TEORI ORGANISASI UMUM 2
Tugas Kedua : Organisasi
NAMA : Diah Ayu Novarina
NPM : 12114948
KELAS : 2KA28
PTA 2015/2016
UNIVERSITAS GUNADARMA
Menurut
Cyril Soffer (1973) Organisasi adalah persekutuan atau perkumpulan orang-orang
yang masing-masing diberi peranan tertentu dalam suatu sistem kerja dan
pembagian kerja dimana pekerjaan dipilah-pilah menjadi tugas dan dibagikan
kepada para pelaksana tugas atau pemegang jabatan untuk mendapatkan satu
kesatuan hasil.
Definisi
lain dari Organisasi yaitu menurut Ernest Dale, Organisasi adalah suatu proses
perencanaan yang meliputi penyusunan, pengembangan, dan pemeliharaan suatu
struktur atau pola hubungan kerja dari orang-orang dalam suatu kerja kelompok.
Barnard mendefinisikan organisasi
modern adalah organisasi formal sebagi suatu sistem kegiatan-kegiatan yang
secara sadar dikoordinasikan oleh dua atau lebih yang bekerja sama untuk
mewujudkan tujuan.
Ilmu
organisasi merupakan ilmu yang penting dimiliki, karena dalam kehidupan kita
tidak lepas dari organisasi. Di mulai dari lingkungan yang sederhana dari
keluarga, hingga struktur yang rumit seperti organisasi pemerintahan.
Ciri
– ciri organisasi itu sendiri terdiri dari :
1. Adanya
lembaga sosial yang terdiri atas komponen (atasan dan bawahan) dengan berbagai
pola interaksi yang ditetapkan.
2. Adanya
kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang).
3. Adanya
tujuan dan sasaran.
4. Instrumen
sosial yang mempunyai batasan yang secara relatif dapat diidentifikasi.
5. Adanya
keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati.
6. Adanya
pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas.
7. Adanya
komunikasi antar suatu anggota dengan yang lain.
Namun Menurut Berelson dan
Steiner(1964:55) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Formalitas,
merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis
daripada peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan,
tujuan, strategi, dan seterusnya.
2. Hierarkhi,
merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan
wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang
memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada
anggota biasa pada organisasi tersebut.
3. Besarnya dan
Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak
anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung
(impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.
Lamanya (duration), menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu
organisasi lebih lama daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu. Ada
juga yang menyatakan bahwa organisasi sosial, memiliki beberapa ciri lain yang
behubungan dengan keberadaan organisasi itu. Diantaranya ádalah:
1.
Rumusan batas-batas operasionalnya(organisasi) jelas.
Seperti yang telah dibicarakan diatas, organisasi akan mengutamakan pencapaian
tujuan-tujuan berdasarkan keputusan yang telah disepakati bersama. Dalam hal
ini, kegiatan operasional sebuah organisasi dibatasi oleh ketetapan yang mengikat
berdasarkan kepentingan bersama, sekaligus memenuhi aspirasi anggotanya.
2.
Memiliki identitas yang jelas. Organisasi akan cepat
diakui oleh masyarakat sekelilingnya apabila memiliki identitas yang jelas.
Identitas berkaitan dengan informasi mengenai organisasi, tujuan pembentukan
organisasi, maupun tempat organisasi itu berdiri, dan lain sebagainya.
3.
Keanggotaan formal, status dan peran. Pada setiap anggotanya
memiliki peran.
Adapun unsur-unsur organisasi
diantaranya adalah sebagai berikut
1.
Organisasi Sebagai Wadah
atau Tempat Untuk Bekerja Sama
Organisasi
adalah suatu tempat dimana sekelompok orang bersama mencapai suatu tujuan yang
ditetapkan, misalnya organisasi buruh bertujuan untuk kepentingan buruh,
organisasi wanita bertujuan untuk hak wanita, organisasi mahasiswa bertujuan
untuk pencapaian mahasiswa dan sebagainya.
2.
Proses kerja sama sedikitnya
antar dua orang
Selain
tempat kerja sama suatu organisasi merupakan proses kerja sama, proses tersebut
sedikitnya melibatkan antar dua orang, makin banyak orang yang melakukan
kerjasama, maka proses organisasi tersebut harus disusun lebih baik dan
teroganisir lagi.
3.
Jelas tugas kedudukannya
masing-masing
Supaya tidak
bentrok atau terjadi kesalahpahaman, setiap anggota organisasi sudah ada
tugasnya masing-masing, tugas tersebut disesuaikan dengan keahlian dari setiap
anggota, sehingga sudah jelas apa yang harus dilakukan masing-masing anggota.
4.
Ada tujuan tertentu
Suatu
perencanaan manager yang baik akan membuat organisasinya menghasilkan hasil
yang baik pula, keuntungannya perkerjaan akan efesien dan efektif.
Unsur-unsur Pendukung Organisasi :
1. Manusia
(Man)
2. Kerjasama
3. Tujuan
Bersama
4. Peralatan
(Equipment)
5. Lingkungan
6. Kekayaan
alam
7. Kerangka/Konstruksi
mental.
Teori organisasi adalah studi
tentang bagaimana organisasi menjalankan fungsinya dan bagaimana mereka
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang-orang yang bekerja di dalamnya ataupun
masyarakat di lingkup kerja mereka. Teori organisasi adalah suatu konsefsi,
pandangan, tinjauan, ajaran, pendapat atau pendekatan tentang pemecahan masalah
organisasi agar lebih berhasil dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Masalah adalah segala sesuatu yang ada hubungannya dengan kepentingan
organisasi yang memerlukan pemecahan dan pengambilan keputusan.
1. Teori
Organisasi Klasik
Teori ini
biasa disebut dengan “teori tradisional” atau disebut juga “teori mesin”. Berkembang
mulai 1800-an (abad 19). Dalam teori ini organisasi digambarkan sebuah lembaga
yang tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi serta memberikan
petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreatifitas.
Dikatakan
teori mesin karena organisasi ini menganggap manusia bagaikan sebuah onderdil
yang setiap saat bisa dipasang dan digonta-ganti sesuai kehendak pemimpin.
Definisi organisasi menurut Teori
Klasik:
Organisasi merupakan struktur
hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan,
kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain apabila orang bekerja
sama.
Teori organisasi klasik sepenuhnya
menguraikan anatomi organisasi formal.
Empat unsur pokok yang selalu muncul
dalam organisasi formal:
a. Sistem
kegiatan yang terkoordinasi
b. Kelompok
orang
c. Kerjasama
d. Kekuasaan
dan kepemimpinan
Sedangkan
menurut penganut teori klasik suatu organisasi tergantung pada empat kondisi
pokok: kekuasaan, saling melayani, doktrin, disiplin, sedangkan yang dijadikan
tiang dasar penting dalam organisasi formal adalah:
a. Pembagian
kerja (untuk koordinasi)
b. Proses
skalar dan fungsional (proses pertumbuhan vertikal dan horizontal)
c. Struktur
(hubungan antar kegiatan)
d. Rentang
kendali (berapa banyak atasan bisa mengendalikan bawahan)
2. Teori
Neoklasik
Aliran yang
berikutnya muncul adalah aliran neoklasik disebut juga dengan “Teori Hubungan
Manusiawi”. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik dan teori
neoklasik merupakan penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan pada
“pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan sebagai individu ataupun
kelompok kerja”.
Hugo Munsterberg
Salah satu
tokoh neoklasik pencetus “Psikologi Industri”. Hugo menulis sebuah buku
“Psychology and Industrial Effeciency” tahun 1913. Buku tersebut merupakan
jembatan antara manajemen ilmiah dan neoklasik. Inti dari pandangan Hugo adalah
menekankan adanya perbedaan karakteristik individu dalam organisasi dan
meningkatkan adanya pengaruh faktor sosial dan budaya terhadap organisasi.
Munculnya
teori neoklasik diawali dengan inspirasi percobaan yang dilakukan di Pabrik
Howthorne tahun1924 milik perusahaan Western Electric di Cicero yang disponsori
oleh Lembaga Riset Nasional Amerika. Percobaan yang dilakukan Elton Mayo
seorang riset dari Western Electric menyimpulkan bahwa pentingnya memperhatikan
insentif upah dan kondisi kerja karyawan dipandang sebagai faktor penting
peningkatan produktifitas.
3. Teori
Modern
Teori ini
muncul pada tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan dua teori sebelumnya yaitu
klasik dan neoklasik. Teori modern sering disebut dengan teori “Analisa Sistem”
atau “Teori Terbuka” yang memadukan antara teori klasik dan neoklasik. Teori
organisasi modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan
yang saling bergantung dan tidak bisa dipisahkan. Organisasi bukan sistem
tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi
merupakan sistem terbuka yang berkaitan dengan lingkungan dan apabila ingin
bertahan hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.
Perbedaan antara Teori Modern dan
Teori Klasik
a. Teori
klasik memusatkan pandangan pada analisa dan deskripsi organisasi sedangkan
teori modern menekankan pada perpaduan dan perancangan sehingga terlihat lebih
menyeluruh.
b. Teori
klasik membicarakan konsep koordinasi, skalar, dan vertikal sedangkan teori
modern lebih dinamis, sangat komplek, multi level, multi dimensi dan banyak
variabel yang dipertimbangkan.
Menyangkut
hal itu pengertian organisasi juga merupakan sekumpulan orang-orang yang
disusun dalam kelompok-kelompok yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
Organisasi adalah sistem kerjasama antara dua orang atau lebih, atau organisasi
adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian tujuan bersama. James D. Mooney
dan Allen Reilly (1931) Menerbitkan sebuah buku “ONWARD INDUSTRY” inti dari
pendapat mereka adalah “koordinasi merupakan faktor terpenting dalam
perencanaan organisasi”.
Tiga prinsip yang harus diterapkan
dalam sebuah organisasi menurut mereka adalah:
1. Prinsip
koordinasi
2. Prinsip
skalar dan hirarkis
3. Prinsip
fungsional
Suatu
organisasi akan berjalan dengan baik dan benar menurut saya adalah jika suatu
organisasi tersebut memiliki anggota yang kuantitas dan identitasnya jelas,
misalkan harus menyertakan kartu tanda penduduknya atau dengan cara tertentu
sesuai dengan bagaimana organisasi tersebut merekrut anggotanya dengan baik dan
benar. Suatu organisasi yang baik pasti memiliki jumlah anggota yang jelas dan
identitasnya pun jelas. Kemudian untuk menjadi organisasi yang berjalan dengan
baik maka diperlukannya juga organisasi tersebut memiliki identitas yang jelas
seperti latar belakang organisasi tersebut dibuat, nama dari organisasi
tersebut, serta alamat ataupun lambang dari organisasi tersebut harus jelas.
Organisasi
yang baik dan benar juga harus memiliki struktur organisasi yang jelas dari
ketua hingga anggotanya harus di rencakan dengan matang dan jelas arah
kedepannya, kemudian organisasi tersebut juga mengacu pada manajemen yang sehat
yaitu bersaing dengan organisasi lain secara sehat, suatu organisasi harus
melakukan perencanaan atau planning, kemudian melakukan aksinya, terakhir
adalah melakukan evaluasi dari perencanaan dan aksi organisasi tersebut. Terakhir
organisasi tersebut harus bermanfaat untuk masyarakat tidak dengan organisasi
yang sangat merugikan masyarakat.
Referensi
Nama : Diah Ayu Novarina
Kelas : 2KA28
NPM : 12114948
Tidak ada komentar:
Posting Komentar