Author : DiahSoneelf
Genre : Chapter
Type FF : Comedy Romantic
Cast :
Lee Donghae >< Im Yoona
>< Lee Gikwang
Seohyun >< Yuri ><
Jessica
Author Cast :
Sunye >< Go Hara
Tiffany >< Siwon (
Yoona’s Teachers )
Taeyeon >< Leeteuk (
Yoona’s parents )
Mr. Lee >< Ms. Lee (
Donghae’s parents )
Rating : PG - 15
Title : Crazy little Thing Called Love Part 3 END
******
Donghae POV
Tak terasa aku sudah kelas 3 SMA. Aku sedang latihan bola sekarang.
“ Hae, tendanglah pinalti ini” suruh Gikwang. Dia membuyarkan lamunanku.
“MWO??” tanyaku.
“ tendanglah pinalti ini” ucap Gikwang menunjuk bola didepannya.
“ Sireo. Kenapa setiap pinalti kau menyuruhku terus” ucapku sedikit kesal
dengannya dan langsung pergi. Gikwang mengejarku dan merangkulku.
“ tenanglah sobat, aku hanya berusaha untuk menghilangkan phobiamu itu.
Mianhae” ucapnya menyesal.
“ permisi Oppa, bisa minta foto?” tanya salah satu mayoret sekolah.
“ oh nte” ucap Gikwang.
“ aku duluan ya, kau yang foto” ucap salah satu mayoret.
“ lebih baik aku duluan saja” ucap yang satunya lagi.
“ sudah sudah aku saja yang foto kalian” ucapku meminta kamera mereka.
Gikwang dan kedua mayoret itu pun berfoto. Semakin lama mayore itu ingin
foto dengan Gikwang sendirian, aku bingung melihatnya. Akhirnya mereka
berantem.
“ ottokhe” ucapku bingung. Semua anggota Marching Band mencoba memisahkan
mereka. Gikwang berhasil lolos keluar dari kerumunan Marching Band tersebut.
“ ADA APA INI?” teriak
Tiffany songsenim menghampiri mereka dan mencoba memisahkan mereka. Aku dan
Gikwang segera lari.
Donghae POV
END
Tiffany POV
“ bagaimana
ini?” tanya Bapak kepala sekolah.
“ tadi
mereka berantem di lapangan pak” ucapku.
“ perlombaan
nasional hanya tinggal 3 minggu lagi, mayoret sekolah kita tidak ada lalu
Marching Band kita bagaimana?” tanya kepala sekolah panjang lebar. Aku menengok
ke arah seseorang melempar raket ke atas untuk mengambil kok yang nyangkut.
Kulihat
orang itu, dia adalah Yoona.
“ tenang
saja pak, aku akan mengurusnya” ucapku tersenyum.
Tiffany POV
END
******
Yoona POV
“ bagaimana
dengan Donghae oppa? Sudah 3 tahun kau mencintainya” ucap Jessica sambil makan
bekalnya.
“ molla”
ucapku datar.
“ anak-anak”
panggil Tiffany songsenim menghampiri kami.
“ Yoona,
bisa bicara sebentar?” tanya Tiffany sam.
“ ada apa
songsenim?” tanyaku penasaran.
“ kau mau
jadi Mayoret Marching band sekolah? Mayoret kita sedang ada masalah, kau bisa
menggantikannya, wajahmu cantik” kata Tiffany sam.
“ mwo? Jadi
mayoret? Bukannya perlombaan hanya tinggal 3 minggu lagi?” tanyaku
“ iya, maka
dari itu, bantulah songsenim” mohon Tiffany sam.
Aku menoleh
ke teman-teman. Mereka semuanya mengangguk setuju.
“ baiklah
songsenim, kapan bisa latihannya?” tanyaku.
“ sepulang
sekolah nanti. Gomawo Yoona-ya, kau memang murid favorite songsenim” ucap
Tiffany sam.
Aku hanya
mengangguk.
******
Aku sekarang
sudah mengenggam mayoret di tanganku.
“ kau hanya
tinggal mengayunkannya lalu kau pegang dengan tangan kananmu dan lemparlah ke
atas, lalu kau tangkap dengan tangan kirimu” ucap Tiffany sam menggunakan
tangannya.
Aku
melakukan apa yang disuruh Tiffany sam. Aku lempar ke atas, namun aku lari
menghindari mayoret tersebut begitu juga dengan anggota Marching Band yang
lainnya.
“
Ahhhhhhhhhhhhhh” teriak mereka.
Aku terus
berlatih mayoret setiap pulang sekolah, namun hasilnya nihil aku belum bisa
menggunakan mayoret ini.
“ Yoona kau
pasti bisa” ucap Yuri menyemangati.
“ aku sudah
berlatih hampir seminggu namun hasilnya nihil, perlombaan tinggal 2 minggu lagi
Yul” ucapku sedih dan duduk di bangku tempat menonton bola.
“ Yoona, aku
tahu kau pasti bisa dan Marching Band sekolah berhasil karenamu” ucap seohyun
merangkulku.
“ aku
anggota Marching Band dan mendukungmu selalu Yoong” ucap Yuri merangkulku juga.
“ Yoona, kau
pasti bisa Fighting!” ucap Jessica mengepalkan tangan kanannya untuk
menyemangatiku.
“ bagaimana
dengan cintamu kepada Donghae Oppa?” tanya jessica tiba-tiba. Aku hanya
menggelengkan kepalaku tanda tidak tahu.
Yoona POV
END
Donghae POV
Aku melihat
Yoona berlatih mayoret, sepertinya dia yang akan menggantikan mayoret yang
lalu.
“ Gikwang”
panggilku. Dia menatap Yoona. Aku langsung merangkulnya dan membawanya bermain
bola lagi.
“ jangan
melihat wanita terus, ayo latihan” ucapku memukul perutnya pelan. Dia hanya
tersenyum.
Aku melihat
Yoona kembali.
Donghae POV
Yoona POV
“ sepertinya
Marching Band disekolah kita terancam kalah” ucap Hara kepada Nicole.
“ siapa
suruh Tiffany songsenim tidak memilih kita yang cantik ini” ucap Nicole.
“ namanya
juga Tiffany songsenim, dia kan memilih
seseorang yang derajatnya sama kayak dia, kita kan derajatnya lebih tinggi” ucap Hara. Aku
marah sekali mendengarnya.
“ KAU JANGAN
MENJELEKKAN TIFFANY SAM” teriakku marah. Aku langsung ditahan oleh
teman-temanku.
Hara dan
Nicole hanya menatapku sinis dan tersenyum.
******
“ kau minjam
sapu itu dimana?” tanya Yuri melihatku memegang sapu.
“ aku pinjam
di tukang sapu sekolah” ucapku melihat sapu ditanganku.
“ kau yakin
bisa pakai itu?” tanya jessica.
“ aku akan
berusaha dan membuat sekolah kita dipuji orang” ucapku semangat.
“
Fighting!!” ucap seohyun menyemangati.
Aku berlatih
terus dan terus. Setiap aku berlatih.
1 Minggu
Kemudian
Sekarang aku
masih berlatih pada malam hari, untungnya sekolah masih banyak orang yang
menonton pertandingan bola. Kulihat yang sedang bermain bola itu Donghae Oppa.
“ Donghae
akan menendang pinalti” ucap salah seorang penonton.
“ cepat
cepat Donghae Oppa akan menendang pinalti” ucap seorang lagi. Aku semakin
penasaran kenapa semua orang berkata seperti itu akhirnya aku menghampiri
lapangan bola.
Donghae oppa
sudah siap-siap menendang bola. Kenapa aku jadi deg degkan begini. Donghae oppa
pun menendangnya namun……….. bolanya tidak masuk. Aku kecewa melihatnya.
“ jangan
kecewa Hae, kau bisa menendangnya lagi” ucap salah seorang temannya yang waktu
itu kulihat bersamanya.
“ memangnya
bola punyamu, mana ada pinalti diulang lagi” ucap donghae oppa.
“ lagipula
songsenim belum meniup peluitnya” ucap Kim Songsenim.
Donghae Oppa
tersenyum dan menendang bolanya lagi.
Bolanya…………………….MASUK..
semua orang bersorak, aku pun ikut gembira melihatnya.
Donghae Oppa
melihat kearahku dan tersenyum. Deg deg deg deg. Jantungku.
******
Hari demi
hari, aku terus menerus berlatih. Sampai akhirnya hari yang ditunggu-tunggu
tiba. Marching Band sekolah kami tampil dan aku memakai baju mayoret dengan
anggunnya, rambutku diikalkan dan aku di Make Up.
Kami tampil
mengelilingi desa kami. Semua orang melihat kami dan memfoto kami. Kulihat ada
Donghae Oppa dan temannya Gkwang. Dia memfoto kami, aku tersenyum melihatnya.
Kulihat ada Jessica dan Seohyun juga, Ommaku juga hadir. Aku tersenyum kearah
mereka.
******
Valentine Day
Hari
Valentine tiba, tahun ini banyak sekali yang memberikanku hadiah, namun itu
semua tidak ada artinya dibandingkan pemberian seseorang.
“ boleh aku
ambil coklat ini Yoona?” tanya Jessica.
“ ambillah”
ucapku sedih.
“ YOONA
CEPAT KEMARI” teriak Yuri memanggil.
Aku langsung
menghampirinya. Kulihat Donghae Oppa berjalan menuju kearahku dan membawa
sebuah bunga beserta batang dan daunnya hingga akar.
“ ini
untukmu” ucapnya, aku mengambilnya dengan senyuman.
“ ini dari
temanku” ucapnya lagi dan langsung pergi. Dibelakang bajunya beruliskan “LOVE”
“ dari temannya” kataku dalam hati, senyumanku langsung hilang
begitu saja.
Aku
melemparkan bunga itu begitu saja dimeja belajarku. Aku kesal sekali.
“ kenapa ini
dari temannya” ucapku kesal. Aku mengambil buku-buku dari dalam tasku tiba-tiba
kutemukan sesuatu. Sebuah surat .
“ Hai, datanglah kelantai 3 sekolah. Aku ingin berbicara denganmu, aku
harapkan kau bisa datang pukul 4 sore”
“siapa yang
mengirim ini? Pasti Donghae Oppa” ucapku geer.
Kebesokkan Harinya
Aku naik
kelantai 3 sekolah, jam sudah menunjukkan 4 sore. Siapa yang mengirim surat ini. Aku menengok
kelantai bawah. Donghae Oppa melihat kearahku dan dia menaiki tangga. Apa dia
yang mengirim suratnya. Aku terus memerhatikan Donghae Oppa sampai dia tiba
didepanku.
“ Yoona”
panggilnya.
Tiba-tiba “
sudah kukira kau bakal datang Yoona” ucap Gikwang Oppa tepat didepanku.
“ jadi surat ini yang mengirim
Gikwang Oppa?” tanyaku sedikit kecewa.
“ benar, aku
senang kau datang” ucapnya. Aku hanya tersenyum.
“ Yoona, Mau
kah kau jadi pacarku?” tanya Gikwang Oppa tiba-tiba. Aku kaget setengah mati
mendengarnya.
“ Ha? Ehm
ehm, tadi Donghae Oppa sepertinya mau berbicara” ucapku mengalihkan
permbicaraan.
“ oh tadi
aku hanya mau bertanya kenapa kau ada disini, sekarang aku tahu kenapa. Semoga
berhasil ya dan selamat ya” ucap Donghae Oppa tersenyum dan langsung pergi.
******
Malam
Harinya dirumah Yuri, aku ceritakan soal tadi sore.
“MWO!!!”
teriak mereka berbarengan.
“ terus kau
jawab apa?” tanya Jessica.
“ aku hanya
diam saja” ucapku.
“ bagus itu,
mungkin kau bisa lebih dekat dengan Donghae Oppa, Gikwang Oppa kan sahabatnya Donghae
Oppa” ucap Yuri.
“ tapi aku
bagaimana? Aku tidak bisa berpacaran dengan seseorang hanya karena ingin dekat
dengan sahabatnya. Aku orang yang paling jahat” kataku sedih.
“ sudahlah
Yoona, jalani saja dulu” ucap Seohyun dewasa.
******
Aku sedang
berjalan sambil membawa buku ingin ketempat pertandingan Donghae Oppa.
Tin Tin Tin.
Aku menolehkan wajahku.
“ Gikwang
Oppa” ucapku.
“ aku kita
jalan, aku ingin menonton Donghae” ucapnya, aku langsung tersenyum. Dia
memberikanku helmnya dan kami pun pergi ke tempat pertandingan Donghae Oppa.
Kami sudah
tiba dan duduk dibangku penonton.
“ Ini
minumlah” ucap Gikwang Oppa memberikanku sebuah botol.
“ adalah
minuman?” tanya Donghae Oppa menghampiri kami. Gikwang menggeleng dan aku pun
memberikannya minuman tadi. Dia langsung meminumnya dan mengembalikannya
kepadaku. Aku tersenyum melihatnya.
Dia kembali
bermain dan kali ini dia mencetak gol, itu berarti timnya berhasil memenangkan
perlombaan. Semua orang bersorak gembira.
Selesai
pertandingkan kami bertiga kembali kerumah. Aku diboncengi oleh Gikwang Oppa
dan Donghae Oppa sendirian dimotornya.
“ aku ingin diboncengi oleh Donghae Oppa”
SEMESTER 1 BERAKHIR
Hari ini
sedang liburan semester. Aku jalan-jalan bersama Donghae Oppa dan Gikwang Oppa
beserta teman-temannya ke Busan. Tempat ini indah sekali sayangnya aku tidak
bersama Jessica, Yuri, dan Seohyun. Aku menelfon Seohyun.
“ Yoboseyo”
kataku.
“ Yoona, kau dimana?” tanya seohyun.
“ aku sedang
di Busan sekarang, titipkan salamku kepada Yuri, aku mencoba menelfon Hpnya
tapi tidak aktif. Bilang kedia Happy Birthday. Aku nanti akan telat” ucapku.
“ baiklah akan aku sampaikan” ucap Seohyun.
“ gomawo
seohyun-na” ucapku menutup terlfonnya.
Ku lihat
kearah jembatan didepanku. Ada Donghae Oppa disana yang sedang memfoto
pemandangan disekitarnya.
“ silakan
dinikmati tuan putri” ucap Gikwang Oppa tiba-tiba datang membawa sepiring
udang.
“ gomawoyo
Oppa” ucapku tersenyum.
“ aku kesana
dulu ya, bye tuan putri” ucap Gikwang Oppa meninggalkanku.
Aku berjalan
di jembatan membawa sepiring udang, mencari Donghae Oppa.
“ tidak ada”
ucapku kecewa, aku pun duduk dipinggir jembatan ini, untungnya ada pengamannya,
jadi tidak perlu takut jatuh deh.
“ kau ingin
makan udang ini?” tanya seseorang duduk disampingku. Donghae Oppa.
“ tadi
Gikwang Oppa memberikanku ini, tapi gak tahu mau aku makan atau tidak” ucapku.
“ kalau aku
jadi kau, aku tidak akan mau memakan udang itu” kata Donghae Oppa.
“ waeyo?”
tanyaku penasaran.
“ kau pernah
mendengar kisah cinta udang?” tanya Donghae Oppa. Aku menggeleng.
“ dahulu
kala ada 2 ekor udang, yang satunya jantan dan satunya betina, mereka saling
mencintai, namun kedua orang tua mereka tidak menyetujuinya. Mereka
memperjuangkan kisah cinta mereka, sampai akhirnya mereka menikah. Hidup mereka
bahagia sekali, mereka berdua berpegangan tangan, berpegangan tangan, terus
berpegangan tangan” ucap Donghae oppa memainkan jarinya.
“ Ya! Oppa
lucu sekali, jangan seperti itu” ucapku tertawa.
“ karena
mendengar cerita itu, aku tidak mau memakan udang, karena kalau aku makan,
hidup mereka akan terpisahkan kan ?”
ucap Donghae Oppa.
“ Oppa
pernah berpegangan tangan dengan seorang wanita?” tanyaku.
“ pernah
sekali, baru sekali aku memegang tangan wanita, pada saat wanita itu hampir
terjatuh dari panggung dengan wajahnya yang polos” ucap Donghae Oppa.
“ Hay” ucap
seseorang.
Aku menoleh
ternyata Gikwang Oppa.
“ kenapa
tidak dimakan udangnya?” tanya Gikwang Oppa langsung memakan udang itu.
“ YA!!”
teriakku berbarengan dengan Donghae Oppa.
“ wae?”
tanyanya masih tetap memakan udang itu.
Kami bertiga
kembali kebawah karena kami akan pulang.
Tiba-tiba,
aku tersandung kayu-kayu jembatan ini.
“
Awwwwwwwww” teriakku kesakitan. Donghae Oppa dan Gikwang Oppa berlari kearahku.
“ wae,
kakimu sakit, bisa berdiri Yoona?” tanya Gikwang Oppa.
“ aku tadi
tersandung oppa, aku bisa berdiri kok” ucapku mulai berdiri, namun ternyata
kakiku sakit sekali.
“ sini aku
gendong” ucap Gikwang Oppa memberikan punggunya. Donghae Oppa mengambil tasku
dan memakainya. Aku pun digendong Gikwang Oppa.
“ Donghae Oppa membawa tasku” ucapku senang dalam hati.
******
Aku pulang
dan sekarang membawa kue tar untuk Yuri.
Ting Tong
Ting Tong.
“ oh
Yoona-ya ada apa?” tanya Yuri Omma.
“ ada
Yurinya Ahjumma?” tanyaku.
“ oh Yuri
pergi dengan Jessica dan Seohyun” ucap Ahjumma.
“ oh mereka
pergi Ahjumma” ucapku kecewa.
“ telfon aja
ke Hpnya” ucap Ahjumma.
“ nte,
annyeonghaseyo” ucapku memberi salam.
Besok Harinya
Aku sedang
berkumpul dengan Donghae Oppa beserta teman-temannya.
Kulihat teman-temanku
baru tiba dan duduk. Aku menghampiri mereka.
“ Hay
teman-teman” sapaku.
“ kau masih
butuh kita?” ucap Yuri.
“ ayo
teman-teman” ajak Yuri pergi, begitu juga dengan Jessica dan Seohyun.
Mereka marah
denganku.
*****
Aku disuruh
menemani Gikwang Oppa untuk mengajar anak kelas 3 SMP. Aku menunggunya di kolam
renang sekolah, dia sedang ada di perpustakaan. Tiba-tiba.
“
sendirian?” tanya seseorang dan itu Donghae Oppa.
“ aku
menunggu Gikwang Oppa, kita mau mengajar anak kelas 3 SMP, dia sedang
diperpustakaan sekarang” ucapku tersenyum. Donghae Oppa duduk disebelahku.
“ kau tahu
Yoona, kenapa aku tidak mau menendang tendangan pinalti?” ucapnya.
“ aniyo
Oppa” ucapku jujur.
“ dahulu,
Appaku mengikuti perlombaan nasional kota kita
dengan kota
lain, pada saat itu, Appaku sudah menikah dengan Omma. Pada saat Appaku mau menendang
pinalti, Appa dikabarin bahwa Omma masuk rumah sakit dan mau melahirkanku. Appa
langsung pergi dan tim Appa langsung kalah, berita itu langsung tersebar
kemana-mana. Aku dibilang anak sial oleh warga sini, karena menyebabkan
kekalahan kota
kita, apa kau tahu aku selalu di ejek oleh orang lain” ucap Donghae Oppa
menceritakan kehidupannya.
Donghae Oppa tersenyum, “Tapi aku benar-benar tak apa. Aku
seorang pemain sepak bola.”
“Jadi kau mau terus bermain sepak bola?” tanyaku
“Aku tak tahu... untuk saat ini, aku lebih membutuhkan seseorang...” ucap Donghae Oppa.
aku menoleh kaget.
“Jadi kau mau terus bermain sepak bola?” tanyaku
“Aku tak tahu... untuk saat ini, aku lebih membutuhkan seseorang...” ucap Donghae Oppa.
aku menoleh kaget.
“ Yoona-ya,
ayok!” suara Gikwang Oppa memanggilku.
“ Oh Oppa,
nte” ucapku berdiri.
“ Oppa aku
pergi dulu ya, Annyeonghaseyo” pamitku ke Donghae Oppa. Donghae Oppa hanya
tersenyum.
*****
Hari ini aku
pergi lagi dengan Donghae Oppa dan teman-temannya. Teman mereka Eunhyuk Oppa
ulang tahun, dan kami merayakan dengan camping bersama.
“ kau mau
makan Yoona?” tanya Donghae Oppa
“ nte Oppa”
ucapku megambil makanan.
“ Ayo ayo,
ada yang mau cerita” panggil Sunye Unnie. Aku dan Donghae Oppa pun kembali
berkumpul. Aku duduk disalah satu batu disana.
“ oke kami
akan bercerita” ucap Gikwang Oppa.
“ dahulu
pada saat SD, kami berdua suka dengan satu wanita yang sama, namanya Sooyoung” ucap
Donghae Oppa.
“ waktu
acara Valentine, kami bertaruh siapa yang duluan datang dan mengajak dansa,
namun ternyata Donghae sakit cacar, jadinya dia tidak datang dan aku yang berdansa
dengan Sooyoung” ucap Gikwang Oppa.
“ namun
Sooyoung tidak menerima cintanya” ucap Donghae Oppa merangkul Gikwang Oppa.
“ dan kami
berdua berjanji tidak akan pernah suka dengan wanita yang sama lagi sekarang”
ucap Gikwang Oppa.
Deg Deg Deg.. mereka buat perjanjian itu…
Donghae Oppa
dan Gikwang Oppa menyanyikan lagu Strong Heart ( Logo Strong Heart ) sambil
joget. Semua orang tertawa melihat tarian mereka.
Gikwang
mengajakku untuk mengikuti mereka, namun tiba-tiba, Gikwang Oppa mencium
pipiku.
“ Saengil
Cukhae Hamnida, Saengil Cukha Hamnida” semua orang bernyanyi untuk Eunhyuk
oppa, namun aku hanya terdiam karena perilaku Gikwang Oppa.
*****
Aku diantar
pulang oleh Gikwang Oppa.
“ selamat
malam Yoona tuan putriku” ucap Gikwang Oppa. Aku turun dari motornya.
“ selamat
malam Oppa, Oppa kau tidak perlu mengantar jemput aku lagi sekarang” ucapku
langsung ketujuanku.
“ ada apa?
Apa aku punya kesalahan?” tanya Gikwang Oppa.
“ aniya
oppa, oppa tidak punya kesalahan apa-apa, aku hanya tidak mau kita tidak punya
hubungan yang jelas seperti ini” ucapku.
“ lalu
selama ini kita apa? Kita pacaran kan ?”
tanya Gikwang Oppa.
“ aniya, aku
kan tidak
menerima tebakkan oppa waktu itu, dan aku mencintai orang lain oppa” ucapku
langsung masuk kerumah.
“ SIAPA
YOONA?” teriaknya, aku tidak memperdulikannya dan langsung masuk kerumah.
Aku menangis
didalam kamar, sejak mengetahui bahwa Donghae Oppa dan Gikwang Oppa mempunyai
perjanjian bahwa mereka tidak akan suka dengan 1 gadis lagi, berarti Donghae
Oppa tidak akan mencintaiku kan.. aku menangis sekencang-kencangnya..
Yoona POV
END
Donghae POV
Aku dan
Gikwang sekarang sedang ada dihalaman rumahnya.
“
Donghae-ya, Yoona memutuskanku” ucap Gikwang.
“ mwo? Wae?”
tanyaku.
“ dia bilang
kalau selama ini, dia tidak menyukaiku dan tidak mengganggapku pacarnya, dia
juga bilang dia mencintai orang lain” ucap Gikwang menatapku tajam.
“ jadi
maksudmu orang lain itu aku?” tanyaku.
“ aku mohon,
kita sudah berjanji dulu kan ?”
tanyanya.
“ apa
maksudmu sebenarnya?” tanyaku.
“ tolong
berjanji kau tidak akan memacari Yoona demi persahabatan kita” ucap Gikwang
memberikan tangannya.
“aku terima
dan berjanji” ucapku menyambut tangannya. Kami sudah berjanji sekarang..
*****
Aku bermain
bola dengan Appa.
“
Donghae-ya, kalau kau appa daftarkan ke Sport Football Seoul bagaimana?” tanya
Appa.
“ jangan
bilang apa ingin merebut bolla ini dariku?” tanyaku masih sibuk dengan bolaku.
“ appa
serius” ucap Appa. Aku berhenti memainkan bolaku.
“ jongmal??”
tanyaku tak percaya.
“ ehm” ucap
appaku. Aku langsung memeluknya.
“ Gomawoyo
Appa, jongmal Gomawo” ucapku gembira.
Donghae POV
END
Seminggu Kemudian
Yoona POV
Aku dan
kawan-kawan sedang melakukan Ujian Nasional sekarang untuk bisa masuk ke SMA.
Selesai Ujian Nasional, aku melihat Yuri, Seohyun,
dan Jessica duduk ditangga.
Aku menghampiri mereka.
“ Annyeong” sapaku. Mereka masih marah denganku
dan tidak menyahut sapaanku.
Aku duduk disebelah Jessica.
Aku mulai menyanyikan lagu kesukaan kami yaitu
lagu Time Machine..
Ima Time Machine ni norikonde
Anata ni ai ni iku
Anata ni ai ni iku
koto ga dekita nara
Mou nanimo negawanai
Hakakute tooi kioku ni naru mae ni
Mou nanimo negawanai
Hakakute tooi kioku ni naru mae ni
I need a time machine oh
I need a time machine oh
I need a time machine oh
Jessica mulai menyanyikan lagu itu bersamaku juga. Namun
sekarang air mataku menangis begitu saja. Seohyun mengikuti kami dengan
nyanyiannya. Akhirnya Yuri juga ikutan.
2 Minggu Kemudian
Aku sedang menyapu halaman rumahku, Yuri, Jessica, dan
Seohyun tiba-tiba datang..
“ Yoona” panggil mereka.
“ chingudeul, ada apa?” tanyaku.
“ tadi kami bertemu dengan Tiffany Songsenim, katanya nilai
ujianmu..” ucap Yuri ragu-ragu.
“ kenapa dengan nilaiku?” tanyaku penasaran.
“ kau, nilaimu, nilaimu” ucap seohyun gagap.
“ ada apa?” tanyaku tambah penasaran.
“ kau juara 1” ucap Jessica singkat.
“ aku sudah tahu kalau begitu” ucapku sedih. MWO!!!
“ AKU JUARA 1??” teriakku.
“ NTE” teriak mereka semuanya.
Aku langsung loncat-loncat gembira.
“ AKU JUARA 1, AKU AKAN KETEMU DENGAN APPA” senangku. Aku
memeluk semua teman-temanku dan Omma.
*****
“ Yoona, apa Donghae Oppa, sudah tahu mengenai perasaanmu?
Sebelum dia tidak disekolah lagi” ucap Jessica.
“ belum, dia belum tahu” ucapku sedih.
“ ayolah Yoona, kau sudah mempertahankan cintamu dengannya
selama 3 tahun, dan berakhir seperti ini saja?” tanya Seohyun.
“ lalu aku harus bagaimana?” tanyaku.
“ aku punya ide” ucap Yuri…
Acara Lulus-lulusan..
Hari ini hari kelulusanku dan juga Donghae Oppa. Kami
menyoret-nyoret pakaian seragam kami dengan tanda tangan teman-teman.
Kulihat Donghae Oppa sedang memfoto teman-temannya. Aku
mendekatinya perlahan.
“ Yoona, bisa kau tanda tangan disini?” tanya Taecyeon.
“ nte?” tanyaku lagi tidak fokus dengan ucapannya.
“ dibawah ini” ucapnya menunjuk dadanya. Langsung aku
menulis apa yang dia mau. Aku pun perlahan menghampiri Donghae Oppa.
Taecyeon melihat tulisanku.
“ dibawah? Yoona” panggil Taecyeon yang tak kuhiraukan.
Donghae Oppa berjalan kearah kolam renang. Aku pun
menghampiri teman-temanku.
“ ottokhe?” bingungku.
“ sudahlah sana , bawa ini”
ucap Jessica memberikanku bunga mawar putih dengan surat dan kancing bajunya Donghae Oppa.
Aku masuk kedalam arena kolam renang, teman-teman menutup
pintunya.
“ Fighting!!” ucap teman-teman menyemangatiku.
Aku mendekati Donghae Oppa, dia sedang memfotoku sekarang.
“ Annyeong Oppa” salamku.
“ oh Yoona, kau belum tanda tangan di bajuku” ucapnya.
“ ehm Oppa aku ingin memberitahukan sesuatu” ucapku gugup.
“ aku sebenarnya suka dengan Oppa, aku sudah suka sama Oppa
sejak 3 tahun yang lalu, aku berusaha bertahan dan memcari cara untuk mendekati
Oppa agar Oppa bisa suka sama aku, aku mengikuti metode 9 resep dari sebuah
buku, Aku mencintai Oppa” ucapku akhirnya aku bisa menyatakannya.
“ oh” ucap Donghae Oppa dengan muka datar namun terlihat sedih di matanya
“ kau mencintaiku?” tanya Donghae Oppa. Aku mengangguk
senang,
“ ini untukmu Oppa, tolong diterima” ucapku memberikan
bunga mawarnya.
Donghae Oppa mengambil bungaku, aku tersenyum senang, namun
aku melihat dibaju Donghae Oppa bertuliskan “ DONGHAE & SUNYE LOVE”
“ ehm Oppa dan Unnie?” tanyaku. Donghae Oppa mengangguk.
“ sejak kapan?” tanyaku menahan nangis.
“ 2 minggu yang lalu” ucap Donghae Oppa. MWO!!
Aku mencoba tersenyum senang namun menahan nangis.
“ semoga kalian bahagia” ucapku menepuk pundak Donghae
Oppa.
“ Yoona” panggilnya.
“ aku tidak apa-apa Oppa, aku pergi dulu” ucapku
Aku melangkah namun ternyata aku tercebur ke kolam renang,
aku tidak bisa menahannya sekarang. Aku menangis.
“ Yoona, kau tidak apa-apa?” tanya Donghae Oppa. Aku naik
keatas dengan baju yang basah dan wajahku juga basah dengan tangisanku.
“ Yoona” panggil Donghae Oppa. Aku tetap berjalan dan
keluar dari arena kolam renang.
“ Yoong” panggil teman-teman, aku tetap berlari.
Aku bertemu dengan Sunye Unnie.
“ Yoona kau kenapa?” tanya Unnie. Aku mau pergi, namun
mengingat kebaikan Sunye Unnie. Aku memeluknya dan menangis dipelukannya.
Yoona POV END
Donghae POV
Aku masih kaget dengan pernyataan Yoona tadi, aku masuk
kedalam rumah. Ada
tamu ternyata.
“ Donghae kau sudah pulang, ini bosnya Sport Football, dia
ingin melihatmu dan memberikanmu baju bola ini” ucap Appa memberikanku baju
bola.
“ Gamshamnida Songsenim, Gamshamnida Appa” ucapku
memberikan terima kasih, senang sekali aku.
“ WOOOOOOOOO” teriakku menghampiri Omma di dapur dan
memeluknya.
“ kau sudah pulang, makan dulu” ucap Omma.
“ iya omma, aku mandi dulu” ucapku membuka kulkas dan mengambil
coklat dari Yoona dulu.
Di Kamar…
Aku meletakkan tasku dan duduk dimeja belajar, aku
mengambil buku albumku, ku buka…
Isi Buku Album :
( buku ini lucu tapi itu membuatku tahu betapa kau telah
mencoba)
( aku ingin memberitahumu bahwa kau telah berhasil sejak awal kau mencoba )
( Bersentuhan tangan untuk pertama kalinya, tapi aku
harus melepaskannya karena orang lain akan curiga )
( memberi kau apel tapi aku gigit sedikit)
( kau menjadi lebih baik, semangat Yoona!!)
( cinta bisa memenangkan segalanya terutama rasa takut)
( Hari pertama, sangat sulit untuk tumbuh)
( hari ini aku memberikanmu mawarnya, ku katakan itu dari
temanku, itu karena aku tidak bisa mengatakan sebenarnya)
( hari ini, aku melihat Gikwang menembakmu, kau tahu aku
sakit, kenapa waku itu tidak pernah cocok????)
( aku juga ingin kau naik dipunggungku)
( aku selalu mendoakan yang terbaik untukmu)
( maukah kau menjadi pacarku, IM YOONA??? SARANGHAEYO)
******
aku pergi ke rumah Yoona, dan
meletakkan foto album ini di depan rumahnya.
“ Im Yoona, semoga kau bisa membaca
ini dan melihatnya, saranghae” ucapku..
Donghae POV END
Yoona POV
Aku menangis sekencang-kencangnya di
kamarku.
“ apa semuanya sudah berakhir seperti
ini? Donghae Oppa bersamaan dengan Sunye Unnie” ucapku masih menangis terus.
THE END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar