Jumat, 31 Juli 2015

[FanFiction] SoulMate Part 5

Author : Diah Ayu Novarina
Genre : Part
Cast : Lee Donghae, Im Yoona
Choi Siwon, Tiffany Hwang
Cho Kyuhyun, Seo Ju Hyun
Rating : PG - 15
Title : SoulMate Part 5
Annyeonghaseyo readers, aku kembali lagi dengan part berikutnya Fanfiction ini.. daripada kelamaan langsung aja deh.. check this out!!



******
“ Kau sudah menemukan siapa diriku?” tanya Fishy tiba-tiba masuk kedalam kamar.
“ ah Fishy-ya” ucapku gugup. Aku ingin sekali memberitahukannya kepadanya siapa dia sebenarnya, tapi kenapa ada yang menganjal di sini.
“ siapa diriku Yoona-ya?” tanya Fishy mendekatiku. Aku menatap Tiffany Unnie yang mengerti dengan tatapanku.
“ sebaiknya aku keluar, biar kalian berdua saja yang menyelesaikannya” ucap Tiffany Unnie keluar dari kamarku.
“ Yoona-ya, beritahulah aku sekarang” ucap Fishy memegang pundakku. Aku kenapa begini, rasanya mulutku tidak bisa berbicara. Aku harus melakukan apa.
“ Yoona???” panggil Fishy lagi. Tak sadar aku mengeluarkan air mataku dan jatuh di kedua pipiku.
“ kau kenapa menangis? Apa yang terjadi denganku?” tanya Fishy tambah khawatir.
“ mianhae Fishy-ya” ucapku keluar dari kamar dan berlari keluar dari rumah.
Aku ingin ke rumah Seohyun dan menceritakan kepadanya masalah ini.
“ YOONA!!” teriak Fishy. Aku menoleh.
“ mianhae Fishy-ya, aku tidak bisa, aku tidak bisa” ucapku menunduk. Fishy menghampiriku.
“ wae? WAE???” teriaknya.
“ aku tidak tahu, pokoknya AKU TIDAK BISA ARASO!!!” aku juga teriak dan langsung naik taksi di depanku.
“ YOONA!!!!” teriaknya. Aku menangis di dalam taksi sekencang-kencangnya.
Rumah Seohyun
Aku turun dari taksi dan memasuki pekarangan rumah Seohyun. Sekarang langit sudah gelap sekali.
Ting Tong Ting Tong aku memencet bel Seohyun.
Krek!!!
“ Yoona” panggil Seohyun.
“ bisa kita bicara Seohyun?” tanyaku.
“ bisa, kita dikamarku saja” ucap Seohyun mempersilahkan aku masuk dan menutup pintu rumahnya.
*****
“ ada apa sebenarnya Yoong?” tanya Seohyun.
“ aku sudah tahu siapa Fishy sebenarnya” ucapku langsung ke permasalahan.
“ Mwo!! Dia siapa? Kenapa kau tidak bilang padaku?” tanya Seohyun.
“ aku baru tahu hari ini, dia sekampus dengan kita tapi di Jurusan Kedokteran, 1 tahun diatas kita” ucapku.
“ dia, dia, apa dia yang waktu itu dibilang orang ada yang kecelakan dari jurusan kedokteran?” tanya Seohyun, dia mengerti ternyata. Aku mengangguk.
“ lalu kenapa kau seperti ini?” tanya Seohyun.
“ Fishy nama aslinya Lee Donghae, dia adalah tunangannya Sunye. Kau tahu kan yang waktu itu di Design and Fashion aku menghampirinya? Aku dan Sunye sepulang kuliah, makan di restoran bimbimbap, dan aku memintanya untuk menceritakan soal Fishy, tidak Lee Donghae maksudku, Donghae dari keluarga kaya raya, dia sangat menyukai anak kecil dan cita-citanya adalah menjadi dokter anak. Dia kecelakaan di daerah Myeongdeong, tapi aku tidak tahu kenapa” ucapku menceritakannya ke Seohyun.
“ lalu kenapa tidak kau kasih tau ke Fishy, aniya Donghae maksudku??” tanya Seohyun.
“ aku tadi ingin sekali memberitahunya namun entah kenapa mulutku susah sekali berbicara, dan dadaku sesak sekali seperti ada yang akan hilang, jika aku menceritakan kepadanya” ucapku jujur dengan perasaan sejak tadi.
“ Jangan-jangan kau????” kaget Seohyun.
“ aku kenapa???” tanyaku bingung karena Seohyun langsung seperti itu.
“ Im Yoona, kau telah jatuh cinta dengannya” ucap Seohyun. Aku kaget mendengarnya dan membelalakan mataku.
“ mwo????!!! Apa maksudmu?” tanyaku.
“ tadi kau bilang dadaku sesak sekali seperti ada yang akan hilang, jika aku menceritakan kepadanya, itu artinya kau tidak ingin dia kembali ke tubuhnya dan menjadi sadar lagi, jika ia sadar, ia akan bersama Sunye dan bukan bersamamu, kau tidak ingin dia meninggalkanmu Yoona” ucap Seohyun.
“ mwo??????” kagetku mendengar pernyataan Seohyun.
“ kau serius Seo??” tanyaku lagi.
“ aku serius sekali malah, kau itu mencintainya Yoona, kau suka dengannya” ucap Seohyun.
Aku mencintai Fishy??????
V I T A M I N neol wiihan Nae cha-geun seon-murhana Nan neoye bitamin neol eungwonhal-ke Sarang-hae neoye yeol-jeongeul mideo
Hp Seohyun berdering.
“ Kyuhyun Oppa” ucapnya. Seohyun meLoudSpeaker.
“ Seohyun, kau bersama Yoona kah?” tanya Kyuhyun.
“ waeyo Oppa?” tanya Seohyun.
“ hantunya kerumahku dan menanyakan keadaan Yoona, kau bersama Yoona tidak?” tanya Kyuhyun. Seohyun melihat kearahku. Aku mengangguk.
“ iya Yoona sedang bersamaku Oppa” ucap Seohyun.
“ oke, aku akan kesana, tunggu”  ucap Kyuhyun memutuskan telfonnya.
Seohyun menutup telfonnya.
“ Yoona bagaimana ini??” tanya Seohyun.
“ mungkin yang kau bilang itu benar Seo, aku menyukainya” ucapku pasrah.
“ MWO!! KAU GILA!!” teriak Seohyun. Aku langsung menutup mulutnya.
“ jangan teriak-teriak, sudah malam” ucapku.
“ Omma dan Appa sedang menginap di rumah nenek Yoona, Cuma tinggal Ahjumma saja dan aku disini” ucap Seohyun.
“ uh aku kira ada Ommonim dan Aboji disini” ucapku lega.
“ lalu aku bagaimana?” tanya Yoona.
“ begini saja, kau ceritakan tentang dirinya kepada Fishy, lalu kau mengantarkannya ke rumah sakit saja, kalau dia mau pergi meninggalkanmu yaudah ikhlaskanlah, dia mungkin memang bukan jodohmu Yoong” kata Seohyun. Tumben sekali anak ini pemikirannya bagus.
“ oke, gomawo Seo, kau memang sahabatku yang paling The Best” ucapku memeluk Seohyun.
*****
Ting Tong Ting Tong…
Aku dan seohyun duduk di ruang tamu. Dan ternyata Kyuhyun beserta Fishy sudah tiba. Seohyun membukakan pintunya.
“ Mana Yoona, gara-gara dia, aku tidak jadi tidurkan” ucap kyuhyun. Aku menghampiri Kyuhyun.
“ mianhae Oppa, jongmal Mianhae” ucapku.
“ nih dia mencarimu” ucap Kyuhyun. Fishy mendekatiku.
“ Gwenchana?” tanyanya. Aku hanya mengangguk.
Sekarang kami berempat duduk di ruang tamu Seohyun.
“ jadi sekarang Kyuhyun Oppa bisa melihat Fishy?” tanyaku.
“ ehm tidak tahu kenapa” bingung Kyuhyun Oppa.
“ Fishy akan bisa menampakkan dirinya kepada orang-orang yang diyakininya saja” ucapku menjelaskan tentang Roh Donghae yang kubaca dari buku.
“ lalu kenapa aku belum bisa melihatnya? Apa dia tidak yakin denganku?” kesal Seohyun karena sekarang hanya dia satu-satunya yang tidak bisa melihat Fishy.
“ tunjukkanlah kepadanya” ucapku menyuruh Fishy.
Akhirnya Fishy pun menunjukkan bentuknya ke Seohyun.
“ wah tenyata kau tampan sekali” ucap Seohyun. Kyuhyun langsung melolot.
“ sebaiknya kau jangan menunjukkan dirimu ke Seohyun lagi” ucap Kyuhyun dengan nada kesal.
“ waeyo Oppa?” tanya Seohyun. Kyuhyun kaget dengan pertanyaan Seohyun.
“ ah aniyo tidak apa-apa” ucap Kyuhyun.
“ kau sekarang sudah bisa menceritakan diriku?” tanya Fishy. Aku mengangguk dan sepertinya aku sudah lebih siap sekarang.
“ Nama aslimu adalah Lee Donghae, kau anak dari keluarga kaya raya, kau satu kuliah dengan kami namun jurusanmu Kedokteran, kau sangat suka anak kecil, sebentar lagi kau akan lulus dan menikah dengan tunanganmu itu, Sunye, kau tau kan? Wanita yang kau ceritakan kepadaku, dia adalah tunanganmu. Kau kecelakan di myeongdeong dan hanya itu yang belum aku tahu, kau kecelakan kenapa” ucapku menceritakan kepadanya.
“ aku memiliki tunangan?” tanya Fishy.
“ ehm, kau dan dia sudah berpacaran lama dan sudah bertunangan. Aku tadi bertemu dengan Ommamu dia sangat baik sekali dan dia sangat merindukanmu” ucapku.
“ jongmal? Bisa aku melihatnya?” tanya Fishy.
“ tentu, besok kita kerumah sakit” ucapku.
Yoona POV END
Fishy POV
“ aku memiliki tunangan? Kenapa mendengar cerita Yoona, dadaku sesak sekali, aku seperti tidak ingin menjadi seorang lee donghae, tapi hanya ingin menjadi Fishy, ada apa denganku??”  bingungku dalam hati.
Kami sudah tiba dirumah Yoona. Yoona langsung melemparkan tasnya kesebarang tempat dan masuk ke dalam kamar mandi. Selalu begini.
Kenapa rasanya aku tidak ingin meninggalkannya seperti ini. Sunye, gadis itu tunanganku, dia cantik memang tapi kenapa aku tidak perduli dengannya sekarang.
“ Fishy-ya, aku mau tidur, besok aku tidak ada kuliah, pagi-pagi kita kerumah sakit, setelah itu aku ingin mengantar Tiffany Unnie untuk ke butik gaun pengantin bersama Seohyun, kalau kau mau ikut, ikut saja” ucap Yoona langsung tidur di tempat tidurnya dan menarik selimutnya. Aku hanya bisa menatapnya.
Aku duduk disebelahnya.
“ Yoona, kenapa aku lebih tidak ingin tahu soal siapa diriku sebenarnya daripada tahu siapa aku sebenarnya? Wae? Kenapa denganku?” ucapku memegang pipi Yoona.
Besok Paginya…
“Yoona, bangun” aku membisikan suaraku ditelinganya.
“ hmmmmmm” jawabnya masih tertidur.
“ aish yeoja ini, kenapa setiap aku bangunkan selalu begitu, giliran tidak dibangunkan malah marah” ucapku. Aku menarik selimutnya.
“ IM YOONA” teriakku.
Yoona membuka matanya kaget dan langsung terbangun.
“ WAE???????” Teriaknya.
“ sudah pagi, aku membangunkanmu” ucapku.
“ araso araso, aku bangun, aku bangun” ucapnya langsung masuk kamar mandi. Aku tertawa melihatnya.
“ waeyo kenapa kau malahan tertawa?” tanyanya.
“ lihatlah rambutmu itu” ucapku masih tertawa. Rambutnya berantakkan hanya disebelah saja, tapi sebelahnya lagi rapi. Hahahaha
“ sudahlah, aku juga mau mandi ini” ucapnya masuk kedalam kamar mandi.
******
Yoona keluar dari kamar mandi.
“ sepertinya kau sudah siap untuk melihat dirimu sendiri yang terbaring dengan alat-alat dokter” ucapnya menyisir rambutnya.
“ ehm, aku sudah tidak sabar” ucapku menatap fotoku dan Yoona yang ditaman bermain.
“ okelah kalau begitu, keluarlah dulu, tunggu dibawah dan lihatlah apa Omma sudah buatin sarapan” ucapnya. Aku pun menurutinya dan keluar dari kamar Yoona.
Donghae POV END
Yoona POV
“ ehm, aku sudah tidak sabar” ucapnya. Dia sudah tidak sabar meninggalkanku ternyata.
“ okelah kalau begitu, keluarlah dulu, tunggu dibawah dan lihatlah apa Omma sudah buatin sarapan” kataku menyuruhnya keluar. Dia menurutiku dan pergi keluar.
Aku berjalan ke meja belajarku.
“ Ya Fishy-ya, kau sudah tidak sabar ingin meninggalkanku kan? Aku tahu awal kita ketemu kau benci denganku, aku pun juga, kau itu menyebalkan kau tahu? Tapi, aku, kakiku sepertinya berat sekali untuk mengantarkannya kerumah sakit.
“ Im Yoona, sarapan sudah siap” ucap Fishy membuka pintu. Aku menoleh.
“ baiklah, aku akan turun” ucapku. Dia menutup pintunya.
“ ehm dia seperti manusia sekarang” ucapku. Aku pun keluar dari kamarku dan menuruni anak tangga. Tiffany Unnie sepertinya sedang berbicara dengan Fishy di dapur. Omma dan Appa untungnya tidak memperhatikannya.
“ Selamat Pagi semuanya, wah pagi ini menyegarkan sekali” ucapku duduk ditempatku biasanya.
“wah sepertinya hari ini kau senang sekali, ada apa?” tanya Omma.
“ hari ini kan, aku dan Unnie akan ke butik, aku sudah tidak sabar” ucapku memakan omeleteku.
“ wah kau sudah tidak sabar menggunakan gaun atau melihatku?” tanya Tiffany Unnie membawakan aku susu.
“ hahaha, sepertinya yang pertama Unnie, gomawo atas susunya” ucapku meminum susunya. Tiffany Unnie memukul kepalaku.
“ wae?” tanyaku memegang kepalaku.
“ sudah sudahlah, ayo kita sarapan” ucap Omma. Tiffany Unnie duduk disebelahku. Dan Fishy hanya berdiri melihat keluargaku.
*****
“ Omma aku pergi dulu ya, nanti sepulang dari pergi aku baru ke butik, mau mengerjakan tugas” ucapku pamit ke Omma yang sedang menonton Tv dengan Unnie.
“ Iya hati-hati” ucap Omma. Aku pun pergi dengan Fishy kerumah sakit.
“ kau babo sekali, bohong dengan Ommamu” ucap Fishy.
“ jika aku bilang mau kerumah sakit, pasti nanti Omma khawatir kenapa aku kerumah sakit, kalau aku bilang temanku sakit, dia pasti nanya ke Seohyun atau tidak Kyuhyun Oppa” ucapku menjelaskan.
“ kenapa kau berjalan terus? Memangnya kita tidak naik mobil kerumah sakitnya?” tanya Fishy
“ tidak, kita naik bis” ucapku menyebrang jalan dan jalan kearah halte.
Aku dan Fishy sudah dibis sekarang. Kenapa aku deg degkan seperti ini.
“ kau kenapa?” tanya Fishy melihatku gugup memegang kedua tanganku.
“ aniya aku tidak apa-apa” ucapku menghadap jendela tidak ingin melihat wajahnya.
“ kau tahu Yoona, aku tahu kau pasti deg-degkan, aku juga sama sepertimu” ucap Fishy, sekarang aku baru menoleh.
“ wae?” tanyaku.
“ ini pertama kalinya aku melihat tubuhku yang seperti dirimu bukan bayangan seperti ini, iya kan?” ucapnya menatap mataku. Mata ini lagi, aku langsung memalingkan pandanganku ke jendela lagi.
“ ehm” jawabku singkat.
Rumah Sakit
Aku melangkahkan kaki, ternyata masih pagi sekali, belum banyak yang menjenguk kerabat atau keluarga mereka yang lagi sakit.
“ permisi, apa kamar 504, bisa dikunjungi?” tanyaku kepada resepsionis.
“ kamar 504, apa anda keluarganya?” tanya suster itu.
“ saya keluarganya” ucapku berbohong.
“ silakan, Karena keluarganya yang lain belum datang” ucap Suster itu. Bagus berarti bisa leluasa.
“ gamshamnida” ucapku dan pergi ke kamar 504.
Fishy memegang tanganku pada saat kami berdua berjalan di koridor.
“ wae? Kau deg-degkan kah?” tanyaku.
“ ehm, peganglah tanganku, ku mohon” ucapnya menatap mataku dalam. Tak sadar aku mengangguk begitu saja.
Kamar 504
Aku membuka pintu kamar ini perlahan. Fishy masih mengenggam tanganku dan berdiri disampingku. Kami berdua berjalan mendekati raga Fishy.
“ ini, ini aku?” tanya tak percaya apa yang dilihatnya.
“ iya, ini kau dengan alat-alat kedokteran dimana-mana” ucapku menatap wajah Fishy yang terbaring lemah.
“ ini aku” ucapnya mendekati raganya lebih dekat tapi tetap saja mengenggam tanganku, aku harus mengikutinya.
“ aku, bagaimana aku bisa seperti ini? Bagaimana bisa?” ucap Fishy dengan nada sedihnya.
“ aku tidak tahu, aku akan tanyakan ke ommamu nanti” ucapku
KREK!!! Suara pintu terbuka. Ternyata itu adalah Sunye-ssi.
“ annyeonghaseyo” sapaku.
“ oh Yoona-ssi, kau sedang apa disini? Pagi sekali?” tanyanya.
“ aku hanya mau menjenguk tunanganmu saja, aku datang pagi karena aku juga harus pergi lagi” ucapku.
“ gomawo sudah menjenguk donghaeku, kau sudah sarapan?” tanya Sunye.
“ sudah tadi dirumah” ucapku tersenyum. Sunye tersenyum.
“ duduklah Yoona-ssi, aku ambilkan air dulu ya” ucap Sunye keluar dari kamar ini.
“ itu, itu tunanganku?” tanya Fishy.
“ iya, itu tunanganmu cantik sekali bukan? Dia juga sangat baik, beruntung sekali kau punya tunangan seperti dia” ucapku tersenyum. Fishy hanya tersenyum.
“ kita duduk , dia menyuruhku untuk duduk” ucapku. Kami berdua pun duduk di sofa dikamar ini.
“ lepaskan tanganmu ini” ucapku melihat Fishy masih mengenggam tanganku.
Fishy langsung melepaskannya.
“ Yoona-ssi, ini minumannya, mianhae hanya air putih, soalnya dirumah sakit adanya ini” ucap Sunye meletakkan segelas air.
“ tidak apa-apa Sunye-ssi, ini sudah merepotkan sekali” ucapku tersenyum. Sunye duduk disampingku.
“ kau tidak kuliah?” tanya Sunye.
“ aniyo, hari ini libur, kau sendiri?” tanyaku balik.
“ aku kuliah sore, sekarang aku harus kemari terlebih dahulu, aku merindukannya” ucap Sunye. Aku hanya tersenyum mendengarnya dan menoleh ke Fishy. Fishy menatap Sunye. DEG!! Kenapa aku tidak suka jika Fishy menatap Sunye seperti itu.
“ Sunye-ssi, Donghae-ssi kecelakaannya karena apa, kalau aku boleh tahu?” tanyaku. Fishy tiba-tiba mengenggam tanganku lagi, aku menoleh kearahnya, Fishy hanya tersenyum.
“ pagi-pagi sekali dia berangkat untuk kuliah, tapi sehari sebelumnya adalah hari ultahku dan dia belum memberikanku hadiah, oleh karena itu dia ke Myeongdeong, tujuannya adalah untuk membeli hadiah untukku. Dia menyetel radio sangat kencang sekali, itu sudah kebiasaannya setiap menyetir mobil. Dia tetap asik menyetir mobil. Pada saat sampai di Myeongdeong dia membelikanku sebuah kalung berbentuk hati. Dia kembali ke mobil dan berencana untuk pergi ke kampus. Di pertigaan jalan Myeongdeong. Dia tidak melihat jika ada truk yang melihat dari arah kanan, dengan santainya ia tetap memajukan mobilnya. Semua orang berteriak, “Awas ada Truk dari arah kanan”, karena ia mendengar radio sangat kencang, ia tidak mendengar teriakan semua orang itu. Tanpa ia sadari, kecepatan truk dari arah kanan itu sangat cepat, truk itu menabrak Donghae dari arah kanan, mobil Donghae terpental jauh dan terguling. Pada saat ditemukan posisi mobil terbalik, dia langsung dibawa kerumah sakit ini dan dinyatakan koma hingga sekarang” cerita Sunye. Air mataku jatuh begitu saja.
“ oh gwenchana Yoona-ssi?” tanya Sunye melihat air mataku.
“ oh ini mungkin kelilipan, AC diruangan ini sangat kencang” ucapku berbohong. Fishy tambah memperkuat genggamannya.
Aku terus berbincang-bincang dengan Sunye namun si Fishy tidak mau melepaskan tangannya. Kenapa dia??
KREK!! Pintu terbuka lagi.
“ oh Ommonim, kau sudah tiba?” ucap Sunye menghampiri Fishy Omma.
“ ehm, kau sms ommonim bilangnya ada Yoona-ssi, dan ommonim membawakan makanan ini, ini hanya kimbab dan kimchi, ayo dimakan” ucap Fishy Omma meletakkan makanannya di meja.
“ gamshamnida Ommonim, tidak perlu repot-repot.
“ tidak, ayo dimakan” ucap Fishy Omma. Sunye duduk disebelahku lagi.
“ ayo dimakan Yoona-ssi, kimbab buatan Ommonim sangat enak loh” ucap Sunye mengambil kimbab dan memakannya.
“ ah iya gamshamnida ommonim” ucapku mengambil sumpit dan memakan kimbabnya.
“ gimana Yoona-ssi?” tanya Fishy Omma.
“ sangat enak Ommonim, lebih enak daripada yang ditoko” ucapku tersenyum.
“ Yoona, dia ommaku kah?” tanya Fishy dengan mata yang berair. Sekarang aku yang mempererat genggamannya. Aku mengangguk. Fishy melepaskan genggamannya dan menghampiri Ommanya.
“ Omma” panggilnya mau memegang wajah Ommanya.
“ ehm suasana disini terlalu dingin ya, Ommonim mematikan ACnya dulu ya” Fishy Omma pergi kearah belakangnya. Fishy menunduk sedih dan menatapku, aku menggeleng saja.
******
Sudah hampir siang aku disini terus. Bagaimana dengan Unnie ini.
“ ehm permisi, aku pamit dulu, harus kebutik”pamit Sunye.
“ iya iya hati-hatilah” ucap Ommonim. Sunye pun pergi.
“ Yoona-ssi, Ommonim mau bercerita sebentar” ucap ommonim.
“ ah nte ommonim” ucapku tersenyum.
“ jangan beritahu siapa pun ya? Ommonim sebenernya tidak menyukai Sunye itu” ucap Ommonim. MWO!! Kalau tidak suka kenapa bisa menjadi calon menantu.
“ waeyo? Ommonim, Sunye-ssi kan calon menantu Ommonim?” tanyaku.
“ sampai sekarang aku sangat tidak setuju hubungan dengan Donghae, walaupun sudah 3 tahun hubungan itu terjalin” ucap Ommonim.
“ adakah kesalahan Sunye-ssi Ommonim?” tanyaku.
“ tidak ada, namun Ommonim tidak suka dengannya, saat pertama Donghae memperkenalkan Sunye ke Ommonim, keliatan sangat sombong sekali, dan selalu bercerita tentang kekayaannya kepada Ommonim, Appanya Donghae sih setuju-setuju saja dengan hubungannya mereka, namun Ommonim belum bisa setuju. Sunye-ssi tidak tahu makanan kesukaan Donghae, pada saat tahu bukannya minta Ommonim mengajarkannya masak, malah bilang seperti ini “ Ommonim, aku tidak perlu memasak makanan kesukaan Donghae, kan ada Ommonim, kalau tidak aku akan menelfon delivered saja”, coba bagaimana bisa menjadi istri yang baik seperti itu, Ommonim juga pernah menyuruhnya untuk bersih-bersih rumah, dan dia hanya menjawab “ kan ada pembantu Ommonim” ucapnya seperti itu, bagaimana Ommonim tidak kesal?” cerita Ommonim.
Aku mengenggam tangan Ommonim.
“ mungkin memang Sunye-ssi sikapnya seperti itu, Ommonim, lebih baik bicarakan hal ini kepada Sunye-ssi, mungkin dia bisa merubah sikapnya itu” ucapku memberikan saran.
“ Yoona-ssi, Ommonim sejak awal memang tidak suka dengan Sunye-ssi, mau bagaimana lagi, rasanya ingin memutuskan hubungan Donghae dengan dirinya, Ommonim ingin Donghae memiliki calon istri yang baik, tunangan sedang Koma, ekspresi Sunye kau tau bagaimana, dia biasa saja, tidak menangis sama sekali” ucap Ommonim. Fishy mempererat genggamannya.
“ semuanya butuh proses Ommonim, aku akan selalu mendukung keputusan Ommonim, seorang ibu tau apa yang terbaik untuk anaknya” ucapku tersenyum.
“ Yoona-ssi, terima kasih atas sarannya” ucap Ommonim tiba-tiba memelukku. Pelukannya hangat sekali, seperti aku memeluk Omma.
“ mianhae Ommonim, aku pamit dulu, aku harus mengantarkan Unnieku ke butik gaun pengantin” ucapku pamit.
“ baiklah, Unniemu akan menikah?” tanya Ommonim.
“ iya Ommonim” ucapku tersenyum.
“ undanglah Ommonim ya, ommonim tunggu undangannya” ucap Ommonim. Aku tersenyum.
“ pasti Ommonim, aku pergi dulu, annyeonghaseyo” ucapku pamit dan keluar dari kamar ini.
******
Aku dan Fishy dalam perjalanan pulang.
“ bagaimana? Kau sudah liat kan? Dan mengetahui siapa kau sebenernya dan juga tunanganmu?” tanyaku.
“ ehm, tapi entah kenapa setelah mendengar cerita Omma aku terasa lega sekali” ucap Fishy.
“ apa?? Kekasihmu kan dijelekkan oleh Ommonim, kok kau malah lega?” tanyaku bingung.
“ molla, aku merasa lega dan senang sekali mendengarnya” ucap Fishy tersenyum.
“ dasar aneh” ucapku. Fishy memukul kepalaku.
“ Ya! Sakit!” ucapku. Fishy tersenyum.
“ mianhae” ucapnya mengelus kepalaku. Aku tersenyum dengan tingkahnya itu.
Dirumah
“ omma, unnie aku pulang” ucapku membuka pintu.
“ lama sekali kau, ayo kita berangkat, sudah ada Seohyun dari tadi” ucap Tiffany Unnie menghampiriku, belum masuk kerumah udah pergi lagi.
Sekarang kami naik mobil Tiffany Unnie, untungnya dia yang menyetir. Seohyun dan Fishy duduk dibelakang. Untungnya Seohyun sudah bisa melihat Fishy.
“ kau tadi kemana saja?” tanya Tiffany Unnie.
“ aku pergi ke rumah sakit Unnie, aku melihat Fishy yang sebenarnya” ucapku.
“ benarkah? Dia bagaimana sekarang?” tanya Tiffany Unnie.
“ kondisinya masih koma, untungnya tadi ada Ommanya jadinya Fishy bisa bertemu dengan ommanya” ucapku.
“ untungnya, cukhae Fishy-ya ” ucap Tiffany Unnie.
“ gomawoyo Fany-ya” ucap Fishy.
“MWO!! FANY-YA? Kau akrab sekali dengan unnieku?” tanyaku.
“ aku dan Tiffany seumuran tau” ucap Fishy memonyongkan bibirnya.
“ iya iya, terserah” ucapku kesal dan menatap jendela disampingku.
Butik Gaun Pengantin
Kami berempat memasuki butik ini, di kanan kiri penuh dengan gaun-gaun pengantin yang indah. Semoga aku bisa memakainya nanti.
“ Annyeonghaseyo, selamat datang” ucap nyonya, sepertinya yang punya butik ini.
“ Annyeonghaseyo, saya mau melihat-lihat gaun pengantin disini” ucap Tiffany Unnie.
“ apa anda nona Tiffany?” tanya nyonya itu.
“ iya benar sekali” ucap Tiffany Unnie.
“ Omma anda sudah menelfon tadi, silakan melihat-lihat” ucap nyonya itu.
Tiffany Unnie melihat-lihat.
“ mohon maaf, kalian siapa ya?” tanya nyonya butik ini.
“ aku adiknya Tiffany, dan ini sahabatku Seohyun. Kami akan menjadi pendamping mempelai wanita nantinya” ucapku memperkenalkan diriku dan seohyun.
“ oh, kalian yang menjadi pendampingnya, ada gaunnya buat kalian, nama saya Jessica, senang berkenalan dengan kalian” ucap nyonya yang bernama Jessica itu.
“ senang berkenalan denganmu juga Jessica-ssi, ada gaun untuk kami?” tanyaku.
“ ehm ada, ayo ikut denganku” ajaknya.
“ Sunny kau urus nona yang disana, ia sedang mencari-cari gaun pengantin, aku keruangan gaun pendamping dulu” ucap Jessica dengan salah satu karyawannya.
******
“ ini dia ruangannya, kalian bisa pilih sendiri gaun yang cocok, aku tinggal sebentar sudah ada pelanggan lagi” ucap Jessica pergi meninggalkan kami disebuah ruangan yang berisi gaun-gaun cantik namun simple, tidak seperti gaun pengantin yang rame dimana-mana.
“ wah gaunnya indah-indah sekali” ucap Seo, melihat-lihat gaunnya.
“ pilihlah Seo yang cocok denganmu” ucapku memilih gaunnya juga.
“ dasar wanita, sekalinya ngeliat pakaian pasti matanya bersinar” ucap Fishy tiba-tiba.
“ daripada pria, sekalinya liat cewek langsung matanya bersinar” ucapku memeletkan lidahku. Fishy menghampiriku.
“ MWO!! Aku bukan pria yang seperti itu” ucap Fishy mendekatkan wajahnya ke wajahku.
“ OH YA!!! Lalu kenapa tidak pintar memilih calon istri sampai-sampai Ommamu menceritakan kejelekan tunanganmu kepada ORANG LAIN HAH??” teriakku yang sekarang mendekatkan wajahku kepadanya.
“YA!!!” teriak Fishy tak kalah kencangnya.
“ YA!! Sudahlah, kalian ini sudah sebulan hidup bersama tak pernah akur, kemana-mana selalu berdua tapi berantem terus apa itu hobi kalian?” ucap Seohyun mengangetkan kami. Aku langsung menatap Seohyun terkejut dengan kata-katanya.
“ Hyun-a” desisku melihat Seohyun mengatakan hal itu. Apa benar aku dan Fishy tidak pernah akur?
*******
Sudah hampir 2 jam kami disini, aku dan Seohyun mencoba gaun-gaun yang ada disini dan meminta pendapat Fishy.
Aku keluar dari pakaian ganti dengan gaun sederhana berwarna krem keputihan, tanpa tali dan gaun ini lumayan panjang. Seohyun memakai gaun diatas dengkul, berwarna merah jambu.
                                 
“ Fishy-ya, bagaimana dengan ini?” tanyaku. Fishy melamun melihat kami.
“ YA! Fishy-ya” panggilku yang ternyata membuyarkan lamunannya.
“ wah neomu ippo.. ini saja” ucap Fishy mengancungkan jempolnya tanda setuju.
“ oke, Seo ayo kita ganti lagi” ucapku. Kami pun berganti pakaian lagi.
******
“ bagaimana apakah sudah memilih gaunnya?” tanya Jessica masuk kedalam ruangan ini.
“ sudah Jessica-ssi, kami ambil yang ini” ucapku menyerahkan gaun yang tadi kami pakai.
“ baiklah, ayo kita keluar, Unniemu sudah memilih gaunnya dan sepertinya calon kakak iparmu telah datang” ucap Jessica. Kami bertiga pun keluar dan menghampiri Tiffany Unnie dan Siwon Oppa.
“ Oppa, sudah berapa lama disini?” tanyaku menghampiri Siwon Oppa yang duduk manis menunggu Tiffany Unnie menganti gaunnya.
“ baru sebentar Yoona, kau sedang apa disini, Seohyun juga?” tanya Siwon Oppa.
“ kami akan menjadi pendamping mempelai wanita, oiya Kyuhyun Oppa akan menjadi pendamping Oppa” ucap Seohyun girang. Kenapa anak ini?
“ jongmalyo, bagus kalau begitu, kemana dia sekarang?” tanya Siwon Oppa.
“ molla, aku tidak tahu dia dimana” ucapku. Siwon oppa menoleh ke Seohyun, dia pun menggelengkan kepalanya, arti tidak tahu.
“ permisi semuanya, nona Tiffany sudah siap” ucap Jessica.
Karyawannya membuka gorden besar yang didalamnya khusus untuk tempat ganti gaun pengantin.
Ada seorang gadis cantik nan anggun didalamnya, ia melihat kearah cermin dan membelakangi kami. Tiffany Unnie memakai gaun berwarna krem, dengan panjang diatas dengkul namun bagian belakangnya panjang. Rambutnya di biarkan gerai.
“ bagaimana?” tanyanya.
“ wah neomu ippota, unnie benar-benar cantik sekali” ucap Seohyun.
“ jongmalyo, Oppa bagaimana?” tanya Tiffany kepada calon suaminya.
“ kau memang wanita paling perfect” ucap Siwon Oppa tersenyum.
“ Unnie ini baju nikahmu?” tanyaku.
“ aniya, aku memakai baju untuk pernikahan yang putih disebelah sana, gaun ini untuk pestanya” ucap Tiffany Unnie.
“ cantik sekali” ucap Fishy. Aku menoleh kearahnya dan menginjak kakinya.
“ YA!!!” teriaknya.
“ jangan seperti itu lagi, Unnieku sudah punya calon suami” ucapku kesal. Fishy membelalakan matanya kaget.
“ Yoona-ya, Fishy gak bermaksud begitu kok, kamu cemburu ya?” ucap Tiffany Unnie menghampiri kami.
“ MWO!! Cemburu dengan hantu seperti dia, tidak mungkin” ucapku mengelak.
“ sebenernya kalian sedang membicarakan siapa sih?” tanya Siwon Oppa yang bingung dari tadi.
“ kau memang belum bisa melihat Fishy?” tanya Tiffany Unnie.
“ Fishy, hantunya Yoona? Aniya, aku belum bisa melihatnya” ucap Siwon Oppa.
“ tunjukkanlah” ucapku menoleh ke Fishy. Fishy mulai menunjukkan dirinya ke Siwon Oppa.
“ wah, ternyata memang benar ada hantu? Hai, Siwon imnida” ucap Siwon Oppa.
“ Fishy imnida hyung” ucap Fishy.
“ hyung?” tanya Siwon Oppa.  ” aku seumuran dengan Fany, jadinya kau hyungku kan?” tanya Fishy.
“ ya, kau hebat sekali” ucap Siwon Oppa.
“ maaf permisi, nona Tiffany gantilah gaunnya terlebih dahulu” kata Jessica tiba-tiba datang.
“ oh iya, aku ganti baju dulu ya” ucap Tiffany Unnie masuk kedalam ruangan itu lagi.
*****
Kita sedang makan di restoran korea, di Apgujong.
“ kemana si bocah itu?” tanya Siwon Oppa ke Seohyun.
“ tadi sih katanya sudah dijalan” ucap Seohyun.
“ lama sekali dia, Fishy kau tidak makan? Apa hantu bisa makan ya?” tanya Siwon Oppa. Dia yang nanya, dia yang jawab.
“ ah, aku tidak bisa makan” ucap Fishy.
“ kau bersama Yoona sudah berapa lama?” tanya Siwon Oppa.
“ sudah sebulanan lebih” ucap Fishy tersenyum.
“ wah lama juga ya, Yoona sudah tahu siapa dirinya?” tanya Siwon Oppa sekarang kepadaku. Fishy mengenggam tanganku, aku menoleh kearahnya, dia mengangguk.
“ iya, aku sudah menemukannya” ucapku akhirnya.
“ siapa dia?” tanya Siwon Oppa.
“ dia sebenarnya Lee Donghae, sekolah dikampus kita jurusan kedokteran, dia adalah orang yang waktu itu Oppa bilang ada kecelakaan” ucapku.
“ mwo!!, ternyata itu kau” ucap Siwon Oppa kaget. Fishy mengangguk.
“ lalu, keadaan dirimu sekarang bagaimana?” tanya Siwon Oppa.
“ aku koma” ucap Fishy cemberut, aku melihat wajahnya itu, sepertinya dia ingin kembali ke tubuhnya.
“ kau harus kembali ketubuhmu supaya bisa hidup lagi” ucap Siwon Oppa.
“ pasti aku akan kembali, aku tidak ingin menyakiti Omma” ucap Fishy.
“ bagus kalau begitu” ucap Siwon Oppa tersenyum.
“ iya Fishy, kau harus hadir ke pernikahanku dengan Siwon Oppa nanti kalau kau sudah kembali ketubuhmu” ucap Tiffany Unnie.
“ oke” ucap Fishy.
******
“ Annyeong, mianhae telat, tadi aku mesti selesaiin tugas dulu” kata Kyuhyun Oppa telah tiba dan duduk disebelah Seohyun.
“ kau sudah tahu kau jadi pendampingku di pernikahanku nanti?” tanya Siwon Oppa.
“ sudah, dari yeoja bawel ini” ucap Kyuhyun Oppa melirik Seohyun. Seohyun menoleh dan memukul kepala Kyuhyun.
“ YA! Sakit!” ucap Kyuhyun Oppa mengelus kepalanya.
Kami semua tertawa dengan tingkah mereka berdua.
Yoona POV END
Sebulan Kemudian
Fishy POV
Aku bangun dari dudukku dan menghampiri Yoona, dengan tujuan akan membangunkannya.
“ Yoona” panggilku, namun dia tidak berkutik sama sekali.
Sudah 2 bulan aku selalu bersamanya pagi, siang, sore, malam. Apa aku bisa kembali ke tubuhku dan bersama Sunye itu. Apa perasaan yang aku rasakan jika bersama Yoona, ini aneh sekali. Apa aku mencintainya?
“ Yoona” panggilku lagi. Sekarang Yoona sudah mulai mengerakkan tubuhnya.
“ Yoona” panggilku lagi. Namun dia malah balik posisinya. Kenapa dia tidak bangun juga. Aku mendekati ke wajahnya dan ke telinganya.
“ IM YOONA BANGUN!!” teriakku. Dia kaget dan langsung membuka matanya. Wajahku dan wajahnya dekat sekali. Aku bisa merasakan nafasnya dari hidungnya.
“ YA!” teriaknya mendorongku.
“ apa yang kau lakukan?” tanyanya menarik selimutnya. Aku tersenyum melihat tingkahnya. Aku mendekatinya dan memukul kepalanya.
“ Babo, aku membangunkanmu bodoh, kau itu selalu susah sekali dibangunin” ucapku.
“ aish, kau menyebalkan sekali” ucap Yoona memukulku dengan bantal. Aku mengambil bantal itu dan melemparkan kepadanya lagi.
“ YA!” teriaknya, dia langsung bangun dan berjalan ke kamar mandinya.
“ Im Yoona, nanti kau ada kuliah? Bisa kita jalan-jalan?” tanyaku. Yoona langsung membalikan badannya.
“ aniya, aku tidak ada kuliah, baiklah ayo kita jalan-jalan” ucap Yoona tersenyum dan masuk kembali masuk ke kamar mandi.
******
Aku dan Yoona sekarang sedang diperjalanan, Aku mengendarai mobilnya dan Yoona disampingku, Mobil ini kacanya akan terlihat hitam pekat dari luar, jadi orang lain tidak akan menyadarinya jika yang mengendarai mobil ini adalah hantu.
“ memangnya kita mau jalan-jalan kemana?” tanya Yoona memakan snack yang dibawanya.
“ nanti kau juga tau, sudahlah jangan bawel” ucapku.
“ aish kau begitu menyebalkan” ucap Yoona melemparkanku snack ditangannya.
“ YA! Sudahlah diam saja” ucapku tetap fokus dengan mobil ini.
“ Yoona, kita beli kimbab dulu ya disana, kau yang beli” ucapku menyuruh Yoona.
“ kenapa mesti membeli Kimbab sih?” tanyanya.
“ sudahlah, ikuti perintahku saja” ucapku memberhentikan mobilnya tepat di depan toko Kimbab. Yoona turun dari mobil dan masuk ke toko itu.
Beberapa menit kemudian, Yoona kembali masuk kedalam mobil dengan membawa sebungkus Kimbab.
“ oke, kita berangkat lagi” ucapku menyetir kembali.
“ Ya! Beritahu aku kita mau kemana? Kenapa dibelakang ada tas, sebenarnya kita mau kemana?” tanya Yoona lagi.
“ sudahlah, diam kita harus sampai disana, sebelum matahari tenggelam” ucapku mengendarai dengan kecepatan tinggi.
******
Kita sudah hampir tiba ditempat tujuan. Kami melewati jalan yang akhirnya Yoona tau kita mau kemana.
“ WAW, KITA MAU KEPANTAI KAN???” teriaknya senang.
“ YA! Tidak perlu teriak bisakan?” tanyaku sambil menutup telinga kananku.
“ Wah aku suka sekali dengan pantai, ASIK!!!” teriakknya lagi. Aku hanya tersenyum melihatnya tertawa lepas seperti itu.
Pantai
Aku menghentikan mobilku tak jauh dari pantai. Aku membuka seatbelku dan mengambil tas dibelakang.
“ Yoona kau yang bawa ya”ucapku memberikan tas itu.
“ aish, kau merepotkanku sekali” gerutu Yoona. Kami keluar dari mobil. Kulihat kearah pantai, sepi sekali. Mungkin Karena sekarang hari kerja, dan banyak yang beraktivitas.
“ Yoona sepertinya hari ini sepi sekali, biar kita puas, bagaimana kalau kau bilang ke petugas pantai ini, kalau kau ingin sendirian di pantai ini?” tanyaku memberikan saran.
“ cih, kau bodoh sekali Fishy-ya” ucap Yoona memukul kepalaku dengan tas yang dibawanya.
“ aku kan hanya ngasih saran saja” ucapku memegang kepalaku yang padahal tidak sakit itu. Yoona tidak memperdulikanku dan terus berjalan kearah pantai.
Aku mengikuti Yoona dari belakang, sepertinya ia bahagia sekali, tak tahu kenapa aku ingin sekali kesini bersama dengannya. Mungkin feeling aku benar.
“ Fishy-ya, cepatlah kesini” teriaknya. Aku langsung menghampirinya dengan cepat. Aku masih bisa melayangkan. Yoona membuka tas yang tadi aku bawa, aku memang sudah mempersiapkan semuanya.
“ wah, kau sudah mempersiapkan ini semuanya? Ayo bantulah aku” ucap Yoona mengeluarkan tiker yang aku bawa. Aku membuka tiker itu dan meletakkannya di pasir putih ini.
“ sudah, ayo duduklah” ucapku langsung duduk. Yoona pun duduk disebelahku.
“ kita makan kimbabnya ya” ucap Yoona membuka bungkusan kimbab yang tadi dibelinya. Dia langsung mengambil satu dan memakannya.
“ b…a…s…t…a(e.n.a.k)” katanya dengan kimbab didalam mulutnya.
“ abiskan dulu kimbab dimulutmu baru bicara” ucapku mengacak rambutnya lagi.
Yoona hanya tersenyum dan meneruskan makannya.
“ Yoona pelan-pelan makannya” ucapku. Yoona kembali tersenyum, selalu senyumannya itu. Aku mengambil tas disebelahnya Yoona dan mengeluarkan kamera polaroidnya Yoona.
“ YA! Kau mengambil kameraku juga?” tanya Yoona sedikit kesal sepertinya.
“ ehm, mana mungkin kita jalan-jalan tapi tidak ada momentnya” ucapku mulai memfoto lautan didepan kami. Hasilnya langsung jadi.
“ lihatlah indah sekali bukan?” tanyaku memberikan hasil fotoku ke Yoona.
“ waw ippota(indahnya)” ucapnya.
“ aku juga sudah mengambil album foto didalam laci meja belajarmu, pas aku buka ternyata masih kosong, aku bawa saja, untuk foto-foto dipantai ini” ucapku mengambil album fotonya dari tas juga.
“ YA! Kenapa kau mengambil semua barang-barangku” kata Yoona dengan wajah kesal.
“ terserah dong, kan tangan aku yang ambil bukan aku” ucapku tersenyum. Yoona mengambil tas disebelahnya dan memukulku.
“ YA! Yoona jangan dipukul dong, sakit tau” ucapku manja. Yoona tambah kesal dan malah memukulku dengan tangannya.
“ sakit? Sakit? Ini aku tambah kau sakit” ucap Yoona memukulku. Aku berlari menghindari Yoona namun dia malah mengejarku.
“YA! Kemari kau FISHY” teriaknya tetap mengejarku.
******
Karena kelelahan kami kembali duduk ditiker tadi.
“ uh capeknya” ucap Yoona memukul mukul lututnya.
“ siapa suruh mengejarku” ucapku.
“ kau menyebalkan” ucap Yoona masih kesal.
“ maafkan aku kalau begitu hehehe” kataku memohon.
“ tapi ada satu syarat” ucap Yoona.
“ iya, apa itu?” tanyaku penasaran dengan persyaratannya.
“ kita harus berfoto, baru aku memaafkanmu” ucap Yoona.
“ baiklah kita foto” ucapku mengambil kamera polaroidnya memfoto aku dan Yoona.
Kami bergaya sesuai dengan gaya masing-masing. Tiba-tiba pada saat aku sibuk untuk memfoto kami, Yoona mencium pipi kiriku begitu saja. Aku kaget bukan main.
“ Yoona?” ucapku mengelus pipiku.
“ maaf, aku hanya mencium pipimu memangnya tidak boleh?” tanyanya.
“ oh oh oh, boleh kok, ayo berfoto lagi” ucapku menyiapkan kamera lagi dan kami mulai berfoto lagi.
“ wah, kau sudah keliatan jika di foto” ucap Yoona melihat hasil foto-fotonya.
“ benarkah? Berarti aku sudah menjadi hantu padat dong?” tanyaku senang.
“ sepertinya begitu, aku masukin ke album foto dulu ya, aku tata biar rapi” ucap Yoona memasukkan foto-foto itu ke album foto.
Aku bangkit dari dudukku.
“ Yoona kau mau jalan-jalan dipinggir sini?” tanyaku memberikannya tanganku. Yoona melihat tanganku sejenak dan kemudian menerimanya.
Kami berdua berjalan sepanjang aliran air disebelah kami, pegangan kami tidak lepas sama sekali.
“ Yoona, mau berfoto lagi?” tanyaku yang ternyata aku membawa kameranya.
“ mau, foto lagi, kumohon” ucap Yoona memegang lenganku. Aku pun memfoto kami berdua.
“ wah, aku cantik sekali difoto ini” ucap Yoona melihat hasilnya.
“ kau memang selalu cantik” ucapku menatap wajah Yoona. Yoona hanya melihat kedua mataku dan terdiam.
*****
Hari sudah semakin sore, sepertinya matahari juga akan meninggalkan tempatnya dan akan digantikan oleh rembulan.
“ Yoona, akan ada sunset sebentar lagi sepertinya” ucapku melihat mataharinya.
“ ehm pasti indah sekali, foto matahari itu” ucapnya memintaku. Aku pun mengikuti permintaannya dan memfoto matahari yang hampir tenggelam itu.
“ aku ingin hari ini tidak berlalu” ucap Yoona tiba-tiba menyandarkan kepalanya dibahu kiriku.
“ kenapa?” tanyaku.
“ aku akan merindukan saat-saat ini” ucap Yoona dengan nada sedih.
“ memangnya kita tidak akan bertemu lagi?” tanyaku.
“ mungkin” jawabnya.
“ tenang saja Yoona, kita akan seperti ini lagi, aku berjanji” ucapku memberikan jari kelingkingku. Yoona pun menyatukan jari kelingkingnya dengan kelingkingku. Kami berdua tersenyum dan matahari pun tenggelam.
******
Kami sudah tiba dirumah beberapa jam yang lalu, Yoona sudah terlelap dengan mimpi indahnya. Aku duduk dimeja belajar Yoona dan mengambil buku yang waktu itu Yoona pinjam diperpustakaan.
Aku mencari halaman yang menurutku menarik. Pada saat kulihat di judul pertengahan bab ada judul “ bagaimana kalau roh/jiwa kembali keraganya” 
“ sepertinya ini menarik” ucapku membuka halaman bab itu. Aku pun membacanya.
“ Roh/jiwa tidak akan bisa pisah dengan raganya sebelum ajalnya datang, roh tersebut akan terus bergentayangan dimana-mana sampai dia harus benar-benar meninggalkan raganya dan pergi kealam sana, seorang roh/jiwa yang telah berhasil kembali keraganya akan melupakan semua yang telah ia lakukan ketika menjadi roh/jiwa, namun ada juga yang masih mengingatnya. Hanya 20% yang bisa mengingat kejadian yang menimpanya ketika ia masih menjadi Roh/Jiwa”. Jadi kemungkinan besar aku akan melupakan semua ini, aku melupakan Yoona, si bocah Kyuhyun, Seohyun yang polos, Tiffany yang ceria, dan Siwon yang gagah itu, begitu juga dengan Omma dan Appa Yoona. Aku menutup buku itu dan meletakkan kembali ketempatnya.
Aku berjalan kearah Yoona. Dia tertidur dengan nyenyaknya. Dia cantik sekali walaupun sedang tertidur.
“ Saranghae” ucapku tersenyum.
Fishy POV END
Yoona POV
“ Saranghae” seseorang mengucapkan itu. Apa itu Cuma halusinasiku atau mimpiku. Aku membuka mataku perlahan.
“ HUAMMMMMM ternyata sudah pagi” ucapku bangun dari tidurku.
“ kemana Fishy?” tanyaku bingung karena tidak melihat batang hidungnya Fishy.
Aku bangkit dari tempat tidur dan masuk kedalam kamar mandi.
Aku selesai membersihkan diriku ini. Aku menyisir rambutku yang tidak kubasahi ini.
“ kemana Fishy sih?” gumamku. Aku melangkahkan kakiku keluar dari kamar.
“ sepertinya semuanya sudah di meja makan” ucapku melangkahkan kakiku menuruni beberapa anak tangga.
“ selamat pagi semuanya, wah sudah ada disini semuanya” ucapku menyiup pipi Omma dan Appa.
“ selamat pagi Yoona anak Appa ini, bagaimana tidurnya?” tanya Appa.
“ nyenyak Appa” ucapku duduk disamping Tiffany Unnie.
“ kalau begitu ayo kita sarapan” ucap Appa.
“ Unnie, tau Fishy kemana gak?” bisikku kepada Tiffany Unnie.
“ sepertinya dia kerumah Kyuhyun pagi-pagi sekali tadi” ucap Tiffany Unnie. Mendengar jawaban Tiffany Unnie membuatku sedikit lega, aku takut sekali dia kembali ketubuhnya.
******
Aku selesai sarapan dan kembali ke kamar, aku harus segera menyelesaikan skripsiku, hanya tinggal sebulan harus dikumpulkan.
“ Uh melelahkan sekali” ucapku memukul pundak kananku dan melanjutkan menulis skirpsiku. Ku lihat disebelah laptopku sebuah album kecil yang kemaren dibawa oleh Fishy kepantai. Aku berenti sejenak dan mengambil album itu dan membukanya. Kulihat banyak sekali foto-foto aku dan Fishy.
“ dia hantu namun narsis juga” ucapku melihat berbagai gaya Fishy difoto itu.
Ima Time Machine ni norikonde
Anata ni ai ni iku
koto ga dekita nara
Tiba-tiba sebuah panggilan dari Handphoneku pun berbunyi, kubaca “ Sunye”. Yeoja itu ternyata yang menelfon. Kuletakkan album itu ditempatnya semula dan kuangkat telfon dari Sunye.
“ Yoboseyo” ucapku.
“ Yoboseyo, Yoona-ssi, annyeonghaseyo” ucapnya disana.
“ oh Sunye-ssi, annyeonghaseyo, ada apa menelfonku nih?” tanyaku langsung.
“ bisa kau temani aku untuk Shopping, teman-temanku tidak ada yang bisa, aku tidak suka pergi shopping sendirian, kau mau kan?” tanyanya mengajakku untuk Shopping.
“ oh baiklah, jam berapa?” tanyaku.
“ jam 11 ya, aku tunggu di Halte Kyungnam, nanti aku disana menjemputmu ya” ucap Sunye
“ oke, kita akan ketemuan disana, annyeong” ucapku menutup telfonnya.
Halte Kyungnam
Aku sampai di Halte Kyungnam dan menunggu Sunye datang.
Tin Tin Tin, seseorang membuka kaca mobilnya didepanku yang tak lain adalah Sunye.
“ annyeonghaseyo” sapaku.
“ annyeong, ayo masuklah” ucapnya membuka pintu mobilnya.
“ gomawo, kita mau belanja dimana?” tanyaku memakai seatbelt.
“ di Apgujong saja ya, soalnya disana banyak mall-mall bagus, bagaimana?” tanyanya.
“ baiklah terserah Sunye-ssi saja” ucapku tersenyum.
“ tidak perlu memanggil Sunye-ssi, panggil saja Sunye” ucap Sunye.
“ baiklah” ucapku.
Mall Apgujong
“ kita di mall ini saja ya” ucap Sunye memasuki sebuah Mall besar. Kami akan parkir terlebih dahulu.
“ kau tahu Yoona, aku sekarang akan membeli baju untuk Donghael, 2 minggu lagi dia ulang tahun. Aku ingin memberikan kado untuknya” kata Sunye. Deg Fishy sebentar lagi ulang tahun.
******
“ Yoona, bantulah aku untuk memilih bajunya. Aku bingung sekali” ucap Sunye melihat-lihat pakaian laki-laki.
“ Donghae-ssi, kesukaannya baju seperti apa?” tanyaku.
“ dia kalau pergi sukanya pake kemeja kalau tidak kaos biasa” ucap Sunye. Aku melihat sebuah kemeja yang menarik perhatianku berwarna biru dengan garis putih
“ bagaimana kalau yang itu?” tanyaku menunjuk kemeja itu.
“ wah sepertinya bagus, nona bisa saya beli yang itu” ucap Sunye menunjuk kemeja yang kupilih.
Sunye pun membeli baju itu untuk Fishy, coba itu aku yang membelinya.
Kami berdua masih berada di mall Apgujong. Sunye sudah membeli banyak sekali barang namun aku tidak ada sama sekali.
Please Be My Baby
Please Be My Baby
Hpnya Sunye berdering, dia pun mengangkatnya.
“ MWO!! Baiklah aku akan segera kesana” ucap Sunye.
“ ada apa?” tanyaku khawatir.
“ Donghae, Donghae dia kritis” ucap Sunye.
“ MWO!” aku kaget juga. Sunye dan aku pun berlari kearah parkiran untuk segera pergi ke rumah sakit.
*******
Sunye mengendarai mobilnya dengan sangat cepat sekali. Aku mengirim sms ke Kyuhyun Oppa.
To : Kyuhyun Oppa
From : Yoong
Oppa, apa Fishy ada disana? Bisa dia kerumah sakit sekarang, kalau perlu Oppa antar dia
Ada balasan dari Kyuhyun Oppa.
To : Yoong
From : Kyuhyun Oppa
Ada Yoong, baiklah aku akan mengantarkannya, rumah sakitnya dimana?
Aish Fishy tau..
To : Kyuhyun Oppa
From : Yoong
Fishy tahu
Balasku.
Rumah Sakit
Aku dan Sunye berlari menuju ruangan UGD. Kulihat disana ada Ommanya Fishy dan seorang laki-laki umurnya mungkin tidak jauh dari Siwon Oppa duduk disebelah Omma Fishy.
“ ommonim bagaimana keadaannya?” tanya Sunye dia pun tidak bisa membendung air matanya lagi.
“ tadi Donghae tiba-tiba kritis sekali lalu dokter langsung membawanya keruang UGD” ucap Omma Fishy sedikit terisak.
“ sabar ya Ommonim, semuanya pasti akan baik-baik saja” ucap Sunye merangkul Omma Fishy dan duduk. Aku seperti orang lain disini, memang aku seperti itu sebenarnya.
Ada sms masuk.
To : Yoong
From : Kyuhyun Oppa.
Yoong, Oppa sudah nyampe, kau dimana?
To : Kyuhyun Oppa
From : Yoong
Aku diruang tunggu UGD Oppa cepatlah kemari, aku ingin bicara dengan Fishy
******
Kyuhyun Oppa dan Fishy tiba dan menghampiriku.
“ kenapa Yoona-ya?” tanya Kyuhyun Oppa.
“ Yoona ini siapa?” tanya Sunye.
“ oh ini sahabatku Sunye, namanya Kyuhyun” ucapku. Kyuhyun pun memberikan salam kepada Sunye begitu pula sebaliknya.
“ Sunye, Ommonim aku pergi sebentar ya, ada keperluan” ucapku pamit.
“ Ya hati-hati ya Yoona” ucap Ommonim.
“ aku akan menghubungi nanti” ucap Sunye.
“ baiklah, annyeonghaseyo” pamitku.
Aku dan Kyuhyun Oppa beserta Fishy pergi dari rumah sakit ini.
******
“ Oppa aku ingin bicara dengan Fishy disana, Oppa pulang saja” ucapku menyuruh Kyuhyun Oppa.
“ baiklah, hati-hati Yoong” ucap Kyuhyun Oppa masuk kedalam mobilnya dan pergi untuk pulang.
“ ada apa Yoona?” tanya Fishy.
“ ikut denganku” ucapku menyuruhnya.
Aku dan Fishy ada disebuah taman sekarang. Taman ini sepi sekali, mungkin karena sekarang bukan hari libur. Aku dan Fishy duduk dibangku taman ini.
“ kenapa? Ada apa?” tanya Fishy sepertinya dia tidak sabaran.
“ kembalilah ketubuhmu” ucapku singkat.
“ MWO!” kagetnya, bola matanya membelalakan menatapku.
“ aku tidak tega melihat Sunye dan Ommamu menangis seperti tadi, begitu juga dengan kakakmu” ucapku.
“ tapi Yoona…” ucapannya terpotong olehku.
“ Fishy, aku mohon kembalilah, aku sudah tahu hal apa yang akan terjadi jika kau kembali ketubuhmu, mungkin kau akan mengingat aku ataupun tidak” ucapku.
“ Yoona, aku pasti tidak akan melupakanmu” ucap Fishy mengenggam tanganku erat.
“ memangnya aku siapanya kamu, Fishy? Kita baru bertemu dua setengah bulan yang lalu, kau punya keluarga, kau punya tunangan. Kembalilah ke mereka” ucap menunduk menahan air mataku untuk jatuh.
“ baiklah kalau itu kemauanmu, namun aku ingin sampaikan sesuatu hal” ucap Fishy.
“ apa?” tanyaku tak berani menatapnya.
“ Saranghae, aku sangat mencintaimu” aku kaget sekali dengan kata-katanya dan aku langsung menatap Fishy.
“ apa??” aku tanya lagi ke dia.
“ Saranghae Im Yoona, tidak tahu kapan rasa ini datang namun aku mencintaimu” ucap Fishy. Aku tambah menangis mendengar pernyataannya. Fishy langsung memelukku.
“ Im Yoona, kau tenanglah, jika aku kembali ketubuhku, aku pasti akan bisa bertemu denganmu lagi dan tidak melupakanmu, aku janji” ucap Fishy. Aku tambah makin menangis mendengarnya. Fishy melepaskan pelukannya dan mencium keningku.
Rumah Sakit
Aku dan Fishy kembali kerumah sakit. Ternyata Donghae sudah dibawa keruangan perawatan. Sepertinya kritisnya sudah lewat.
“ Annyeonghaseyo” sapaku.
“ oh Yoona, kau datang lagi, Donghae sudah baikkan sekarang” ucap Ommonim.
“ iya Ommonim, aku yakin pasti Donghae-ssi akan bisa berjuang” ucapku tersenyum. Kulihat Sunye hanya dia mengenggam tangan Donghae dan menatap wajahnya. Disebelahku Fishy mengenggam tanganku erat. Aku mengangguk dan tersenyum
“ Aku berjanji Yoona, Saranghaeyo” ucap Fishy tersenyum.
Fishy mencoba untuk masuk kedalam tubuhnya, dia perlahan-lahan mendekati tubuhnya yang terbaring lemah.
Dia menatapku terlebih dahulu, aku ingin menangis sekarang namun aku berusaha tersenyum didepannya.
“ Annyeong, aku berjanji Yoona akan bisa bertemu denganmu Yoona” ucap Fishy. Dan dia pun masuk kedalam tubuhnya. Kakiku lemas sekali melihat tidak ada lagi bayangan seorang hantu yang menyebalkan dan bermuka seperti ikan, tidak ada lagi Fishy yang akan membangunkanku tiap pagi, tidak ada lagi Fishy yang berbicara dengan Tiffany Unnie dengan bahasa yang tidak formal, tidak ada lagi Fishy yang selalu bawel dan keras kepala, tidak ada lagi Fishy yang mengobatiku pada saat aku sakit dan tidak ada lagi Fishy yang mencintai aku.
“ Maafkan aku semuanya, aku kemari hanya ingin melihat keadaan Donghae-ssi bagaimana, sepertinya dia sudah membaik, aku harus pulang dulu, Omma sudah mencariku. Aku pamit pulang, Annyeonghaseyo” pamitku.
“ Yoona, terima kasih sudah menemaniku tadi dan menjenguk Donghae” ucap Sunye tersenyum.
“ Yoona, terima kasih sudah mau menjenguk Donghae, padahal kau tidak mengenalnya. Sangat berterima kasih padamu” ucap Ommonim.
“ tidak perlu berterima kasih Sunye dan Ommonim, semua orang saling membutuhkan satu sama yang lainnya, walaupun aku tidak kenal dengan Donghae namun aku yakin dia orang yang baik” ucapku tersenyum.
“ kalau begitu aku pamit” ucapku keluar dari ruangan yang sangat sesak ini menurutku.
******
Aku keluar dari rumah sakit yang ternyata diluar sedang hujan deras. Aku pun berlari mencari Halte Bis.
Akhirnya Halte Bis pun ketemu aku pun berteduh disana, sambil menunggu Bis yang akan lewat.
Setelah menunggu beberapa menit, ada sebuah Bis datang. Aku pun langsung menaikinya. Isi dari Bis ini kosong, hanya ada aku disini.
Aku duduk ditempat biasa, aku duduk jika naik Bis. Aku melihat kesampingku tidak ada sesosok bayangan yang selalu mengagetkanku di Bis. Tak terasa air mataku jatuh dipipi. Aku mengingat kejadian aku diikuti oleh seorang hantu dan dia meminta tolong, aku dan Fishy jalan-jalan ke taman hiburan, Fishy dan Kyuhyun menolongku dan Seohyun, Fishy yang menjagaku semalaman, Fishy yang selalu kasih kejutan, Fishy yang mengajakku kepantai dan berfoto bersama melihat Sunset.
Aku tambah menangis mengingat itu semuanya.
“ aku juga mencintamu Fishy”
To Be Continue…….
Bagaimana Readers setiaku dan Readers baru.. mianhae FF aku ngebosenin ya??
Jangan lupa ya tinggalkan jejak kalian semuanya, aku tidak suka dengan silent readers^^.. Untuk hari ini aku hanya post dua part yaa ^^ biar bikin penasaran bagaimana kelanjutannya ( part 6, part 7 akan menyusul dilain hari, terima kasih sudah membaca Ffku.. 

Tidak ada komentar: