karena sekarang aku sudah mulai bisa memegang benda. Aku ingin sekali tidur. Karena saking lemasnya aku pun tertidur duduk disebelah Yoona dengan mengenggam tangannya.
Fishy POV END
Tiffany POV
“Huaaaaaaa” aku menguap dan terbangun dari mimpi indahku. Kubuka mataku dan kulihat cahaya matahari menyinari kamarku.
“ yoona semalam pulang tidak ya” ucapku mencemaskan adik satu-satunya itu.
Aku memakai sandal rumah dan keluar dari kamarku dan berjalan menuju kamar Yoona.
Tok Tok Tok… kuketuk pintu kamarnya.
“ Yoona bangun sudah pagi” ucapku. Tak ada sahutan.
“ Yoongi” panggilku lagi. Hasilnya tetap nihil. Aku buka perlahan pintu kamarnya. Kuintip sedikit. Kulihat Yoona masih tertidur pulas.
“ uh leganya. Dia kenapa di kompres begitu? Apa dia sakit” ucapku. Kulangkahkan kakiku masuk ke dalam.
Kulihat ada mangkuk dengan air di dalamnya. Dia sakit kah.
Aku duduk di sebelahnya. Aku pegang keningnya. Tidak sakit.
“ mungkin semalam dia panas, namun sekarang sudah baikkan. Tapi siapa yang mengkompres dirinya. Tidak mungkin kan dia sendiri yang melakukannya. Apa omma atau appa?” bingungku.
“ ah sudahlah” ucapku keluar dari kamarnya.
“ aku merasa aneh dikamarnya tadi, kenapa ya?” bingungku dan kembali masuk ke dalam kamarku untuk mandi.
Tiffany POV END
Yoona POV
Kepalaku pusing sekali. Ku coba buka perlahan mataku. Aku sudah ada dikamarku ternyata.
Kulihat Fishy tertidur disampingku, sejak kapan hantu tidur? Manis sekali dia, aku bangun perlahan agar Fishy tidak terbangun. Aku tatap wajahnya lagi, imut sekali. Aku memegang wajahnya. Lucu sekali dia.
Tiba-tiba Fishy membuka matanya, aku kaget dan langsung menarik tanganku dari wajahnya.
“ kau sudah bangun ternyata?” Tanya Fishy memegang keningku.
“ ehm, gomawo sudah merawatku semalaman” ucapku tersenyum.
“ aku khawatir sekali dengan keadaanmu semalam. Kamu mau makan bubur?” Tanya Fishy.
“ memangnya siapa yang mau buat bubur?” Tanyaku.
“ ommamu lah, masa aku” ucap Fishy bangkit dari duduknya, dia mengambil mangkuk air dan kain kecilku.
“ kau mau kemana?” Tanyaku kaget dengan tingkahnya.
“ keluar dan kedapur” ucap Fishy santai.
“ MWO!! Kau gila? Bagaimana kalo Fany unnie, omma, dan appa ngeliat mangkuk itu melayang-layang” ucapku kesal.
“ Yoona, sekarang masih pagi sekali. Pasti mereka belum bangun, sudah ya jangan khawatir” ucap Fishy membuka pintu kamarku dan keluar.
“ apa dia gila?” ucapku menggelengkan kepalaku. Aku membayangkan wajahnya lagi dan kelakuannya yang menjagaku semalam.
“ gomawo Fishy-ya” ucapku tanpa sadar.
Yoona POV END
Fishy POV
Aku keluar dari kamar Yoona dan menuruni anak tangga menuju dapur. Masih sepi benarkan apa kataku.
Aku membuang air di mangkuk itu di westafel dan meletakkan mangkuk itu ketempatnya semula pada saat aku mengambilnya semalam.
Aku mencari-cari obat panas di laci-laci dapur Yoona. Namun hasilnya nihil. Ku cari dimana kotak obat. Akhirnya kutemukan di dekat meja makan. Aku berjalan kesana dan membuka kotak obat itu, kucari obat panas atau demam.
“ ini dia” ucapku saat menemukan obatnya dan menutup kembali kotak obat itu.
“ kau siapa?” Tanya seseorang tiba-tiba. Aku kaget setengah mati, kutengok siapa yang berbicara itu.
“ kau siapa?” tanyaku balik. Dia kaget dengan suaraku dan langsung menutup mulutnya.
“ kau.. k.a..u h..a..n..t..u” ucapnya gagap. Aku kaget dengan ucapannya.
“ kau bisa melihatku?” tanyaku gugup juga. Dia hanya mengangguk. Aku membelalakan mataku ternyata Kakaknya Yoona juga bisa melihatku.
“ bagaimana kau bisa melihatku juga?” tanyaku penasaran.
“ aku tidak tahu” ucapnya. Aku mendekatinya, dia mundur perlahan.
“ baru sekarang kau melihatku atau sudah dari dulu?” tanyaku tambah penasaran.
“ kau sudah ada disini dari dulu??. Aniya aku baru kali ini melihatmu dengan jelas. Dulu aku pernah melihat bayangan dibelakangnya Yoona mungkin itu dirimu” ucap Yoona Unnie ini.
“ iya, nanti akan kuceritakan. Tapi sekarang bisa tolong aku buatkan bubur untuk Yoona. Dia demam” ucapku minta tolong.
“ jadi kompres yang ada di meja Yoona itu darimu?” tanyanya. Aku hanya mengangguk dan dia langsung bersiap untuk membuat bubur untuk Yoona.
*****
Aku membuka pintu kamar Yoona dan Kakaknya Yoona dibelakangku membawakan bubur.
“ Unnie” panggilnya.
“ kau demam Yoong?” Tanya Kakaknya Yoona meletakkan buburnya di meja.
“ iya unnie” ucapnya. Kakaknya Yoona duduk disamping Yoona.
“ mau unnie suapin atau dia yang suapin?” ucap Kakaknya Yoona menunjuk ke arahku. Yoona kaget mendengar Unnienya berkata seperti itu.
“ Ba...ga..imana?” tanyanya gugup.
“ sudahlah Yoong, unnie tau kalau dia sudah ada disampingmu sejak dulu dan baru hari ini unnie bisa melihatnya langsung” ucap Kakaknya Yoona.
“ Unnie” ucapnya.
“ ceritakan ke Unnie bagaimana kalian bisa bertemu” kata Kakaknya Yoona
Akhirnya Yoona menceritakan awal aku dan Yoona bertemu.
“ jadi namanya Fishy” ucap Kakaknya Yoona melihat kearahku. Aku mengangguk.
“Namaku Tiffany” Kakaknya Yoona memperkenalkan dirinya kepadaku, aku mengangguk lagi
“ Unnie kumohon jadi beritahu Omma dan Appa soal ini, dan aku ingin membantu Fishy untuk bisa kembali seperti dulu” ucap Yoona meyakinkan Unnienya.
“ tenang saja Yoona, apa untungnya Unnie beritahu omma dan appa soal ini. Bantulah dia tapi kau juga mesti jaga kesehatanmu” kata Tiffany. Yoona mengangguk dan tersenyum.
“ sepertinya kau disuapin sama Fishy saja. Jaga dia” ucap Tiffany melirik kearahku dan keluar dari kamar Yoona.
Aku mendekati Yoona dan duduk disebelahnya.
“ mianhae aku sudah buat kau kerepotan” kata Yoona menunduk merasa bersalah.
“ sudahlah Yoona, yang penting jaga kesehatanmu” ucapku. Aku pun menyuapi Yoona bubur itu.
Fishy POV END
2 Minggu Kemudian
Yoona POV
Seminggu yang lalu kami semuanya merayakan ulang tahun Seohyun, dia hanya mengadakan pesta kecil kecilan hanya untuk kerabat dekat, dan Fishy sudah mulai bisa membiasakan dirinya menjadi hantu dan sudah lancar memegang benda apapun.
“Huwaaaaaaaa” aku menguap dan bangun dari tidurku.
“ kemana dia? Biasanya dia membangunkanku” bingungku mencari Fishy yang tidak ada dikamarku.
“ sudah berapa lama dia dirumahku ya?” ucapku bangkit dari tempat tidur dan mengambil kalender kecil di meja belajarku.
“ sudah hampir sebulan, tapi aku belum berhasil menemukan siapa Fishy sebenarnya” ucapku sedih dan duduk dibangku.
“ YA!! Kenapa kau belum mandi juga? Sudah jam 7, hari ini kau kuliah jam 8 kan?” Tanya seseorang dibelakangku. Aku menoleh, lebih tepatnya hantu.
“ darimana saja kau?” tanyaku berdiri.
“ aku membantu unnie dan ommamu buat sarapan tau” ucapnya.
“ Omma? Kau membantu omma, dia tau mengenai kau?” Tanyaku kaget.
“ bukan begitu, dia masih belum tahu, sudahlah tak perlu khawatir, cepatlah mandi” ucapnya menarik lenganku dan memasukkanku kedalam kamar mandi.
“ cih, dasar. HANTU BAWEL” teriakku.
******
“ annyeong, selamat pagi semuanya” ucapku duduk disalah satu bangku makan.
“ pagi anak Omma, bagaimana tidurmu?” Tanya Omma yang sedang mengoleskan selai strawberi di roti.
“ pulas omma, semalam aku tidur nyenyak sekali” ucapku tersenyum.
“ Yoona, Unniemu sebentar lagi akan menikah dengan Siwon” ucap Appa.
“ jinja? Wah berita hebat ini. Memangnya Siwon Oppa sudah melemar unnie?” tanyaku penasaran.
“ ya sudahlah hehehe” ucap Tiffany unnie tertawa bahagia
“ kapan kalian akan menikah? Aku ingin sekali cepat-cepat punya keponakan” ucapku gembira.
Tiffany unnie hanya tersenyum menjawabku.
“ appa, unnie kapan menikah?” tanyaku tambah penasaran.
“ 2 minggu lagi Yoona, kau dan Seohyun yang menjadi pendamping mempelai wanita” ucap Omma.
“ JONGMAL” Teriakku karena senangnya. Tiffany unnie langsung membekap mulutku.
“ jangan teriak-teriak” ucapnya dan melepaskan tangannya.
“ jika kau libur kuliah temani Unniemu mencoba gaun pernikahannya” ucap Appa.
“ siap bos” jawabku. Aku pun memakan sarapanku, keluargaku juga.
*****
Aku berangkat sekolah dengan mobil Unnieku lagi. Dia hari ini sedang baik. Fishy selalu bersamaku. Dia disampingku sekarang dan aku sibuk menyetir.
“ Unniemu cepat sekali akan menikah, memangnya umur unniemu berapa?” Tanya Fishy.
“ baru 22” ucapku.
“ dan kau?” tanyanya lagi.
“ aku baru 20, siwon Oppa berumur 23 mau tanya lagi?” ucapku kesal.
“ jadi Kyuhyun umurnya 23 dan seohyun 20. oke sekarang aku mengerti dan kenal semua orang yang kenal denganku sekarang” ucapnya tersenyum. Aku bingung melihatnya.
“ namun aku belum tahu siapa diriku sebenarnya” ucapnya. Aku jadi menyesal dengarnya. Sore ini aku harus mencari tahu siapa dirinya dan kenapa dia bisa menjadi hantu.
Sesampainya di kampus, aku parkirkan mobil Tiffany Unnie ini.
“ aku kuliah dulu” ucapku membuka pintu mobil. Fishy ternyata sudah diluar, ehm dia hantu right?.
“ aku ikut bisa?” tanyanya.
“ kau pergilah dulu, aku ingin sendirian, jam 3 kita ketemuan disini” ucapku langsung pergi begitu saja meninggalkannya.
Di Kelas.
“Yoona” panggil seseorang yang sudah stay ditempat duduknya. Aku menghampirinya dan duduk disebelahnya.
“ uh” helaku.
“ kenapa kau?” tanya seohyun.
“ sudah hampir sebulan Fishy bersamaku dan aku sama sekali belum tahu siapa dia sebenarnya” ucapku.
“ terus bagaimana? Apa perlu aku Bantu dengan Kyuhyun Oppa juga?” tanya Seohyun.
“ tidak perlu, oiya kata Omma kau dan aku akan menjadi pendamping mempelai wanita Unnieku, dia akan segera menikah” kataku.
“ jongmal? Wah cukhae” Seohyun mengucapkan selamat. Aku pun ikut tersenyum.
“ Selamat Pagi semuanya” kata dosen kami. Belajar pun dimulai.
Yoona POV END
Fishy POV
“ kenapa dia?” ucapku bingung dengan kelakuan Yoona yang berubah seperti itu.
Aku melihat ada si bocah Kyuhyun sedang bersama teman-temannya. Aku langsung menghampirinya.
“ YA! KYUHYUN” teriakku tidak tahu dia dengar atau tidak.
Dia tidak mendengar sepertinya dan terus mengobrol bersama teman-temannya itu.
“ ehm bagaimana kalau kita nanti malam ke Bar” ucapnya kepada salah seorang temannya.
“ wah ide bagus tuh Kyu, sudah lama tidak main kesana” jawab temannya.
“ sungmin-na jangan mengajarkan Kyuhyun yang tidak-tidak” ucap temannya yang lain.
“ sudahlah Ryewook. Biarkan mereka kena akibatnya” kata temannya yang lain. Kenapa sekarang malah aku jadi pendengar anak-anak ini.
“ ya tapi gimana, aku sudah bilangin berkali-kali tetep saja mereka gitu, gimana kyuhyun mau dapetin seohyun kalo gini caranya Shindong-a” ucap si ryewook itu.
“ sudahlah sudah daripada kalian bertengkar kami gak akan pergi ke Bar” ucap Kyuhyun menyerah mendengar teman-temannya yang bawel itu.
“ YA!!!! KYUHYUN” teriakku lagi namun lebih keras. Dia sepertinya mulai mendengarku dan mencari arah suaraku dengan wajah ketakutan.
“ lebih baik sekarang kita masuk kedalam kelas yuk!” ajaknya kepada teman-temannya.
“ aish, anak ini benar-benar” ucapku kesal.
Aku bingung sekarang harus kemana.
“ aku jalan-jalan saja keliling kampus ini” ucapku mulai melakukan perjalanan.
Kulihat banyak sekali mahasiswa berlalu lalang melewatiku begitu saja di koridor ini. Tiba-tiba kulihat wanita yang sepertinya sangat ku kenal. Tapi siapa dia.
“ Sunye” panggil seseorang dibelakang gadis itu. Ternyata namanya Sunye.
“waeyo?” jawabnya.
“ kau mau ke butik atau kerumah sakit nanti?” tanya temannya itu.
“ sepertinya aku akan ke rumah sakit dulu abis itu baru ke butik, wae?” tanyanya.
“ aku ikut boleh ya, aku ingin ke butikmu” ucap temannya itu.
“ oke, nanti sms aku saja ya Sohee” ucap Sunye lalu pergi lagi, kulihat kemana arahnya dia pergi, ternyata dia masuk kedalam kelas. Kelas apa dia, Design and Fashion.
“ oke ternyata dia seorang desainer baju mungkin, soalnya tadi berbicara soal butik, aku harus beritahu Yoona sekarang” ucapku langsung pergi dari koridor ini dan mencari Yoona.
Aku berhenti. “ Tunggu! bagaimana aku bisa beritahu Yoona, dia dimana aja aku tidak tahu, Ya Fishy, Babo!” ucapku dengan diriku sendiri.
“ Seohyun” panggil seseorang didepanku. Ah itu dia, panjang umur dia aku belum cari tapi sudah ketemu. Aku langsung menghampirinya.
“ Yoona” panggilku. Dia langsung menoleh.
“ Fishy-ya, waeyo? Bukannya kita janjian jam 3? Aku mesti kuliah lagi mianhae” ucapnya langsung lari masuk kedalam kelas.
“ AISH!! Jongmal yeoja ini, keras kepalanya tidak hilang-hilang” ucapku kesal. Aku mencari tempat itu menyendiri sajalah.
Kulihat ada sebuah taman disana, kampus ini keren sekali. Aku langsung ke taman itu.
“ udaranya bagus sekali, aku duduk disini saja” ucapku duduk di antara bunga-bunga di sampingku.
“ kenapa tempat ini tidak asing” ucapku heran dan bingung dengan hari ini.
Kulihat para mahasiswa sambil menikmati pagi menjelang siang hari ini.
“ itu Yoona” ucapku berdiri dan ingin menghampirinya.
“ dengan siapa dia?” bingungku. Yoona dengan seorang pria yang tampanlah menurutku, dia akrab sekali, apa mereka pacaran, tapi setahuku Yoona tidak pernah kencan dengan pria.
“ Taecyeon-na, tugas ini aku belum selesai bantulah aku” ucap Yoona memberikan sebuah buku kepada laki-laki bernama Taecyeon itu.
“ oke baiklah Yoona Princess, aku akan membantumu” ucap Taecyeon. MWO!! YOONA PRINCESS. Kenapa aku jadi kesal mendengar cowok itu memanggil Yoona dengan sebutan Princess, memangnya aku siapanya Yoona.
“ hahahaha, ayo kita ke kelas lagi, pasti si Seohyun sudah mencariku” ucap Yoona. Aku mengikuti mereka perlahan-lahan.
“ sepulang kuliah ada acara tidak?” tanya Taecyeon.
“ aku ada urusan Taecyeon sepertinya, waeyo?” tanya Yoona.
“ oh baiklah, mungkin nanti, aku mau mengajakmu nonton” ucap Taecyeon.
“ jinja? Mungkin lain kali ya, memangnya mau nonton apa?” tanya Yoona.
“ rahasia” ucap Taecyeon memeletkan lidahnya dan berlari, Yoona mengejarnya dan memukul pundaknya.
Deg Deg Deg.
Aku berhenti mengikuti mereka.
“ kenapa dadaku sesak sekali” ucapku memegang dadaku.
“ aku hantu atau bukan sih” ucapku lagi.
“ kenapa ada rasa kesal dan marah melihat Yoona bersama Taecyeon itu” ucapku bingung.
Jam 3 Sore….
Aku menunggu Yoona dimobil Unnienya. Dia kemana??
“ Fishy-ya” panggilnya menghampiriku.
“ Yoona, aku ingin memberitahukanmu” ucapku ingin menjelaskan yang tadi.
“ kita ngoborolnya dalam perjalanan aja ya, ayo” ucapnya masuk kedalam mobil. Mau tak mau aku juga masuk.
“ aku tadi melihat yeoja bernama Sunye, dan dia sepertinya tidak asing bagiku. Lagipula tadi aku mendengar dia berbicara dengan temannya mengenai rumah sakit. Dia sepertinya mahasiswa jurusan Design and Fashion. Soalnya tadi aku liat dia masuk kekelas itu” ucapku menceritakan kepada Yoona.
“ Sunye Sunye? Apa dia seangkatan denganku?” tanya Yoona.
“ sepertinya seangkatan denganmu Yoona” ucapku.
“ baiklah aku akan mencari tahu tentangnya, namun sekarang kita keperpustakaan dulu ya” ucapnya melajukan mobilnya lumayan cepat.
Perpusatakaan Seoul..
“ kenapa kita keperpustakaan Yoona?” tanyaku penasaran.
“ sudahlah ikuti saja” jawabnya berbisik. Dia ketempat buku-buku ilmu hitam dan mengenai hantu-hantu. Dia mengambil beberapa buku.
“ ikuti aku” ucapnya berbisik lagi, iya ini adalah perpustakaan.
“ kau sedang mencari apa?” tanyaku
“ aku ingin tahu kenapa kau bisa menjadi hantu dan tidak ingat apa-apa tentang masa lalumu” ucapnya berbisik lagi.
Sudah hampir satu jam, Yoona membaca buku yang diambilnya tadi.
“INI DIA” teriaknya. Semua mata mengarah padanya.
“ kenapa teriak? Tadi kau bicara bisik-bisik, sekalinya bicara malahan teriak.
“ jwesonghamnida” ucapnya meminta maaf ke pengunjung perpustakaan.
“ ada apa?” tanyaku.
“ seorang jiwa akan hilang dari raganya ketika raganya sedang dalam kondisi tidak baik atau pun buruk bisa saja disebut dengan keadaan kritis atau koma. Jiwa atau Roh akan keluar dari Raganya, namun jiwa itu tidak sepenuhnya hantu. Dia hanya akan lupa dengan hidupnya dan dirinya, namun jiwa ini akan bisa memegang benda dan berbicara dengan manusia atau raga yang terdapat jiwanya. Manusia yang dapat diajak pertama kali berbicara oleh Jiwa tersebut bisa karena ada ikatan hati, Jiwa itu yang memilih sendiri pilihannya kepada manusia tersebut, dan bisa dikatakan mereka juga ditakdirkan.” Baca Yoona dengan berbisik dan langsung menatapku.
“ berarti kau memilihku?” tanya Yoona.
“ MWO? aku juga tidak tahu” ucapku.
“ apa ini takdir?” tanyanya lagi.
“ sepertinya begitu” ucapku tenang. Dia langsung bangkit dari duduknya dan membawa buku itu dan meminjamnya di perpustakaan.
Rumah
“ kau lelah?” tanyaku melihat Yoona langsung tiduran di tempat tidurnya.
“ ehm lelah sekali” ucap Yoona bangkit dari tidurnya dan langsung masuk kedalam kamar mandi.
Aku melangkah ke meja belajar Yoona, disana terpapang fotoku dengan Yoona pada saat di taman rekreasi, walaupun aku tidak sepenuhnya terlihat.
“ Takdir? Pilihanku?” aku bingung dengan kata-kata yang tadi dibacakan oleh Yoona.
“ apa aku dengan Yoona dipertemukan karena takdir?” ucapku. Aku mengambil buku yang dipinjamnya tadi. Aku baca buku itu.
“ Roh atau Jiwa akan bisa memegang benda-benda, namun itu akan ada prosesnya. Pertama Roh atau Jiwa harus mempunyai keyakinan dalam hatinya kepada sesuatu. Kedua Roh atau Jiwa akan bisa memegang benda-benda namun pegangannya masih sangat lemah. Ketiga Roh atau Jiwa akan bisa memegang benda-benda dengan sempurna” bacaku. Aku buka halaman berikutnya.
“ Roh atau Jiwa awalnya hanya akan terlihat oleh seseorang yang memang ditakdirkan, namun dia bisa terlihat dengan orang lain jika Roh atau Jiwa itu mempunyai keyakinan dihatinya agar bisa terlihat oleh orang lain juga. Roh atau jiwa yang hilang dari raganya memiliki hati seperti dulu dia didalam raganya” bacaku lagi. Pantesan saja aku selalu deg degkan.
Aku meletakkan buku itu ditempat semula. “ Sunye, yeoja itu” ucapku masih memikirkan Yeoja tadi. Tiba-tiba Yoona keluar dari kamar mandi dengan pakaian tidurnya.
“ akhirnya kau selesai juga” ucapku.
“ uh kau selalu menungguku mandi, menyebalkan” ucapnya memakai hand body di kaki dan tangannya.
“ kau tidak lelah? Sekarang kau kan bisa lelah” ucap Yoona.
“ aniyo, kalau mau tidur, tidurlah duluan” ucapku.
“ aku mau makan dulu lapar. Kau mau ikut turun atau tidak?” tanya Yoona.
“ aku disini saja” ucapku. Yoona pun keluar dari kamarnya.
“ Yoona, ada apa denganku sebenarnya. Aku selalu Deg degkan setiap melihatmu” gumamku.
Fishy POV END
Yoona POV
“ kenapa dengan dia, dia aneh sekali hari ini” ucapku menuruni anak tangga.
“ Yoong, makan malam sudah siap” ucap Tiffany Unnie.
“ wah, ada kimchi, asik” ucapku duduk dibangkuku.
“ bagaimana kuliahmu hari ini?” tanya appa.
“ baik-baik saja appa. Aku juga sedang mencicil menyelesaikan skripsiku” ucapku dan melahap makananku.
“ bagus kalau begitu” ucap appa tersenyum.
Aku juga tersenyum.
Selesainya makan malam, aku kembali ke kamar.
“ kelulusan sudah hampir dekat, aku harus lulus tahun ini juga” ucapku membuka laptopku dan mulai menulis skripsi lagi.
“ bukannya tadi katamu kau lelah, kenapa tidak besok saja?” tanya Fishy sudah disampingku.
“ aku ingin cepat selesai Fishy-ya” ucapku serius dengan skripsiku.
3 Jam Kemudian
Aku sudah mulai mengantuk, kulihat jarum jam sudah hampir jam 11 malam. Tapi tulisanku tanggung, aku lanjutkan sedikit lagi.
Yoona POV END
Author POV
Yoona masih terus mengetik skripsinya, Fishy melihatnya dari tadi di tempat tidur.
“ sudah 3 jam kau menulis itu, tidurlah” ucap Fishy.
“ ehm” jawab Yoona. Fishy kesal dengan Yoona yang begitu memaksakan dirinya. Fishy keluar dari kamar Yoona.
Yoona sudah mulai memejamkan matanya, dia mengantuk berat. Tak terasa dia tertidur di meja belajarnya dengan laptop yang masih menyala.
Fishy kembali ke kamarnya Yoona. “ dia tertidur juga kan” ucap Fishy. Fishy menghampiri Yoona.
“ Im Yoona kau selalu memaksakan dirimu seperti ini” ucap Fishy mengendong Yoona ke tempat tidur.
Fishy menyelimuti Yoona. “ mukanya, keningnya, bibirnya, kenapa aku menyukai itu” ucap Fishy memegang wajah Yoona.
Author POV END
3 Hari Kemudian…
Yoona POV
“ Fishy-ya, hari ini aku pergi ke kampus dulu, kau tetaplah disini jangan kemana-mana, jika kau pergi, mati kau” ucapku.
“ waeyo? Aku kan sudah jadi hantu” ucap Fishy.
“ tapi kau hantu yang belum mati, kalau kau ingin tau siapa dirimu, tunggulah disini, jangan mengikuti atau kemana-mana, ARASO!” ucapku dan aku pun keluar dari kamar dan pergi ke kampus.
Kampus..
“ Yoong” panggil seohyun.
“ sudah tahu soal wanita yang bernama Sunye?” tanyaku.
“ ehm dia jurusan Design and Fashion” ucap Seohyun.
“ kita kesana sekarang” kataku menarik tangan Seohyun.
“ Annyeonghaseyo” ucapku masuk kedalam kelas Design and Fashion. Untungnya sekarang lagi jam istirahat.
“ Annyeonghaseyo, ada apa?” tanya seorang wanita cantik menghampiriku.
“ disini ada yang bernama Sunye? Aku ingin bertemu dengannya” ucapku sopan.
“ aku yang bernama Sunye disini, kau ingin berbicara denganku?” tanya wanita cantik itu yang ternyata Sunye.
“ ehm nanti kita bicara jangan disini ya, kita ketemuan saja direstoran bimbimbap Myeongdeong, bagaimana?” tanyaku.
“ oke, namamu siapa?” tanya Sunye.
“ Im Yoona, aku dari jurusan hukum” ucapku memperkenalkan diri.
“ Sunye, ini nomorku, jika kau ingin menghubungiku” ucap Sunye memberikan secarik kertas.
“ gamshamnida, oke, annyeonghaseyo” ucapku tersenyum dan keluar dari kelas ini.
Restoran Bimbimbap Myeongdeng…
Aku sudah tiba direstoran ini dan menunggu Sunye datang.
“ Yoona-ssi” panggil seseorang. Aku menoleh.
“ oh Annyeonghaseyo” ucapku berdiri dan memberi salam.
“ annyeonghaseyo, kau ingin membicarakan hal apa?” tanyanya duduk didepanku.
“ ehm bisa kita memesan makanan terlebih dahulu, agar terlihat akrab” ucapku.
“ baiklah, Ahjumma” panggilnya. Seorang ahjumma menghampiri kami.
“ mau mesan apa nona?” tanya ahjumma itu.
“ 2 bimbimbap dan 2 es lemon saja” ucap Sunye.
“ baiklah tunggu sebentar nona” ucap ahjumma itu pergi.
“ ehm Sunye-ssi, mianhae kalo aku menanyakan hal ini, apa kau punya seorang kekasih atau kakak laki-laki?” tanyaku langsung.
“ ehm aku hanya anak satu-satunya, mungkin aku mempunyai kekasih, ada apa sebenarnya?” tanya Sunye.
“ ehm kekasihmu sekarang dimana?” tanyaku.
“ oh dia, dia sedang koma sekarang” ucapnya dengan wajah yang langsung sedih.
“ oh mianhae” ucapku menyesal.
“ dia kecelakan pada saat ingin berangkat ke kampus di daerah sini” ucapnya. Kecelakaan di daerah sini??
“ bagaimana keadaanya sekarang?” tanyaku.
“ ehm masih koma, sudah hampir 1 bulan lebih dia koma, aku khawatir sekali, setelah dia lulus, kami akan menikah” ucap Sunye mulai menceritakan. Hampir 1 bulan? Itu sama seperti aku dan Fishy.
“ kau sudah bekerja Sunye-ssi?” tanyaku.
“ ehm aku memiliki butik di daerah dongguk” ucap Sunye wajahnya sudah mulai berubah biasa lagi.
“ wah, aku boleh kebutikmu kapan-kapan, nanti aku akan mengajak chinguku, dia suka sekali dengan Fashion” ucapku.
“ silakan, dengan senang hati. Kekasihmu itu seorang apa?” tanyaku mengarahkan ke kekasihnya lagi.
“ dia kuliah di Jurusan kedokteran dikampus kita, dia seorang anak lumayan kaya dan terpandang, dia ingin sekali menjadi dokter anak-anak, dia suka dengan anak-anak” kata Sunye.
“ dia sangat menyukai anak kecil, berarti dia akan menjadi ayah yang hebat untuk anak-anakmu nanti” ucapku memuji.
“ hehehe gomawoyo Yoona-ssi, tapi kenapa kau ingin sekali tahu soal kekasihku?” tanya Sunye sudah mulai heran dengan pertanyaanku.
“ aku hanya ingin mengenal dirimu saja Sunye-ssi, soalnya kata teman-temanku kau pintar, cantik, dan baik hati, aku ingin berteman denganmu saja” ucapku berbohong.
“ begitukah, gomawo Yoona-ssi, lalu aku ingin mendengar cerita tentangmu juga  bagaimana?” tanya Sunye.
“ baiklah, aku seorang mahasiswa dari jurusan hukum, aku dari keluarga yang sederhana saja, Appaku bekerja di rumah sakit, beliau seorang dokter, Ommaku hanya seorang seniman pemusik dan dia juga seorang ibu rumah tangga yang baik sekali. Aku mempunyai kakak wanita, yang suka sekali dengan musik seperti Ommaku, aku menyukai hukum” kataku menceritakan kehidupanku.
“ wah, bagus sekali mempunyai kakak” ucap Sunye tersenyum.
“ makanannya tiba nona” kata Ahjumma membawakan 2 bimbimbap dan 2 es lemon.
“ gamshamnida Ahjumma” ucap Sunye dan Aku.
Kami pun memakan makanan kami.
“ setelah ini kau mau kemana Yoona-ssi?” tanya Sunye.
“ tidak kemana-mana mungkin langsung pulang” ucapku.
“ kau mau ikut denganku ke rumah sakit, hari ini aku akan menjenguk kekasihku, kau mungkin penasaran dengan kekasihku?” tanya Sunye. Kebetulan aku ingin memastikan kekasihnya dia Fishy atau bukan.
“ boleh, lagipula aku bosan dirumah” ucapku.
“ hahaha bisa saja kau, oke, nanti kau mengikuti aku saja dari belakang ya” ucap Sunye, dia tahu aku membawa mobil.
“ baiklah” ucapku mengangguk.
Rumah Sakit
“ ikutilah aku ya Yoona-ssi” ucapnya memasuki sebuah kamar bernomor 504.
“ Annyeong, Lee Donghae-ya” ucap Sunye menghampiri kekasihnya itu yang penuh dengan benda-benda kedokteran ditumbuhnya. Wajah kekasihnya tidak begitu terlihat jelas, mungkin karena aku jauh darinya.
“ kemarilah Yoona-ssi” ucap Sunye. Aku pun melangkahkan kakiku mendekat.
Kulihat wajahnya perlahan-lahan dan Deg…
Dia benar Fishy, aku ingin menangis namun tidak mungkin karena Sunye akan curiga.
“ ini kekasihmu, aku turut berduka Sunye-ssi” ucapku.
“ gomawo Yoona-ssi, sudah hampir sebulan lebih dia seperti ini, tidak ada tanda-tanda dia bangun” ucap Sunye.
“ aku doakan semoga dia cepat sadar” ucapku.
“ Sunye-ya, kau sudah tiba ternyata” kata seorang Ahjumma masuk kedalam ruangan ini. Sepertinya dia omma dari Fishy.
“ oh ommonim, iyaa tadi selesai kuliah aku kesini” ucap Sunye memberi hormat.
“ ini siapa Sunye-ssi?” tanya Ahjumma itu. Aku pun memberi salam.
“ Annyeonghaseyo” ucapku.
“ Annyeonghaseyo, siapa namamu nak, kau cantik sekali” ucap Ahjumma itu menghampiriku.
“ Im Yoona Imnida” ucapku memperkenalkan diriku.
“ oh Yoona, nama yang indah, kau temannya Sunye?” tanya Ahjumma.
“ iya ommonim” ucapku sopan.
“ kau ingin menjenguk Uri Donghae ya?” tanya ahjumma.
“ aku mendengar cerita dari Sunye-ssi dan aku kemari ommonim” ucapku.
“ dia sudah seperti ini hampir sebulan yang lalu, Karena kecelakaan di Myeongdeong” ucap Ahjumma.
“ dia akan bangun ommonim, percayalah dan terus berdoa kepada Tuhan untuk memberikannya kesadaran, aku percaya doa seorang ibu yang tulus untuk anaknya akan selalu didengar oleh Tuhan” ucapku memberikan semangat.
“ gomawo Yoona-ssi” ucap Ahjumma tersenyum kepadaku.
1 Jam Kemudian…
Aku masih berada disini menemani Ahjumma dan Sunye, dan aku ingin terus melihat raga dari Fishy.
“ kau sudah makan Yoona-ssi?” tanya Ahjumma.
“ sudah ommonim” ucapku.
“ Ommonim sudah makan?” tanya Sunye.
“ belum Sunye, mau kau antarkan ommonim makan dibawah?” tanya Ahjumma sedikit tidak lembut menurutku.
“ iya ommonim, ayo” ucap Sunye merangkul Ahjumma.
“ sudahlah tidak perlu merangkulku, aku bisa jalan sendiri” ucap Ahjumma. Sunye langsung melepaskan rangkulannya. Ada apa dengan mereka, apa hubungan mereka tidak baik??
Sekarang aku hanya berdua diruangan ini dengan Fishy. Karena tidak ada yang melihat, aku mulai menghampiri Fishy dan duduk dibangku disebelahnya.
“ Annyeong, namaku Im Yoona, mungkin rohmu telah tau diriku, namun ragamu belum mengenalku, aku kuliah di Seoul University sama sepertimu namun aku dijurusan hukum dan kau kedokteran. Cepatlah bangun Donghae-ssi” ucapku memegang tangan kirinya yang bebas.
Yoona POV END
Fishy POV
“ Yoona lama sekali kemana dia” ucapku bete karena seharian dirumah dan hanya membaca buku-bukunya.
Deg Deg Deg Deg…
“ tangan kiriku kenapa begini, serasa ada yang memegang lembut dan hangat sekali” ucapku heran dan memegang tangan kiriku.
Ada apa sebenarnya, IM YOONA CEPATLAH PULANG!!
Fishy POV END
Yoona POV
Aku kembali ketempat dudukku semula, agar Ahjumma dan Sunye tidak curiga.
Tiba-tiba Hpku berdering
Ima Time Machine ni norikonde
Anata ni ai ni iku
koto ga dekita nara
“ Tiffany Unnie” bacaku. Aku mengangkatnya.
“ waeyo unnie?” tanyaku.
“ kemana kau? Fishy mencarimu dan sekarang sedang dikamarku, dia memerhatikan fotoku dengan Siwon, CEPAT PULANG!!” teriaknya, aku menjauhkan hpku dari telingaku.
“ Araso araso, aku pulang” ucapku menutup telfonnya.
“ Donghae-ssi, aku pulang dulu” ucapku memberi salam.
Aku membuka pintu kamar ini.
“ oh, Yoona-ssi kau mau pulang?” tanya Ahjumma.
“ iya ommonim, sudah malam, Unnieku tadi menelfon dan menyuruhku pulang” ucapku.
“ oh baiklah kalau begitu, hati-hatilah” ucap Ahjumma. Aku memberi salam.
“ Sunye-ssi aku pulang dulu ya” ucapku.
“ Hati-hatilah Yoona” ucapnya. Aku pun langsung pulang.
*****
“ Aku pulang” ucapku membuka pintu rumah.
“ kemana saja kau?” tanya Tiffany Unnie langsung menarikku naik keatas dan masuk kedalam kamarku.
“ aku tadi mencari tahu tentang Fishy Unnie” ucapku jujur.
“ lalu bagaimana?” tanya Tiffany Unnie yang sekarang penasaran.
“ Kau sudah menemukan siapa diriku?” tanya Fishy tiba-tiba masuk kedalam kamar.
To Be Continue..
Jangan lupa komen dan sarannya ya Readers Pyros^^
Komen dan saran kalian sangat berguna sekali untuk FF ini.
Gomawoyo..

Tidak ada komentar: