Author
: Diah Ayu Novarina
Genre : Part/chapter
Cast : Lee Donghae, Im Yoona
Cast : Lee Donghae, Im Yoona
Choi Siwon, Tiffany Hwang
Cho Kyuhyun, Seo Ju Hyun
Other
Cast : Sunye, Lee Hyukjae, Ok Taecyeon
Rating : PG – 16
Title : SoulMate Part 11
Title : SoulMate Part 11
Yoona POV
Aku membuka mataku perlahan. Aku menoleh
kearah Donghae Oppa tertidur tadi.
“ dia tidak ada” gumamku. Aku bangun perlahan
dari tidur dan aku sekarang jadi terduduk. Aku memegang kepalaku yang masih
berat.
“ sudah tidak panas” ucapku memegang
keningku. Aku membuka selimut yang menyelimutiku dan bangun perlahan dari
tempat tidur.
Aku membuka lemari pakaian dan mengambil
jaket berwarna kuningku, aku pun memakainya.
“ kemana mereka?” gumamku lagi membuka pintu
kamarku dan menutupnya kembali.
Aku berjalan perlahan, kakimu masih lumayan
sakit tapi aku sudah begitu bisa berjalan lancar. Aku menuruni anak tangga
perlahan.
“ Unnie, Fany Unnie, Sunye Unnie” panggilku.
Tak ada jawaban sama sekali.
“ Seo, Kyuhyun Oppa, Siwon oppa” panggilku
lagi namun hasilnya tetap nihil.
“ kemana semua orang?” desisku. Aku berjalan
kearah pintu halaman belakang.
“ mungkin mereka disana” gumamku berjalan
perlahan.
Aku membuka pintu yang menuju kehalaman
belakang rumah dan kolam renang.
“ Fany Unnie, Sunye Unnie, Seo” panggilku
lagi. Mereka tidak ada, udara sedikit dingin, aku merapatkan jaketku agar
menghangatkanku.
“ wah disini banyak sekali bunga, kenapa
Siwon oppa tidak bilang” kataku kagum melihat dikanan kiriku penuh dengan
bunga-bunga yang indah.
Aku mencium salah satu bunga disini. “ehm
harumnya, disini indah sekali” kataku kagum. Udara semakin dingin, aku lebih
merapatkan jaketku.
“ semuanya kemana sih, kenapa tidak ada
dirumah” gumamku lagi. Aku mungkin seperti orang gila sekarang karena berbicara
sendiri.
Aku memetik bunga yang tadi aku cium, aku
suka harumnya.
Tiba-tiba ada seseorang yang memelukku dari
belakang. Siapa ini? Aku ingin memberontak dan teriak, namun kenapa mulutku dan
tubuhku kaku seperti ini. Aku merasa sungguh hangat.
“ Im Yoona, mianhae,
Bogoshipoh, Bogoshipoh. Jongmal mianhae” kata seseorang dibelakangku yang
memelukku ini, dia semakin mengeratkan pelukannya. Suara ini? Fishy?
“ Im Yoona, maafkan Fishy,
Fishy salah selama ini” kata orang itu lagi. Tak terasa air mataku terjatuh
dari kelopak mataku.
“ F..i..s..h..y” kataku
tergagap. Aku tak percaya akan hal ini. Fishy membalikan badanku dan sekarang
aku berhadapan dengannya. Dan benar dia adalah Fishy, Donghae Oppa.
Donghae Oppa menghapus air
mata dari pipiku,
“ kau sunggu jelek jika
menangis” ucapnya tersenyum. Aku juga tersenyum tak percaya, malahan menambah
air mataku keluar.
“ Bogoshipoh” kata Donghae
Oppa langsung menarikku kedalam dekapannya. Dia mengelus rambutku.
“ kau tahu Yoona, aku
selama ini selalu mengingatmu tapi tak sadar bahwa yeoja yang selama ini ada
dipikiranku adalah kamu, Im Yoona” kata Donghae Oppa tambah mempererat
pelukannya dan aku pun membalas pelukannya. Aku merindukan hal ini, sungguh
terima kasih Tuhan.
“ bogoshipoh” kata Donghae Oppa lagi. Aku
tersenyum mendengarnya.
“ aku juga merindukanmu Fishy” kataku
tersenyum. Donghae Oppa sama sekali tidak melepaskan pelukannya.
“ Oppa kenapa kau tetap memelukku?” tanyaku.
“ biarkan seperti ini sebentar saja” kata
Donghae Oppa yang kuyakin sekarang sedang tersenyum, aku bisa merasakan itu.
“ Oppa jika yang lain bagaimana?” tanyaku.
“ tidak apa, kumohon Yoona sebentar saja”
kata Donghae Oppa. Aku pun mengangguk dan mengeratkan pelukanku sekarang.
Yoona POV END
Author POV
Siwon dan Tiffany berjalan memasuki flat
mereka.
“ kemana semua orang?” tanya Siwon bingung
melihat kesepian disekelilingnya.
“ Ust” kata seseorang dari dapur.
“ Ya! Kyuhyun kemana semua orang?” tanya
Tiffany.
“ kemarilah” ucap Kyuhyun memanggil mereka.
Tiffany dan Siwon saling berhadapan sebelum berjalan ke arah Kyuhyun.
“ ada apa?” tanya Tiffany.
“ lihatlah kesana” ucap Kyuhyun menunjuk
pintu halaman belakang.
“ itu itu… Yoona dan Donghae??!!” Tiffany
agak meninggikan perkataannya.
“ Usttttttt jangan berisik” kata Kyuhyun
memukul kepala Tiffany pelan.
“ apa yang sebenarnya terjadi?” tanya Siwon.
“ Donghae telah mengingat semuanya” kata
Kyuhyun.
“ kok bisa?” tanya Tiffany.
“ aku memukulnya” kata Kyuhyun terkekeh.
“ kami serius Kyu” geram Siwon kesal.
“ aku dua rius malah” kata Kyuhyun memeletkan
lidahnya.
“ kau memukulnya? Kapan?” tanya Tiffany.
“ tadi, liat ternyata pukulanku ampuh kan”
kata Kyuhyun mengepalkan tangannya dan mencium tangannya sendiri.
“ kau gila” kata Siwon memukul kepala
Kyuhyun.
“ Ya! Kau balas dendam?” tanya Kyuhyun kesal.
“ Tunggu, dimana Sunye?” tanya Tiffany panik.
“ dia sedang bersama Seohyun, aku yang
menyuruhnya, aku akan menelfonnya jika sudah steril” kata Kyuhyun.
“ steril?” tanya Tiffany tidak mengerti.
“ maksudnya mereka tidak seperti itu lagi”
kata Kyuhyun kembali menunjuk dua sejoli yang sedang berpelukan dibawah
rembulan yang indah.
Author POV END
Yoona POV
“ Oppa, sudah bisa dilepaskan?” tanyaku
kembali.
“ oke oke baiklah” kata Donghae Oppa
melepaskan pelukannya.
“ Oppa, sepertinya kita tidak bisa seperti
ini” ucapku.
“ waeyo?” tanya Donghae Oppa menatapku
lembut.
“ ehm bagaimana dengan Sunye Unnie?” tanyaku.
“ Sunye? Sunye, aku lupa” kata Donghae Oppa
menggaruk kepalanya.
“ Oppa sudah bersama Sunye lama dan Oppa
bersamaku hanya beberapa bulan saja, aku seperti perusak hubungan kalian”
kataku menunduk. Donghae Oppa memegang daguku dan menyuruhku untuk menatapnya.
“ Yoona, percayalah padaku, kau bukan perusak
hubunganku dengan Sunye, aku akan memikirkan Sunye nanti, tapi tolong jangan
jauhi Oppa ya” kata Donghae Oppa.
“ tapi… ucapkanku terpotong oleh telunjuk
Donghae Oppa yang menyuruhku untuk diam.
“ sudahlah Im Yoona, Fishymu ini baru kembali
ingatannya, cerialah” kata Donghae Oppa tiba-tiba mencium keningku. Aku
membelalakan mataku kaget.
“ Oppa” ucapku.
“ tersenyumlah, aku suka Yoona yang ceria”
kata Donghae Oppa tersenyum. Aku pun tersenyum.
“ Oppa sebaiknya kita masuk sekarang,
takutnya sudah pada pulang” ucapku.
“ baiklah, ayo masuk, udara juga dingin” kata
Donghae Oppa membuka pintu halaman belakang dan kami masuk kedalam rumah.
“ belum ada siapa-siapa?” kata Donghae Oppa.
“ Oppa kau sudah makan?” tanyaku.
“ belum, kenapa kau mau masakin buat Oppa?”
tanya Donghae Oppa mendekatkan wajahnya ke wajahku yang otomatis aku relfek
memundurkan kepalaku.
“ pede sekali Oppa” kataku memeletkan
lidahku.
“ kau kan pernah berjanji mau masakin Oppa,
masakan laut, masih ingat?” tanya Donghae Oppa. Oh iya aku lupa soal hal itu.
Mati aku…
“ kapan? Aku lupa” kataku berjalan menjauh.
Ada sebuah tangan yang menahanku.
“ tunggu, kau harus menepati janjimu dulu”
kata Donghae Oppa langsung menarikku perlahan, apa dia masih tahu kakiku belum
100% sembuh?
“ Oppa, lepaskan, aku tidak akan memasaknya
untukmu” kataku mencoba melepaskan tangannya.
“ ust jangan berisik, oke kita sampai,
sekarang masak ya, yang sederhana saja” kata Donghae Oppa. Uh aku mengela
napasku…
“ baiklah, Oppa tunggu disana” ucapku
menunjuk meja makan.
“ oke Yoona cantik” kata Donghae Oppa
mengacak rambutku dan berjalan ke meja makan.
Aku pun memulai memasak.. kenapa dia masih
ingat dengan janji itu??!!
Beberapa menit
kemudian…
Aku membawakan makanan seafood ke arah meja
makan dan meletakkannya di meja makan.
“ ini sudah jadi, selamat makan Oppa” kataku.
“ wah sepertinya enak” kata Donghae Oppa
langsung menyantap makanannya.
“ bagaimana?” tanyaku penasaran. Mimik wajah
Donghae Oppa menunjukkan sepertinya tidak enak.
“ tidak enak ya?” tanyaku cemberut.
“ ini… ini.. enak sekali” kata Donghae Oppa
tersenyum. Uh leganya..
“ kenapa Oppa mengerjaiku seperti itu?”
tanyaku kesal.
“ karena kau lucu jika cemberut seperti tadi”
kata Donghae Oppa tersenyum dan melanjutkan memakan makanannya.
Donghae Oppa sudah selesai makan, aku pun
membersihkan piringnya.
“ kemana semua orang?” Tanya Donghae Oppa
menghampiriku yang sedang mencuci piring.
“ mana aku tahu Oppa, aku kan dari tadi hanya
tidur dan terbangun, hanya Oppa saja” kataku. Donghae Oppa mengambil piring
ditanganku yang sudah bersih dan meletakkannya ditempat piring.
“ Oppa Sunye Unnie bagaimana? Aku tidak ingin
menyakitinya, dia sangat mencintaimu” kataku.
“ sudahlah Yoona, Oppa akan memikirkan itu
nanti, sudah malam, kau tidur ya” kata Donghae Oppa mengandeng tanganku
perlahan dan menuntunku naik keatas.
“ selamat tidur Im Yoona” kata Donghae Oppa
tersenyum.
“ selamat malam Oppa” kataku tersenyum dan
masuk kedalam kamar. Aku pun menutup pintu kamarku.
“ Unnie” kagetku melihat Tiffany Unnie sedang
memakai cutek dikakinya.
“ Ya! Kau sudah malam baru masuk kekamar,
bagaimana keadaanmu?” Tanya Fany Unnie. Aku menghampirinya perlahan.
“ lumayan, Unnie sejak kapan ada dirumah?”
tanyaku penasaran.
“ sejak kau berpelukan dengan Fishy” kata
Tiffany Unnie. Aku membelalakan mataku.
“ MWO!!” aku sedikit teriak.
“ YA!” Tiffany Unnie mengikuti nadaku.
“ Unnie tahu soal Fishy?” Tanyaku.
“ ehm, Unnie diberitahu Kyuhyun” kata Fany
Unnie sibuk dengan cuteknya.
“ Kyuhyun Oppa? Tahu darimana dia?” tanyaku.
“ dia yang membuat Fishy ingat kau lagi” kata
Fany Unnie.
“ mwo?! Bagaimana bisa?” tanyaku.
“ Kyuhyun memukulnya tadi di pantai dan itu
membuat Fishy tersadar, bagaimana kau bahagia ya?” Tanya Fany Unnie tersenyum.
“ ehm nte, tapi aku memikirkan Sunye Unnie”
kataku kembali cemberut.
“ Unnie yakin dia akan mengerti, sudah
tidurlah, kau masih belum sehat” kata Fany Unnie.
“ iya Unnie” ucapku melepaskan jaket dan
mengantungnya di gantungan baju. Aku pun merebahkan badanku ditempat tidur,
bersiap untuk tidur.
“ Night Unn” kataku.
“ Night Yoon” kata Fany Unnie. Aku pun
menutup kedua mataku.. aku tertidur..
Yoona POV END
Sunye POV
Aku berjalan dengan Seohyun berkeliling
pasar. Entah kenapa anak ini, tidak ingin pulang.
“ Seo sudah yuk, kita pulang sudah malam”
kataku.
Tritt…Tritt..Tritt
“ sebentar ya Unnie” kata Seohyun membuka
Hpnya sepertinya ada sms. Dia membalasnya dan langsung menaruh Hpnya di kantung
kembali.
“ sebentar ya Unnie, aku mau membeli ini
dulu, setelah itu baru pulang” kata Seohyun.
“ baiklah” kataku tersenyum.
Aku pun menunggu Seohyun membeli barangnya.
Aku menatap Hpku, disana ada foto diriku dengan Donghae. Kenapa aku sedih
melihat foto ini, ada apa sebenarnya? Aku seperti kehilangan dirinya.
“ Unnie, sudah ayo kita pulang” kata Seohyun
mengandeng tanganku. Aku sepertinya orang yang beruntung bisa berteman dengan
mereka semuanya, mereka baik dan mereka teman pertamaku yang mengajakku untuk
berlibur seperti ini. Terima kasih…
******
Aku dan Seohyun tiba dirumah.
“ kami pulang” kata Seohyun membuka pintunya
dan aku yang menutupnya tak lupa ku kunci karena hari memang sudah malam.
“ Oppa, Tiffany Unnie dan Yoona dimana?”
Tanya Seohyun.
“ dikamar, mereka sepertinya sudah tidur”
jawab Siwon.
“ Seo kau sudah pulang” kata Kyuhyun
menghampiri kami dan mengelus rambut Seohyun. Ada apa dengan mereka berdua?
Mereka berpacarankah?..
“ kami keatas dulu ya, sudah malam” kata
Seohyun mengandeng tanganku lagi dan naik keatas untuk kekamar kami.
Sebelum masuk ke kamar aku melihat pintu
kamar para namja, kau sudah tidur kah??
“ kalian kenapa baru pulang?” Tanya Tiffany
ketika kami masuk kedalam kamar.
“ mian Unnie, ini aku belikan Unnie dan Yoona
sesuatu” kata Seohyun. Aku langsung masuk ke kamar mandi, ingin membersihkan
diriku.
Aku menatap wajahku di cermin. “ aku merasa
aneh, ada apa sebenernya?” gumamku.
“ ah sudahlah, mungkin hanya perasanku saja”
ucapku bersiap untuk mandi.
Sunye POV END
******
Besok Pagi
Yoona POV
Aku membuka mataku dan menatap Seohyun,
karena memang tempat tidurnya disebelahku. Aku bangun perlahan, “ ah kakiku”
aku memegang kakiku.
“ Yoona kau sudah bangun?” Tanya seseorang
didepanku. Sunye Unnie.
“ nte Unnie, unnie kau sudah bangun dari
tadi?” tanyaku.
“ ehm, kau pulas sekali, Unnie bangun dari
subuh tadi dan langsung membaca buku” kata Sunye Unnie memperlihatkan bukunya.
“ oh, unnie kau pulang jam berapa semalam?”
tanyaku.
“ hehehe, mungkin sekitar jam 11, Seohyun
shopping banyak sekali, kau juga dibelikan sesuatu olehnya” kata Sunye Unnie
tersenyum.
“ malam sekali, dan Unnie sudah bangun dari
tadi pagi, kalo aku jadi Unnie mungkin akan bangun nanti siang” kataku
terkekeh.
“ unnie memang sudah biasa bangun pagi” kata Sunye
Unnie bangkit dari tempat tidurnya dan menghampiriku.
“ kau mau turun?” Tanya Sunye Unnie.
“ aniya, aku ingin mandi dulu unn” kataku
tersenyum.
“ baiklah, Unnie mau turun dulu ya” kata
Sunye Unnie tersenyum dan keluar dari kamar.
******
Aku selesai membersihkan diri, Tiffany Unnie
dan Seohyun belum juga bangun dari tidurnya, sepertinya mereka lelah sekali. aku
membuka pintu kamar dan..
“ Chagi, ayo kita sarapan, sepertinya Siwon
dan kyuhyun sudah buat sarapan” kata seseorang dari arah kananku, aku
melangkahkan kakiku untuk melihat siapa yang berbicara.
“ kau bangun pagi sekali, benarkah? Memangnya
mereka bisa masak ya?” Tanya Donghae Oppa terkekeh.
“ molla, kayaknya iya, ayolah aku lapar
Chagi” kata Sunye Unnie mengelangkan tangannya ke lengan Donghae Oppa.
“ ayo ayo, kau itu” kata Donghae Oppa
melepaskan tangan Sunye Unnie.
“ oh Yoona kau sudah bangun?” Tanya Donghae
Oppa menyadari kehadiranku.
“ oh iya Oppa, kalian mau kemana?” tanyaku
pura-pura tidak tahu.
“ kami akan sarapan, kau mau ikut?” Tanya
Donghae Oppa tersenyum.
“ ah iya, aku juga mau turun” kataku. Sunye
Unnie menghampiriku dan menggenggam tanganku.
“ ayo Yoona” ucap Sunye Unnie menuntunku. Donghae
Oppa disebelahku juga membantuku. Oh Tuhan, aku seperti diantara mereka berdua…
“ kalian sudah bangun?” Tanya Siwon Oppa
menyiapkan piring-piring di meja makan.
“ kalian yang memasaknya?” Tanya Sunye Unnie.
“ tentu saja, ayo ayo makan, Fany dan Seohyun
mana?” Tanya Kyuhyun Oppa.
“ mereka masih tidur” jawabku duduk di kursi
makan.
“ lama sekali mereka tidur, aku akan
membangunkannya, ayo makan dulu” kata Siwon Oppa naik ke atas untuk
membangunkan Fany Unnie dan Seohyun.
“ Yoona, makanlah” kata Donghae Oppa
tersenyum.
“ iya Oppa” kataku membalas senyumannya.
Setelah beberapa saat Tiffany unnie dan
Seohyun pun tiba dan sarapan bersama kami.
******
Hari ini Siwon Oppa sudah menyiapkan sesuatu,
dia tidak pernah kehabisan ide.. aku dan yang lainnya sudah berada di pinggir
pantai. Kakiku sudah tidak sakit lagi seperti kemarin tapi belum sembuh total.
“ kalian berani naik itu?” Tanya Siwon Oppa
menunjuk sesuatu di lautan. Aku menyipitkan mataku untuk dapat melihatnya, itu
banana boot.
“ mwo?!” ucapku.
“ kau tidak perlu naik yoona, oppa tau kau
takut sekali dengan yang namanya air banyak kan? Sampai sekarang aja kau tidak
bisa berenang” sindir Siwon Oppa. Aku mencibirkan bibirku.
Siwon Oppa malah mengacak rambutku.
“ bagaimana kalian mau naik itu?” Tanya Siwon
Oppa ke yang lainnya.
“ oke ayo kita naik itu” jawab Sunye Unnie.
Aku tersenyum melihatnya..
“ aku juga” jawab Seohyun dan Fany Unnie.
“ oke bagaimana dengan kalian berdua?” Tanya
Siwon Oppa kepada Kyuhyun dan Donghae Oppa.
“ oke kami mau” ucap mereka berbarengan.
“ dan kau im yoona bagaimana??” Tanya Siwon
Oppa.
“ aku disini saja dan memfoto kalian,
bagaimana?” tawarku.
“ oke, kameranya ada di tasku” kata Siwon
Oppa. Aku mengangguk mengerti.
Mereka berjalan ke arah tempat penyewaan
banana boot dan aku hanya duduk terdiam di pasir-pasir putih ini. Aku sangat
menyukai pantai namun entah kenapa dari aku kecil aku benci sekali dengan yang
namanya air, apalagi lautan -_-
“ IM YOONA, HATI-HATI” teriak seseorang. Aku
melihat kearah mereka, ternyata Donghae Oppa yang teriak. Aku tersenyum dan
mengangguk.
Mereka mulai menaiki banana bootnya. Karena
mereka berenam, mereka dibagi menjadi dua banana boot. Siwon Oppa bersama
dengan Tiffany Unnie dan Kyuhyun Oppa sedangkan Donghae Oppa bersama Sunye
Unnie dan Seohyun.
“ HATI-HATI!!” teriakku kepada mereka.
Aku pun mulai memfoto mereka di banana boot.
Mereka penuh dengan gembira, sepertinya asik bermain itu. Banana boot milik
Siwon Oppa sudah terjatuh, aku tertawa melihatnya. Ini sungguh menyenangkan,
berlibur bersama dengan orang-orang yang kusayangi…
******
Kami kembali ke rumah setelah berjalan-jalan
di pantai, tadi sungguh menyenangkan. Aku sekarang sedang tiduran dikamar
sambil melihat hasil fotoku.
Aku berhenti di foto Donghae Oppa dengan
Sunye Unnie, mereka tertawa bahagia.. mereka pasangan yang cocok.. apa yang
harus aku lakukan? Aku tidak ingin mengancurkan hubungan mereka tapi aku juga
mencintai Donghae Oppa…
“ Yoona kau sedang apa?” Tanya seseorang
memasuki kamarku. Aku langsung kaget dan melihat kearah suara,.
“ Unnie jangan mengagetkanku” kataku kesal.
“ kau sedang apa?” Tanya Fany Unnie
mendekatiku.
“ ini melihat foto-foto tadi” kataku. Fany
Unnie langsung mengambil kamera dari tanganku.
“ YA!!” teriakku.
“ aku juga ingin lihat” kataku sekarang
berjalan ke tempat tidurnya dan duduk disana.
“ uhh unnie menganggu saja” kataku kesal dan
bangkit dari tempat tidur.
“ semuanya dimana?” tanyaku.
“ mereka dibawah” jawab Fany Unnie tanpa
berpaling dari kamera. Aku pun berjalan keluar kamar dan turun kebawah.
Kulihat mereka sedang menikmati tontonan
mereka.
“Hai, kalian sedang apa?” tanyaku mendekati
mereka. Donghae Oppa yang pertama kali menoleh.
“ Yoona, kemari, film ini sungguh bagus” kata
Donghae Oppa. Aku pun mendekatinya.
“ duduklah disini” ucap Donghae Oppa
menyuruhku duduk disebelahnya. Aku pun menurutinya, sekarang Donghae Oppa duduk
ditengah-tengah aku dan Sunye Unnie, aku merasa aku dan Sunye Unnie merebutkan
Donghae Oppa.
“ film apa ini?” Tanyaku.
“ ini film Love Song” jawab Seohyun. Aku
melihat ke layar TV, ini film barat dan pemainnya Miley Cyrus, sang penyanyi
Hanna Montana, sepertinya film ini memang sungguh bagus. Aku pun mencoba
menonton juga.
****
Hari ini berlalu begitu indah, matahari sudah
terbenam dari tadi. Waktu kami di pulau indah ini hanya tinggal 2 hari lagi.
Kenapa hari begitu cepat berlalu..
Aku berjalan ke kamarku, namun langkahku
berhenti saat ada yang mengenggam tanganku, aku pun menoleh.
“ Donghae Oppa” ucapku bingung.
“ kau mau jalan-jalan denganku?” tanyanya.
“ heh?” aku tambah bingung, jalan-jalan?
Malam-malam begini?
“ tenang saja, kau mengkhawatirkan Sunye? Dia
tau kalau kita akan pergi tapi karna akan beli oleh-oleh, aku sudah bilang
dengannya tadi” kata Donghae Oppa.
“ tapi oppa…
Aku tidak menyelesaikan ucapanku karna
Donghae Oppa langsung menarik tanganku keluar dari rumah.
*****
“ kita naik ini” kata Donghae Oppa melihatkan
sebuah sepeda cantik berwarna putih.
“ sepeda? Oppa dapat darimana?” tanyaku.
“ Siwon, dia punya ini ternyata” kata Donghae
Oppa siap-siap naik sepedanya.
“ ayo naik” katanya menyuruhku naik ke sepeda
itu. Aku pun naik perlahan.
“ pegangan ya” katanya. Aku pun memegang
pinggangnya erat.
Donghae Oppa mulai mengayun sepedanya. Aku
tidak tahu dia akan membawaku kemana..
“ oppa kita akan kemana?” tanyaku.
“ nanti kau juga tahu” kata Donghae Oppa. Aku
semakin tambah penasaran..
Butuh waktu satu jam sampai akhirnya Donghae
Oppa memberhentikan sepedanya.
“ kita sampai” katanya. Aku pun turun dari
sepeda dan melihat kita ada dimana sekarang.
“ taman bermain?” tanyaku.
“ ehm tempat pertama kali kita jalan-jalan,
dan sekarang aku ingin jalan-jalan bersama di taman bermain dengan wujudku yang
nyata” katanya tersenyum. Aku menatapnya tak percaya.
“ aku memarkirkan sepedanya dulu baru kita
masuk” katanya menuntun sepedanya untuk diparkirkan di tempat parkir sepeda.
Donghae Oppa kembali kepadaku setelah
memarkirkan sepeda. Dan langsung mengengam tangan kananku erat.
“ ayo kita masuk” katanya. Aku mengangguk.
Aku melihat ke kanan kiri kami, walaupun
sudah malam, masih banyak sekali orang-orang yang datang kesini.
“ ingat itu?” Tanya Donghae Oppa menunjuk ke
permainan tornado. Aku terkekeh..
“ seorang ahjumma ingin mendudukimu?”
tanyaku.
“ betul sekali, kita naik itu sekarang dan
pastinya tidak ada ahjumma atau yang lainnya akan mendudukiku sekarang” kata
Donghae Oppa tersenyum. Dia pun menuntunku kepermainan itu.
Kami duduk ditempat duduk yang sudah
disiapkan untuk bermain diarena menengangkan ini. Semua alat pengaman sudah
siap,,
“ kau siap?” Tanya Donghae Oppa.
“ sangat siap” ucapku.
Permainannya pun dimulai..
“ AKKKKKKHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH” aku dan
Donghae Oppa beserta pengunjung yang lainnya berteriak kencang. Tapi ini
sungguh menyenangkan.
*****
Permainannya pun selesai. Rambutku sungguh
berantakan, aku seperti kuntilanak. Donghae Oppa tertawa kencang sekali ketika
tahu rambutku seperti ini.
“ OPPA!!” teriakku sambil merapikan rambutku.
“ kenapa rambutmu bisa seperti itu” kata
Donghae Oppa sudah meredakan tertawanya.
“ diamlah” ucapku kesal dan masih merapikan
rambutku.
Donghae Oppa mengenggam tanganku lagi dan
menarikku kembali, tanganku yang satunya lagi masih merapikan rambutku.
“ kita kemana sekarang?” tanyaku.
“ kesana” kata Donghae Oppa menunjuk sebuah
Photobox.
“ kita berfoto lagi?” tanyaku selesai
merapikan rambutku.
“tentu saja, aku tidak mau berfoto dan
hasilnya aku tidak ada sama sekali” kata Donghae Oppa cemberut, dia sungguh
lucu.
Kami berdua pun masuk kedalam Photobox
tersebut dan melakukan gaya-gaya foto yang aneh, jelek, kocak, bagus, dan
sebagainya.
Aku dan Donghae keluar dari Photobox tersebut
dan mengambil hasil foto kami. Lucu sekali foto kami..
“ aku ambil yang ini” kata Donghae Oppa
merebut fotonya dari tanganku dan mengambil yang dia mau.
“ disini kau lucu sekali” kata Donghae Oppa
sambil tertawa, aku melihat foto yang diambilnya, benar sekali difoto itu aku
sedang memonyongkan mulutku -_-
Aku memukul lengan Donghae Oppa.
“ berhentilah tertawa” ucapku kesal. Donghae
Oppa berhenti tertawa namun malah mencubit kedua pipiku.
“ kau lucu sekali Im Yoona” ucapnya langsung
pergi meninggalkanku. Aku mengelus pipiku dan mengejarnya.
“OPPA!!” teriakku ketika bisa menyusulnya,
“ YA! Telinga oppa hampir pecah” katanya
mengelus telinganya.
“ setelah ini kita kemana?” tanyaku.
“ kesana” kata Donghae Oppa menunjuk sesuatu,
aku menoleh kearah tangan Donghae Oppa. RUMAH HANTU!!
“ kita kesana?” tanyaku takut.
“ ehm, dulu siapa yang mengajakku kesana?”
Donghae Oppa balik nanya. Aku tersenyum paksaan.
“ ayo kita kesana” kata Donghae Oppa menarik
tanganku. Ya Tuhan!!
*****
Langkah Donghae Oppa berhenti tepat didepan
Rumah Hantu ini. Aku sungguh takut..
“ pesan 2” kata Donghae Oppa memesan tiket
masuknya.
“ ayo kita masuk Im Yoona sang pemberani”
katanya menarik tanganku lagi. Aku pasrah..
Donghae Oppa sudah duduk dikereta yang
disiapkan untuk memasuki arena Rumah Hantu ini.
“ ayo naik” katanya menyuruhku. Aku pasrah
dan duduk disebelahnya.
“ bersiap-siap kalian akan berangkat” ucap
salah satu staf arena ini. Aku kira kereta yang panjang ini akan masuk kedalam
semuanya, ternyata hanya dua gerbong, berarti hanya 4 orang. Mati aku -___- dan
paling hebatnya lagi, gerbong aku yang pertama kali masuk.
“ kau takut?” Tanya Donghae Oppa. Aku
mengangguk tanpa melihat wajahnya. Aku tahu dia sedang terkekeh sekarang.
Kereta kami pun sudah berada di dalam rumah
hantu ini. Aku menutup wajahku dengan tanganku. Aku gemetaran, aku ketakutan
sekali. Rasanya ingin menangis.. suara-suara menakutkan aku dengar dengan jelas..
Ya Tuhan aku takut..
Tiba-tiba aku merasakan pelukan, hangat
sekali.
“ mianhae, oppa gak tau kalau kamu bakal
kayak gini lagi, jongmal mianhae” katanya mengelus kepalaku. Aku menangis
sekarang, aku sangat takut. Donghae Oppa tambah mempererat pelukannya..
******
Aku dan Donghae Oppa sudah keluar dari Rumah
Hantu menyebalkan itu dan kami berdua sedang duduk ditaman. Aku sudah berhenti
menangis dan aku kesal dengan Donghae Oppa..
“ Yoona, jangan marah sama oppa” katanya
memohon, aku tetap memalingkan wajahku.
“ Yoona, mianhae” ucapnya lagi.
“ aku maafin oppa tapi ada syaratnya” kataku
menatapnya sekarang. Wajahnya lucu sekali..
“ mwo!! Kenapa mesti ada syaratnya?” Tanya
Donghae Oppa yang keliatannya juga kesal.
“ yaudah aku gak mau maafin” kataku beranjak
pergi.
Donghae Oppa menahanku.
“ iya oppa lakuin syaratnya, apa syaratnya?”
Tanyanya. Aku menatapnya Donghae Oppa
“……………………………………
Yoona POV END
Donghae POV
Aku berjalan bersama dengan Yoona yang sedang
memakan es krimnya dengan lahap, kenapa syaratnya ringan sekali, dasar kau Im
Yoona.. syaratnya aku hanya harus membelikannya Es Krim rasa Strawberry dan
jalan-jalan di Pantai. Itu mudah sekali.
“ ehm neumo bashita” katanya masih melahap es
krimnya. Dia sungguh mencintai es krim rasa ini?
“ kau sangat menyukai es krim strawberry ini
kah?” tanyaku.
“ ehm sangat oppa” katanya masih menjilati es
krimnya. Aku hanya menggelengkan kepalaku.
“ Oppa ayo kita kepantai” ucapnya merengek.
“ iya iya” ucapku tersenyum.
Kami berdua keluar dari arena taman bermain
dan aku pun mengambil sepedanya.
“ naiklah” kataku. Yoona pun naik ke sepeda
dan memegang pinggangku erat. Aku tersenyum dan melajukan sepeda ini ke pantai.
****
Pantai
Aku dan Yoona sudah tiba dipantai, aku
memarkirkan sepedaku, Yoona langsung berlari mendekati air. Dia melepas sepatu
yang dipakainya dan mendekati air perlahan.
“ IM YOONA” teriakku. Dia menoleh.
“ WAEYO??” teriaknya juga.
“ kau bukannya takut air?” tanyaku
mendekatinya.
“ aku memang takut air, aku hanya ingin
merendam kakiku saja” ucapnya. Aku mengikutinya, aku lepas sepatuku juga dan
berdiri disampingnya. Dia benar ini sungguh nikmat, air yang hanya merendam
kakiku sesaat.
“ Oppa lihatlah bulan disana sungguh indah” katanya.
Aku pun melihat bulan itu, itu sangat indah, bulan purnama menerangi kami.
Aku mengenggam tangannya..
“ mianhae Yoona, Oppa dalam keadaan seperti
ini ketika sudah menjadi manusia, maafin oppa nggak nepatin janji oppa waktu
itu” kataku mempererat genggamanku.
“ gwenchana oppa, mungkin memang ini sudah
jalan yang ditakdirkan untuk kita dari Tuhan, kita jalanin saja” kata Yoona
tersenyum.
“ Yoona soal Sunye, Oppa tidak tahu bagaimana
dengan dia nantinya” ucapku.
“ sebaiknya aku saja yang menyerah, aku tahu
ini berat, tapi Sunye Unnie orang yang baik, dia cantik, pintar, dan dia juga
sudah menjadi tunangan Oppa, aku tidak ingin disebut sebagai perusak hubungan
orang, mungkin memang kita bukan jodoh” kata Yoona menatap kedua mataku.
“ Yoona, aniya” kataku tambah mempererat
genggamanku.
“ Oppa mencintaimu, Oppa juga mencintai Sunye
tapi itu dulu, dan cinta Oppa ke kamu berbeda dengan cinta oppa ke Sunye, oppa
bisa merasakan itu semuanya, Omma Oppa juga tidak pernah menyukai Sunye dan
kenapa hanya melihatmu sekali, Omma langsung menyukaimu. Perasaan Orang tua
selalu benar Yoona” kataku meyakinkannya.
“ aniya Oppa, aku gak bisa” ucapnya
melepaskan genggamanku. Aku ingin meraih tangannya lagi tapi..
Trittttt Tritttt
Hpnya bergetar. Dia mengambil Hpnya dari saku
bajunya dan mengangkat telfon itu.
“ wae Unn?” tanyanya.
“…………..
“ MWO!!!!” teriak Yoona.
“……………
“ Oke oke araso” ucap Yoona mengakhiri
telfonnya dan menatapku.
“ Oppa.. Oppa.. Unnie… Unnie
Dia terlihat ketakutan sekali, aku mengenggam
kedua tangannya.
“ ada apa? Waeyo?” tanyaku penasaran..
“ Oppa….
To… Be.. Continue..
Maap lama sekali lagi.. jangan lupa komen dan
likenya readersku tercinta…
See You Next Week ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar