Rabu, 19 Agustus 2015

[FanFiction] SoulMate Part 7

Author : Diah Ayu Novarina
Genre : Part/chapter
Cast : Lee Donghae, Im Yoona
Choi Siwon, Tiffany Hwang
Cho Kyuhyun, Seo Ju Hyun
Other Cast : Sunye, Lee Hyukjae, Ok Taecyeon
Rating : PG - 15
Title : SoulMate Part 7



******
“ tidak apa-apa, tenang saja” ucapnya. Suara ini? Aku masih menatapnya dan tiba-tiba ada cahaya dari film itu yang menerangkan penglihatanku.
“ Fishy” ucapku.
“ apa?” tanya laki-laki itu menatapku.
“ Yoona” ucap Donghae. Aku langsung otomatis menjauh darinya.
“ Donghae Oppa” ucapku.
“ kau tidak apa-apa? Sepertinya kau terlihat ketakutan sekali” ucap Donghae Oppa.
“ ah aku tidak apa-apa Oppa, aku memang sedikit takut horror, maaf aku memelukmu tadi, aku sungguh minta maaf” ucapku merasa bersalah.
“ tidak perlu begitu Yoona, santai saja” ucap Donghae Oppa.
Aku dan Donghae Oppa yang ternyata menonton sendiri tanpa ditemani oleh sang tunangannya itu, menonton tanpa berbicara satu sama lain. Aku ingin sekali menatap wajahnya sekali lagi, aku sangat merindukan Fishy….
Selama kurang lebih 2 jam, kami tanpa bicara satu katapun. Tiffany Unnie dan Siwon Oppa bangkit dari duduknya untuk keluar dari area teater ini. Aku pun mengikuti mereka.
“ Yoona” panggil suara yang sangat kukenal, aku menolehkan wajahku dan tersenyum kearahnya.
“ bisa temani jalan-jalan?” tanya Donghae. Apa?!!! Menemaninya jalan-jalan, aku sangat merindukan itu.
“ ehm, sebentar” ucapku kepada Donghae. Aku pun memanggil Tiffany Unnie.
“ Unnie, Unnie dan Oppa pergilah berdua, aku akan pergi dengan Donghae Oppa” ucapku menunjuk Donghae dibelakangku. Siwon Oppa tampak terkejut melihat sosok Fishy yang sekarang sudah sempurna. Siwon Oppa menghampiri Donghae Oppa.
“ Annyeonghaseyo” sapa Siwon Oppa.
“ Annyeonghaseyo, Donghae Imnida” ucap Donghae Oppa memperkenalkan dirinya.
“ Siwon Imnida, Tiffany sudah menceritakan soal dirimu, aku calon suaminya Tiffany, Unnienya Yoona” ucap Siwon Oppa tersenyum.
“ Tiffany waktu itu kerumah sakit dan menyebutkan soal pernikahan, jadinya kamu yang akan mendampingi Tiffany, kalian pasangan yang sangat serasi” ucap Donghae. Penekanan kata-katanya, seperti Donghae telah mengenal lama Siwon Oppa.. jangan-jangan…..
“ Yoona, pergilah, hati-hati ya” ucap Siwon Oppa memegang pundakku dan aku hanya mengangguk setuju. Tiffany Unnie dan Siwon Oppa sudah keluar dari area teater ini. Sekarang tinggal aku dan Donghae Oppa.
“ Oppa, kita mau kemana?” tanyaku menghampiri Donghae.
“ ikutlah denganku” ucap Donghae menarik tangan kananku dan digenggamnya. Deg Deg Deg Deg,,, Ya Tuhan, kenapa dia mengenggam tanganku, semoga dia tidak mendengar detak jantungku yang rasanya ingin meledak ini.
Aku dituntunnya ke basement dan dibukanya pintu mobil, menyuruhku untuk masuk, aku hanya bisa menurutinya.
Donghae Oppa menyetir mobilnya keluar dari mall ini.
*****
Aku dan Donghae Oppa dalam perjalanan yang tidak tahu kemana, kami saling diam tanpa ada yang memulai bicara sama sekali. Karena aku ada keraguan dan bingung kemana kita sebenarnya, aku memberanikan diri berbicara.
“ Oppa sebenarnya kita akan kemana?” tanyaku akhirnya.
“ ehm, suatu tempat yang sangat indah sekali, aku butuh teman bicara, aku selalu ketempat ini sendirian, tanpa teman bicara. Aku ingin kau menjadi teman bicaraku yang pertama” ucap Donghae Oppa. Teman bicara? Kenapa tidak sahabatnya Eunhyuk Oppa atau kekasihnya Sunye Unnie.
“ ehm kenapa tidak Sunye Unnie atau Eunhyuk Oppa saja?” tanyaku.
“ aku tidak bisa bersama mereka, Eunhyuk pasti bosan mendengar curhatanku, Sunye selalu sibuk dengan urusannya. Dan kau orang yang kukenal, jadinya mau kan kau jadi teman bicaraku?” tanya Donghae Oppa menoleh kearahku. Tatapan matanya yang tulus dan dalam, membuatku terpana melihatnya dan secara tak sengaja aku menganggukkan kepalaku setuju. Ada apa ini???
Donghae memberhentikan mobilnya disebuah taman bunga yang sangat indah, aku baru tahu di Seoul ada taman seindah ini. Donghae keluar dari mobilnya dan berjalan kearah bangku taman, aku pun mengikutinya.
“ maksudmu disini tempat untukmu menyendiri Oppa?” tanyaku duduk disampingnya.
“ ehm, disini sangat indah dan sepi cocok sekali untuk tempat menyendiri” ucap Donghae menatapku.
“ benar indah sekali” ucapku kagum dengan bunga-bunga disekelilingiku.
“ kamu menyukai bunga Yoona-ssi?” tanyanya. Aku kaget dan menoleh.
“ ehm sangat suka, apalagi bunga mawar putih, sangat indah sekali” ucapku tersenyum.
“ mawar putih? Sunye sama sekali tidak menyukai bunga, sedangkan aku menyukai bunga, dulu aku bingung sekali mau memberikan apa untuk Sunye, biasanya wanita kan suka bunga” ucap Donghae. Mendengarnya menyebutkan nama Sunye, dadaku terasa sesak sekali.
“ memangnya Sunye Unnie menyukai apa Oppa?” tanyaku.
“ dia menyukai kalung, aku memintanya menjadi pacarku dulu memberikan dia sebuah kalung berbentuk D. dan dia sangat menyukainya” ucap Donghae. Oh jadi Sunye sukanya kalung.
“ Oppa, bukannya kau memintaku untuk menjadi teman bicaramu?” tanyaku bingung yang sejak tadi hanya mengobrol itu-itu aja.
“ oh iya, aku lupa, Yoona-ssi, kau mengenal Ommaku sejak kapan?” tanya Donghae.
“ ehm waktu itu aku bertemu dengan Sunye Unnie dan menemaninya untuk menjenguk Oppa, pada saat itu ada Ommanya Oppa, Ommonim sangat baik sekali, dia ramah terhadapku. Mungkin sejak saat itu Oppa” ucapku.
“ Omma menyapamu dengan ramah?” tanya Donghae.
“ ehm sangat ramah, dia juga selalu membawakan makanan kerumah sakit dan memintaku untuk memakannya, Ommonim benar-benar baik sekali. Seperti Ommaku sendiri” ucapku.
“ benarkah? Omma belum pernah memperlakukan yeoja yang dekat denganku seperti itu, Sunye pun yang sudah akan menjadi istriku saja, tidak pernah diperlakukan seperti itu. Sepertinya kau yeoja pertama Yoona-ssi” ucap Donghae. Aku membulatkan mataku dan kaget mendengar Donghae bicara itu. Masa sih Ommonim tidak pernah begitu dengan yeoja lain.
“ Yoona-ssi, aku boleh meminta bantuanmu?” tanya Donghae.
“ ehm tentu saja Oppa, apa yang perlu kubantu?” tanyaku tersenyum.
“ sudah hampir 3 tahun aku berpacaran dengan Sunye dan kami sudah bertunangan dan akan menikah nantinya, tapi sikap Omma ke Sunye tidak berubah dan selalu dingin, sepertinya hanya kau satu-satu yeoja yang akan dipercaya oleh Omma” ucap Donghae. Aku punya firasat yang tidak enak sekarang.
“ aku memintamu untuk bicara dengan Omma soal sikapnya ke Sunye, kumohon Omma bersikap baik ke Sunye, aku tidak ingin Sunye dan Omma ada hubungan yang tidak enak nantinya. Aku mohon Yoona-ssi, tolong bicara dengan Omma” ucap Donghae memohon, aku melihat tatapannya yang serius dan tulus. Dia sangat mencintai Sunye Unnie….
*****
Donghae mengantarkanku kembali kerumah. Sekarang kami sudah sampai didepan rumahku. Hari juga sudah mulai gelap.
“ Oppa terima kasih sudah mengantarkanku pulang” ucapku tersenyum.
“ terima kasih juga Yoona-ssi, sudah mau membantuku dan menjadi teman bicaraku, kapan-kapan lagi, kau mau tetap menjadi teman bicaraku?” tanya Donghae.
“ tentu saja Oppa, aku senang menjadi teman bicaramu Oppa. Aku pulang dulu, sekali lagi terima kasih” ucapku membuka pintu mobilnya dan turun dari mobilnya.
Donghae membuka kaca jendelanya dan melambaikan tangannya sambil tersenyum. Aku juga melakukan hal yang sama, mobilnya pun pergi dan sudah tak terlihat lagi.
Aku masuk kedalam kamarku, kenapa setiap aku masuk kedalam kamarku aku merindukan sosok Fishy. Tidak Yoona sekarang dia sudah bukan Fishy lagi namun Lee Donghae. Bagaimana caraku berbicara dengan Ommonim, aku takut Ommonim marah kepadaku.
*****
Sudah 3 hari berlalu saat Donghae Oppa memintaku untuk bicara dengan Ommonim, namun aku masih bingung harus bicara apa..
“ Yoona” panggil Seohyun melambaikan tangannya didepanku. Ah untungnya ada dia. Aku minta bantuannya saja.
“ Seo, tumben datang pagi, kau bersama Kyuhyun Oppa?” tanyaku.
“ tidak, dia tidak kuliah hari ini Yoona, katanya sih malas, kenapa mukamu pucat begitu, kau sakit?” tanya Seohyun memegang keningku.
“ tidak panas, kau kenapa Yoona?” tanya Seohyun.
Aku pun mulai menceritakan masalahku kepada Seohyun.
“ Yoong, kau pasti bisa melewatinya, Donghae Omma pasti tidak akan marah denganmu, dia sepertinya menyukaimu. Aku mendengar cerita darimu soal Ommanya Donghae, dia itu menyukaimu Yoona. Pasti dia akan mengerti” ucap Seohyun. Apa yang dibilang Seohyun mungkin ada benarnya juga. Ommonim sepertinya tidak akan marah padaku.
“ uhh aku lega Seo, terima kasih ya atas nasehatnya” ucapku tersenyum.
Setelah mendengar nasehat dari Seohyun, aku yakin pasti Ommonim akan mengerti nanti.
******
“ Yoona” panggil Donghae Oppa menghampiriku.
“ Oppa” ucapku tersenyum.
“ kau bisa bicara sekarang dengan Omma? Hari ini, aku dan Omma akan pergi belanja, Omma memintaku untuk menemaninya, kau kan wanita jadi mungkin akan mengerti soal belanja, bagaimana?” tanya Donghae Oppa.
“ ehm oke, aku bisa bicara hari ini Oppa, tapi Sunye Unnie, apa dia tidak apa-apa?” tanyaku.
“ tidak apa-apa tenang saja, dia sudah tahu soal ini” ucap Donghae Oppa.
“ syukurlah” ucapku tersenyum.
“ Ayo!” ucap Donghae Oppa menarik lengan kiriku.
Kami tiba disebuah Mall di kota Apgujong. Donghae Oppa memarkirkan mobilnya di basement. Aku turun dari mobil dan memakai tas selempang kecilku.
“ Ayo, Omma sudah menunggu didalam” ucap Donghae Oppa, aku hanya mengangguk dan mengikutinya.
Kami masuk kedalam Mall yang lumayan besar ini, dimana-mana ada berbagai merek ternama.
“ Omma” panggil Donghae Oppa yang berhasil membuatku kaget, kenapa ketika bertemu dengan Ommonim, aku jadi deg-degkan begini.
“ Hae, kau sama siapa?” tanya Ommonim.
“ bersama dengannya” ucap Donghae Oppa menarik lengan kananku agar aku bisa berdiri sejajar dengannya.
“ Oh Yoona, Ommonim merindukanmu” ucap Ommonim memelukku. Aku menoleh ke Donghae Oppa, dimatanya ada tatapan kaget. Ommonim melepaskan pelukannya.
“ Annyeonghaseyo Ommonim, saya merindukan Ommonim juga, sudah lama tidak bertemu” ucapku tersenyum.
“ ada apa ikut dengan Donghae, Yoona?” tanya Ommonim. Bagaimana ini, aku tidak tahu harus menjawab apa??
“ ehm itu Ommonim…..
“ Yoona ingin bertemu dengan Omma, tadi kami bertemu di kampus, dan aku mengajaknya ikut, begitu Omma” ucap Donghae Oppa memotong ucapanku. Aku membuang nafas lega.
“ oh begitu, kalau begitu, ayo bersama dengan Ommonim saja” ucap Ommonim mengenggam tanganku dan aku pun tersenyum. Apa yang harus aku lakukan?
******
Kami bertiga sedang makan disebuah restoran yang kubilang cukup mahal. Aku duduk disebelah Ommonim dan Donghae Oppa didepan kami.
“ Ayo Yoona, dimakan, yang banyak ya” ucap Ommonim.
“ iya Ommonim” ucapku tersenyum dan memulai makan. Kulirik Donghae Oppa yang ternyata sudah makan dan dari tadi tidak ada suaranya sama sekali, aku seperti hanya berjalan dengan Ommonim.
“ dimana Sunye, Hae?” tanya Ommonim tiba-tiba. Kulihat Donghae Oppa tampak kaget mendengar Ommonim bertanya seperti itu.
“ dia banyak tugas di kampus Omma, tadi awalnya dia ingin ikut namun dosennya memanggilnya lagi” ucap Donghae Oppa. Aku tak yakin itu semua…
“ oh begitu, baguslah kalau begitu, dia harus terus kuliah agar tambah pintar” ucap Ommonim kembali makan, kulihat dari raut wajah Ommonim seperti ada rasa tak suka.
Donghae Oppa menendang kakiku dan aku menatapnya.
“ kenapa?” tanyaku tanpa mengeluarkan suara.
“ aku pergi ke toilet, kau bicara ya” ucap Donghae Oppa juga tidak mengeluarkan suara. Aku mengangguk mengerti.
“ aku ke toilet dulu” ucap Donghae Oppa bangkit dari duduknya dan berjalan kearah toilet. Aku menghela napasku, aku harus memanfaatkan waktu ini…
“ Ommonim” ucapku. Ommonim menoleh kearahku.
“ ada apa Yoona? Makanannya tidak enak, mau Ommonim pesankan lagi?” ucap Ommonim.
“ tidak Ommonim, ada satu hal yang ingin kutanyakan” ucapku yakin.
“ apa itu? Tanyakan saja Yoona” ucap Ommonim tersenyum.
“ soal Ommonim bicara denganku di rumah sakit dulu soal ketidaksukaannya Ommonim dengan Sunye Unnie, apa sekarang masih sama?” tanyaku ragu-ragu.
Raut wajah Ommonim berubah setelah mendengar nama Sunye.
“ Yoona, kenapa kau menanyakan hal itu?” tanya Ommonim. Astaga bagaimana ini?
“ aku temannya Sunye Unnie Ommonim, jika Ommonim bisa cerita padaku, mungkin aku bisa menasehatinya” ucapku.
“ Ommonim sudah bilang waktu itu, tidak suka dengan Sunye karena sikapnya yang terlalu melebihkan harta dibandingkan perhatiannya ke Donghae, Ommonim hanya ingin Donghae mendapatkan pasangan yang cocok nantinya, Sunye tidak ingin belajar makanan kesukaan Donghae, tidak pernah melakukan pekerjaan rumah, bagaimana dia jadi istri nantinya, bisa-bisa nanti dia hanya diam saja dirumah tanpa mengerjakan apa-apa, Ommonim tidak suka orang yang bermalasan seperti itu” ucap Ommonim.
“ bukannya Sunye Unnie membuka butik? Berarti dia pekerja keras Ommonim, terlihat juga kalau dia seorang pekerja keras” ucapku.
“ pekerja keras? Apa kau pernah ke butiknya? Dia hanya menyuruh karyawannya, dia duduk saja tanpa melihat pelanggannya yang sedang mencoba pakaiannya, bagaimana mau ada pelanggan kalau begitu caranya” ucap Ommonim.
“ aku belum pernah kesana Ommonim, namun aku memohon Ommonim lebih baik berbicara langsung dengan Sunye Unnie soal ini, aku tidak mau nanti jadinya terlambat” ucapku.
“ Ommonim sudah pernah berbicara dengannya namun apa, dia sama sekali tidak berubah” ucap Ommonim.
“ mungkin jika Ommonim bersikap baik dengannya, Sunye Unnie akan berubah, aku yakin seseorang itu bisa berubah jika ada sesuatu yang membuatnya merubah dirinya” ucapku tersenyum.
“ Gomawo Yoona, nanti Ommonim akan berbicara dengannya, ayo kita makan lagi” ucap Ommonim kembali melahap makanannya.
Akhirnya…..
Kami selesai makan dan sekarang menemani Ommonim untuk membeli baju.
“ Yoona, cobalah pakaian ini” ucap Ommonim memberiku sebuah mini dress berwarna putih dan biru.
“ tidak perlu Ommonim, tidak usah repot-repot” ucapku menolak dengan halus.
“ apanya yang repot-repot, Ommonim memberikan ini sebagai tanda terima kasih” ucap Ommonim. Terima kasih?
“ baiklah Ommonim” ucapku menerima mini dress itu dan masuk kedalam ruang ganti baju.
Yoona POV END
Donghae POV
“ Yoona, cobalah pakaian ini” ucap Omma memberikan Yoona sebuah mini dress.
“ tidak perlu Ommonim, tidak usah repot-repot” ucap Yoona
“ apanya yang repot-repot, Ommonim memberikan ini sebagai tanda terima kasih” ucap Omma.
Terima kasih? Apa yang telah dilakukan Yoona kepada Omma? Apa dia berhasil membuat Omma akan bersikap baik kepada Sunye.
“ baiklah Ommonim” ucap Yoona mengambil mini dress itu dan masuk kedalam sebuah ruang ganti.
“ Donghae kemarilah” panggil Omma, aku pun mendekati Omma.
“ ehm ada apa?” tanyaku.
“ diamlah disini, temani Omma melihat Yoona memakai mini dress.
“ apa? Omma saja, kenapa mesti denganku?” tanyaku melihat Omma.
“ lihatlah” ucap Omma tanpa melihatku dan melihat kearah depan. Aku pun menoleh kearah yang Omma lihat.
Deg Deg Deg Deg.. ini Yoona? Dia berbeda sekali.
“ Ommonim, bagaimana?” tanya Yoona memegang ujung mini dressnya. Mini dress yang dipakainya sangat simple dan berwarna biru. Entah kulitnya yang putih atau dressnya yang bagus. Kenapa dia sangat cantik mengenakan itu.
“ cantik sekali, kau sangat cantik Yoona” ucap Omma menghampiri Yoona dan memegang mini dressnya.
“ bagaimana Hae?” tanya Omma dan membuyarkan lamunanku.
“ hah? Eh? Ada apa?” tanyaku
“ kau kenapa? Takjub dengan penampilan Yoona?” tanya Omma tersenyum menggoda.
“ tidak” ucapku singkat.
“ bagaimana Hae?” tanya Omma.
“ bagus kok” ucapku datar dan langsung pergi. Aku tidak ingin berlama-lama disana.
Deg Deg Deg Deg Deg… jatungku kenapa?
******
Kami selesai menemani Omma berbelanja, Yoona dibelikan mini dress tadi dan sekarang dia sudah berganti pakaiannya.
“ Ommonim hati-hati dijalan” ucap Yoona.
“ Iya” ucap Omma tersenyum. Aku membuka pintu untuk Omma.
“ apa yang kau lakukan?” tanya Omma.
“ heh? Mengantar Omma pulang, memangnya mau ngapain lagi” ucapku bingung.
“ Omma bersama dengan Pak Lee, kau antar Yoona pulang” ucap Omma.
“ apa? Kenapa Omma tidak bilang ada Pak Lee, kalau Omma bilang aku tadi seharusnya pulang duluan saja” ucapku.
“ Omma tahu kau akan begitu, Omma tidak ingin kau meninggalkan Yoona sendirian, yang membawa Yoona kau, jadi kau yang harus mengantarnya pulang juga” ucap Omma.
“ Yoona pulang dengan Donghae ya, Omma pulang dulu, Pak Lee sudah disana” ucap Omma menunjuk kearah mobil hitam, benar juga itu mobil Omma.
“ iya Ommonim, terima kasih hari ini dan bajunya, aku sangat berterima kasih” ucap Yoona tersenyum.
“ Donghae antar dia pulang” ucap Omma. Omma tersenyum dan berjalan kearah mobil. Yoona memberikan salam hormat. Dia sopan sekali.
Mobil Omma sudah tidak terlihat sekarang hanya aku dan Yoona dibasement ini.
“ ayo kita pulang” ucapku membuka pintu dan masuk kedalam mobil. Yoona pun mengikuti dan duduk disebelahku. Dia langsung memakai Seatbelsnya.
Aku pun melajukan mobilku….
Sepanjang perjalanan kami hanya diam, tidak ada yang membuka mulut sama sekali.
“ hemm, Yoona bagaimana berhasil kah?” tanyaku melepas keheningan.
“ aku tadi sudah mencoba dan jawaban Ommonim hanya, Ommonim akan bicara dengan Sunye. Hanya itu saja” ucap Ommonim.
“ Ommonim bilang apa saja denganmu?” tanyaku penasaran.
“ Ommonim bilang tidak suka dengan Sunye karena sikapnya yang terlalu melebihkan harta dibandingkan perhatiannya ke Oppa, Ommonim hanya ingin Oppa mendapatkan pasangan yang cocok nantinya, Sunye tidak ingin belajar makanan kesukaan Oppa, tidak pernah melakukan pekerjaan rumah, bagaimana dia jadi istri nantinya, bisa-bisa nanti dia hanya diam saja dirumah tanpa mengerjakan apa-apa, Ommonim tidak suka orang yang bermalasan seperti itu, Ommonim bilang seperti itu Oppa, aku minta maaf” ucap Yoona merasa bersalah telah menceritakannya denganku.
“ lalu kau bilang apa?” tanyaku tambah penasaran walaupun ada rasa sakit.
“ aku bilang, Sunye Unnie pekerja keras, karena Sunye Unnie punya butik sendiri“ Yoona.
“ Omma bilang apa?” tanyaku lagi. 
“Ommonim bilang pekerja keras? Apa aku pernah ke butiknya? Dia hanya menyuruh karyawannya, dia duduk saja tanpa melihat pelanggannya yang sedang mencoba pakaiannya, bagaimana mau ada pelanggan kalau begitu caranya, Ommonim bilang begitu” ucap Yoona.
Benar yang dibilang Yoona, lebih tepatnya Omma…. Aku harus bagaimana??
“ lalu kau jawab apa?” tanyaku.
“ aku bilang belum pernah kesana, terus aku mohon Ommonim lebih baik berbicara langsung dengan Sunye Unnie soal ini, aku tidak mau nanti jadinya terlambat” ucap Yoona. Yoona bijak sekali…
“ Omma mau bicara dengan Sunye?” tanyaku.
“ Ommonim bilang sudah pernah, namun Sunye Unnie tidak berubah juga, aku bilang seseorang pasti berubah jika ada sesuatu yang membuatnya mau berubah dan aku minta Ommonim bicara dengan Sunye Unnie lagi” ucap Yoona.
“ wah, bagus sekali Yoona. Kau pintar, terima kasih” ucapku mengacak rambutnya dan tersenyum. Deg apa ini? Apa yang aku lakukan? Kenapa tanganku begini?
Aku jadi salah tingkah dan memfokuskan menyetir lagi..
Kami sampai di depan rumahnya Yoona. Hari sudah gelap ternyata.
“ Terima kasih Oppa sudah mengantarkanku pulang” ucap Yoona.
“ sama sama Yoona, Terima kasih juga sudah membantuku” ucapku tersenyum. Yoona melepaskan seatbelsnya dan turun dari mobil. Aku membuka jendela kaca mobil.
“ selamat malam Yoona, Terima kasih” ucapku tersenyum. Aku melihat rumah dibelakang Yoona, rumah ini seperti tidak asing dimataku.
“ selamat malam Oppa. Sama sama” ucap Yoona tersenyum. Aku kembali melihatnya dan membalas senyumannya, aku pun kembali melajukan mobilku.
Aku menyetir mobilku dan sambil memikirkan rumah dibelakang Yoona tadi.
“ sudah dua kali, aku mengantarnya kerumah, aku melihat rumahnya sangat tidak asing sekali, apa aku pernah lewat depan rumahnya?” ucapku bingung.
Aku menggelengkan kepalaku dan berusaha melupakan itu semuanya….
Donghae POV END
Yoona POV
Aku masuk kedalam kamarku dan menyalakan lampunya. Aku letakkan tas belanja yang isinya mini dress pemberian Ommonim dimeja belajarku.
Tadi Donghae Oppa memegang kepalaku dan tersenyum.
“ kenapa dia melakukan itu? Aku jadi tidak enak seperti ini” ucapku mengelus dadaku.
Aku mengambil sebuah photo album yang isinya aku dan Fishy.
“ aku merindukanmu Fishy, tadi aku membantumu untuk membuat Ommamu menyukai tunanganmu padahal hatiku sesak sekali. Tadi aku memakai mini dress pemberian Ommamu tapi kenapa kau hanya bilang bagus?” ucapku kesal.
“ Yoona ada apa denganmu? Kau tidak boleh begini, Fishy sudah mempunyai hidupnya sendiri, sebelum dia kecelakaan kau bukan siapa-siapanya, teman bukan, sahabat juga bukan. Sudah lupakan saja Im Yoona” ucapku berbicara sendiri.
“ Yoona kau tidak apa-apa?” tanya Tiffany Unnie tiba-tiba membuka pintu kamarku.
“ UNNIE” teriakku kaget.
“ kenapa? Kenapa kau bicara sendiri?” tanya Fany Unnie.
“ tidak Unnie, kenapa kau tidak ketuk pintu dulu” ucapku meletakkan photo albumku dimeja.
“ itu apa?” tanya Fany Unnie mendekatiku dan menunjuk ketas belanja.
“ aku tadi abis belanja” ucapku berbohong.
“ benarkah?” tanya Fany Unnie langsung membuka tas itu dan mengambil mini dress ku.
“ HEY!!!!” teriakku.
“ kenapa? Kau juga biasanya mau barang belanjaanmu dipegang oleh Unnie” ucap Fany Unnie.
“ itu bukan aku yang beli, itu hadiah Unnie” ucapku akhirnya jujur.
“ hadiah?? Dari siapa?” tanya Fany Unnie mendekatkan wajahnya ke wajahku sepertinya dia sangat penasaran.
“ Ommanya Fishy” ucapku.
“ APA!!!!!!” teriak Fany Unnie. Aku langsung menutup mulutnya.
“ Unnie jangan teriak-teriak” ucapku dan melepaskan tanganku.
“ Omma dan Appa tidak ada dirumah” ucap Fany Unnie. Pasti Omma dirumah Halmoni dan Appa sibuk dengan kerjaannya.
“ bagaimana bisa?” tanya Fany Unnie.
Aku pun menceritakan semuanya dari awal sama Tiffany Unnie.
“ Bodoh, kau bodoh sekali Im Yoona” ucap Fany Unnie memukul kepalaku.
“ kenapa? Aku kan menolong orang” ucapku membela diriku sendiri.
“ itu jadinya nanti Omma Fishy jadi suka sama Sunye dan tidak begitu suka denganmu lagi, nanti kau tidak jadi dengan Fishy bagaimana? Unnie yakin kau masih suka kan sama Fishy?” tanya Fany Unnie.
“ Fishy sudah punya kehidupannya sendiri Unnie, aku ingin melupakannya” ucapku pasrah.
“ ah sudahlah Unnie lelah denganmu. Unnie mau tidur dulu” ucap Fany Unnie meletakkan mini dressku di tempat tidur dan keluar dari kamarku.
Yoona POV END
Donghae POV
Aku membuka pintu kamarku dan membuka jaket yang kukenakan, kulemparkan jaket itu ditempat tidur.
“ kenapa rumah itu tidak asing ya” ucapku heran. Aku membuka Hpku dan memencet nomor telfon.
“ Hyukkie” ucapku.
“ ah kenapa? Kenapa kau membangunkanku”  ucap seseorang disana yang kudengar memang dengan suara bangun tidur.
“ apa kita pernah jalan-jalan disekitar perumahan di buncheon?” tanyaku.
“ kenapa kau menanyakan hal itu? Tidak pernah, sudahlah aku mau tidur”  ucap Eunhyuk langsung menutup telfonnya.
“ aishh, dia tidak bisa diajak berbicara” ucapku
Aku duduk dibangku dan membuka laptopku. Aku mengingat Yoona yang sangat cantik mengenakan mini dress tadi.
“ HEY!! LEE DONGHAE” teriakku mencoba melupakan ingatan tadi.
“ hilangkan itu, hilangkan” ucapku kesal.
“ kenapa aku jadi seperti orang gila begini sih” ucapku kesal.
“ sebaiknya aku main games saja menghilangkan pikiranku tentang Yoona” ucapku, mulai bermain Games di laptopku.
To… Be… Continue…
Part 7 akhirnya selesai juga, Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya para Pyros tercinta.. Gomawo ^^

1 komentar:

Nia mengatakan...

Yoona baik bnget si smape mau bntuin donghae suapaya sunye di sukain eommanya donghae,donghae kepikiran yoona