Jumat, 11 Desember 2015

[FanFiction] Crazy little Thing Called Love Part 3 END

Author : DiahSoneelf
Genre : Chapter
Type FF : Comedy Romantic
Cast :
Lee Donghae >< Im Yoona >< Lee Gikwang
Seohyun >< Yuri >< Jessica
Author Cast :
Sunye >< Go Hara
Tiffany >< Siwon ( Yoona’s Teachers )
Taeyeon >< Leeteuk ( Yoona’s parents )
Mr. Lee >< Ms. Lee ( Donghae’s parents )

Rating : PG - 15                                             

Title : Crazy little Thing Called Love Part 3 END


******
Donghae POV

Tak terasa aku sudah kelas 3 SMA. Aku sedang latihan bola sekarang.
“ Hae, tendanglah pinalti ini” suruh Gikwang. Dia membuyarkan lamunanku.
“MWO??” tanyaku.
“ tendanglah pinalti ini” ucap Gikwang menunjuk bola didepannya.
“ Sireo. Kenapa setiap pinalti kau menyuruhku terus” ucapku sedikit kesal dengannya dan langsung pergi. Gikwang mengejarku dan merangkulku.
“ tenanglah sobat, aku hanya berusaha untuk menghilangkan phobiamu itu. Mianhae” ucapnya menyesal.
“ permisi Oppa, bisa minta foto?” tanya salah satu mayoret sekolah.
“ oh nte” ucap Gikwang.
“ aku duluan ya, kau yang foto” ucap salah satu mayoret.
“ lebih baik aku duluan saja” ucap yang satunya lagi.
“ sudah sudah aku saja yang foto kalian” ucapku meminta kamera mereka.
Gikwang dan kedua mayoret itu pun berfoto. Semakin lama mayore itu ingin foto dengan Gikwang sendirian, aku bingung melihatnya. Akhirnya mereka berantem.
“ ottokhe” ucapku bingung. Semua anggota Marching Band mencoba memisahkan mereka. Gikwang berhasil lolos keluar dari kerumunan Marching Band tersebut.

ADA APA INI?” teriak Tiffany songsenim menghampiri mereka dan mencoba memisahkan mereka. Aku dan Gikwang segera lari.

Donghae POV END

Tiffany POV

“ bagaimana ini?” tanya Bapak kepala sekolah.
“ tadi mereka berantem di lapangan pak” ucapku.
“ perlombaan nasional hanya tinggal 3 minggu lagi, mayoret sekolah kita tidak ada lalu Marching Band kita bagaimana?” tanya kepala sekolah panjang lebar. Aku menengok ke arah seseorang melempar raket ke atas untuk mengambil kok yang nyangkut.
Kulihat orang itu, dia adalah Yoona.
“ tenang saja pak, aku akan mengurusnya” ucapku tersenyum.

Tiffany POV END

******
Yoona POV

“ bagaimana dengan Donghae oppa? Sudah 3 tahun kau mencintainya” ucap Jessica sambil makan bekalnya.
“ molla” ucapku datar.
“ anak-anak” panggil Tiffany songsenim menghampiri kami.
“ Yoona, bisa bicara sebentar?” tanya Tiffany sam.
“ ada apa songsenim?” tanyaku penasaran.
“ kau mau jadi Mayoret Marching band sekolah? Mayoret kita sedang ada masalah, kau bisa menggantikannya, wajahmu cantik” kata Tiffany sam.
“ mwo? Jadi mayoret? Bukannya perlombaan hanya tinggal 3 minggu lagi?” tanyaku
“ iya, maka dari itu, bantulah songsenim” mohon Tiffany sam.
Aku menoleh ke teman-teman. Mereka semuanya mengangguk setuju.
“ baiklah songsenim, kapan bisa latihannya?” tanyaku.
“ sepulang sekolah nanti. Gomawo Yoona-ya, kau memang murid favorite songsenim” ucap Tiffany sam.
Aku hanya mengangguk.

******
Aku sekarang sudah mengenggam mayoret di tanganku.
“ kau hanya tinggal mengayunkannya lalu kau pegang dengan tangan kananmu dan lemparlah ke atas, lalu kau tangkap dengan tangan kirimu” ucap Tiffany sam menggunakan tangannya.
Aku melakukan apa yang disuruh Tiffany sam. Aku lempar ke atas, namun aku lari menghindari mayoret tersebut begitu juga dengan anggota Marching Band yang lainnya.
“ Ahhhhhhhhhhhhhh” teriak mereka.

Aku terus berlatih mayoret setiap pulang sekolah, namun hasilnya nihil aku belum bisa menggunakan mayoret ini.

“ Yoona kau pasti bisa” ucap Yuri menyemangati.
“ aku sudah berlatih hampir seminggu namun hasilnya nihil, perlombaan tinggal 2 minggu lagi Yul” ucapku sedih dan duduk di bangku tempat menonton bola.
“ Yoona, aku tahu kau pasti bisa dan Marching Band sekolah berhasil karenamu” ucap seohyun merangkulku.
“ aku anggota Marching Band dan mendukungmu selalu Yoong” ucap Yuri merangkulku juga.
“ Yoona, kau pasti bisa Fighting!” ucap Jessica mengepalkan tangan kanannya untuk menyemangatiku.
“ bagaimana dengan cintamu kepada Donghae Oppa?” tanya jessica tiba-tiba. Aku hanya menggelengkan kepalaku tanda tidak tahu.

Yoona POV END

Donghae POV

Aku melihat Yoona berlatih mayoret, sepertinya dia yang akan menggantikan mayoret yang lalu.
“ Gikwang” panggilku. Dia menatap Yoona. Aku langsung merangkulnya dan membawanya bermain bola lagi.
“ jangan melihat wanita terus, ayo latihan” ucapku memukul perutnya pelan. Dia hanya tersenyum.
Aku melihat Yoona kembali.

Donghae POV

Yoona POV

“ sepertinya Marching Band disekolah kita terancam kalah” ucap Hara kepada Nicole.
“ siapa suruh Tiffany songsenim tidak memilih kita yang cantik ini” ucap Nicole.
“ namanya juga Tiffany songsenim, dia kan memilih seseorang yang derajatnya sama kayak dia, kita kan derajatnya lebih tinggi” ucap Hara. Aku marah sekali mendengarnya.
“ KAU JANGAN MENJELEKKAN TIFFANY SAM” teriakku marah. Aku langsung ditahan oleh teman-temanku.
Hara dan Nicole hanya menatapku sinis dan tersenyum.

******
“ kau minjam sapu itu dimana?” tanya Yuri melihatku memegang sapu.
“ aku pinjam di tukang sapu sekolah” ucapku melihat sapu ditanganku.
“ kau yakin bisa pakai itu?” tanya jessica.
“ aku akan berusaha dan membuat sekolah kita dipuji orang” ucapku semangat.
“ Fighting!!” ucap seohyun menyemangati.

Aku berlatih terus dan terus. Setiap aku berlatih.

1 Minggu Kemudian

Sekarang aku masih berlatih pada malam hari, untungnya sekolah masih banyak orang yang menonton pertandingan bola. Kulihat yang sedang bermain bola itu Donghae Oppa.

“ Donghae akan menendang pinalti” ucap salah seorang penonton.
“ cepat cepat Donghae Oppa akan menendang pinalti” ucap seorang lagi. Aku semakin penasaran kenapa semua orang berkata seperti itu akhirnya aku menghampiri lapangan bola.
Donghae oppa sudah siap-siap menendang bola. Kenapa aku jadi deg degkan begini. Donghae oppa pun menendangnya namun……….. bolanya tidak masuk. Aku kecewa melihatnya.
“ jangan kecewa Hae, kau bisa menendangnya lagi” ucap salah seorang temannya yang waktu itu kulihat bersamanya.
“ memangnya bola punyamu, mana ada pinalti diulang lagi” ucap donghae oppa.
“ lagipula songsenim belum meniup peluitnya” ucap Kim Songsenim.
Donghae Oppa tersenyum dan menendang bolanya lagi.
Bolanya…………………….MASUK.. semua orang bersorak, aku pun ikut gembira melihatnya.
Donghae Oppa melihat kearahku dan tersenyum. Deg deg deg deg. Jantungku.

******
Hari demi hari, aku terus menerus berlatih. Sampai akhirnya hari yang ditunggu-tunggu tiba. Marching Band sekolah kami tampil dan aku memakai baju mayoret dengan anggunnya, rambutku diikalkan dan aku di Make Up.
Kami tampil mengelilingi desa kami. Semua orang melihat kami dan memfoto kami. Kulihat ada Donghae Oppa dan temannya Gkwang. Dia memfoto kami, aku tersenyum melihatnya. Kulihat ada Jessica dan Seohyun juga, Ommaku juga hadir. Aku tersenyum kearah mereka.

******
Valentine Day

Hari Valentine tiba, tahun ini banyak sekali yang memberikanku hadiah, namun itu semua tidak ada artinya dibandingkan pemberian seseorang.
“ boleh aku ambil coklat ini Yoona?” tanya Jessica.
“ ambillah” ucapku sedih.
“ YOONA CEPAT KEMARI” teriak Yuri memanggil.
Aku langsung menghampirinya. Kulihat Donghae Oppa berjalan menuju kearahku dan membawa sebuah bunga beserta batang dan daunnya hingga akar.
“ ini untukmu” ucapnya, aku mengambilnya dengan senyuman.
“ ini dari temanku” ucapnya lagi dan langsung pergi. Dibelakang bajunya beruliskan “LOVE”
“ dari temannya” kataku dalam hati, senyumanku langsung hilang begitu saja.

Aku melemparkan bunga itu begitu saja dimeja belajarku. Aku kesal sekali.
“ kenapa ini dari temannya” ucapku kesal. Aku mengambil buku-buku dari dalam tasku tiba-tiba kutemukan sesuatu. Sebuah surat.

“ Hai, datanglah kelantai 3 sekolah. Aku ingin berbicara denganmu, aku harapkan kau bisa datang pukul 4 sore”  

“siapa yang mengirim ini? Pasti Donghae Oppa” ucapku geer.

Kebesokkan Harinya

Aku naik kelantai 3 sekolah, jam sudah menunjukkan 4 sore. Siapa yang mengirim surat ini. Aku menengok kelantai bawah. Donghae Oppa melihat kearahku dan dia menaiki tangga. Apa dia yang mengirim suratnya. Aku terus memerhatikan Donghae Oppa sampai dia tiba didepanku.
“ Yoona” panggilnya.
Tiba-tiba “ sudah kukira kau bakal datang Yoona” ucap Gikwang Oppa tepat didepanku.
“ jadi surat ini yang mengirim Gikwang Oppa?” tanyaku sedikit kecewa.
“ benar, aku senang kau datang” ucapnya. Aku hanya tersenyum.
“ Yoona, Mau kah kau jadi pacarku?” tanya Gikwang Oppa tiba-tiba. Aku kaget setengah mati mendengarnya.
“ Ha? Ehm ehm, tadi Donghae Oppa sepertinya mau berbicara” ucapku mengalihkan permbicaraan.
“ oh tadi aku hanya mau bertanya kenapa kau ada disini, sekarang aku tahu kenapa. Semoga berhasil ya dan selamat ya” ucap Donghae Oppa tersenyum dan langsung pergi.

******
Malam Harinya dirumah Yuri, aku ceritakan soal tadi sore.
“MWO!!!” teriak mereka berbarengan.
“ terus kau jawab apa?” tanya Jessica.
“ aku hanya diam saja” ucapku.
“ bagus itu, mungkin kau bisa lebih dekat dengan Donghae Oppa, Gikwang Oppa kan sahabatnya Donghae Oppa” ucap Yuri.
“ tapi aku bagaimana? Aku tidak bisa berpacaran dengan seseorang hanya karena ingin dekat dengan sahabatnya. Aku orang yang paling jahat” kataku sedih.
“ sudahlah Yoona, jalani saja dulu” ucap Seohyun dewasa.

******
Aku sedang berjalan sambil membawa buku ingin ketempat pertandingan Donghae Oppa.
Tin Tin Tin. Aku menolehkan wajahku.
“ Gikwang Oppa” ucapku.
“ aku kita jalan, aku ingin menonton Donghae” ucapnya, aku langsung tersenyum. Dia memberikanku helmnya dan kami pun pergi ke tempat pertandingan Donghae Oppa.

Kami sudah tiba dan duduk dibangku penonton.
“ Ini minumlah” ucap Gikwang Oppa memberikanku sebuah botol.
“ adalah minuman?” tanya Donghae Oppa menghampiri kami. Gikwang menggeleng dan aku pun memberikannya minuman tadi. Dia langsung meminumnya dan mengembalikannya kepadaku. Aku tersenyum melihatnya.

Dia kembali bermain dan kali ini dia mencetak gol, itu berarti timnya berhasil memenangkan perlombaan. Semua orang bersorak gembira.

Selesai pertandingkan kami bertiga kembali kerumah. Aku diboncengi oleh Gikwang Oppa dan Donghae Oppa sendirian dimotornya.
“ aku ingin diboncengi oleh Donghae Oppa”  

SEMESTER 1 BERAKHIR

Hari ini sedang liburan semester. Aku jalan-jalan bersama Donghae Oppa dan Gikwang Oppa beserta teman-temannya ke Busan. Tempat ini indah sekali sayangnya aku tidak bersama Jessica, Yuri, dan Seohyun. Aku menelfon Seohyun.
“ Yoboseyo” kataku.
“ Yoona, kau dimana?” tanya seohyun.
“ aku sedang di Busan sekarang, titipkan salamku kepada Yuri, aku mencoba menelfon Hpnya tapi tidak aktif. Bilang kedia Happy Birthday. Aku nanti akan telat” ucapku.
“ baiklah akan aku sampaikan”  ucap Seohyun.
“ gomawo seohyun-na” ucapku menutup terlfonnya.

Ku lihat kearah jembatan didepanku. Ada Donghae Oppa disana yang sedang memfoto pemandangan disekitarnya.
“ silakan dinikmati tuan putri” ucap Gikwang Oppa tiba-tiba datang membawa sepiring udang.
“ gomawoyo Oppa” ucapku tersenyum.
“ aku kesana dulu ya, bye tuan putri” ucap Gikwang Oppa meninggalkanku.

Aku berjalan di jembatan membawa sepiring udang, mencari Donghae Oppa.
“ tidak ada” ucapku kecewa, aku pun duduk dipinggir jembatan ini, untungnya ada pengamannya, jadi tidak perlu takut jatuh deh.
“ kau ingin makan udang ini?” tanya seseorang duduk disampingku. Donghae Oppa.
“ tadi Gikwang Oppa memberikanku ini, tapi gak tahu mau aku makan atau tidak” ucapku.
“ kalau aku jadi kau, aku tidak akan mau memakan udang itu” kata Donghae Oppa.
“ waeyo?” tanyaku penasaran.
“ kau pernah mendengar kisah cinta udang?” tanya Donghae Oppa. Aku menggeleng.
“ dahulu kala ada 2 ekor udang, yang satunya jantan dan satunya betina, mereka saling mencintai, namun kedua orang tua mereka tidak menyetujuinya. Mereka memperjuangkan kisah cinta mereka, sampai akhirnya mereka menikah. Hidup mereka bahagia sekali, mereka berdua berpegangan tangan, berpegangan tangan, terus berpegangan tangan” ucap Donghae oppa memainkan jarinya.
“ Ya! Oppa lucu sekali, jangan seperti itu” ucapku tertawa.
“ karena mendengar cerita itu, aku tidak mau memakan udang, karena kalau aku makan, hidup mereka akan terpisahkan kan?” ucap Donghae Oppa.
“ Oppa pernah berpegangan tangan dengan seorang wanita?” tanyaku.
“ pernah sekali, baru sekali aku memegang tangan wanita, pada saat wanita itu hampir terjatuh dari panggung dengan wajahnya yang polos” ucap Donghae Oppa.
“ Hay” ucap seseorang.
Aku menoleh ternyata Gikwang Oppa.

“ kenapa tidak dimakan udangnya?” tanya Gikwang Oppa langsung memakan udang itu.
“ YA!!” teriakku berbarengan dengan Donghae Oppa.
“ wae?” tanyanya masih tetap memakan udang itu.

Kami bertiga kembali kebawah karena kami akan pulang.
Tiba-tiba, aku tersandung kayu-kayu jembatan ini.
“ Awwwwwwwww” teriakku kesakitan. Donghae Oppa dan Gikwang Oppa berlari kearahku.
“ wae, kakimu sakit, bisa berdiri Yoona?” tanya Gikwang Oppa.
“ aku tadi tersandung oppa, aku bisa berdiri kok” ucapku mulai berdiri, namun ternyata kakiku sakit sekali.
“ sini aku gendong” ucap Gikwang Oppa memberikan punggunya. Donghae Oppa mengambil tasku dan memakainya. Aku pun digendong Gikwang Oppa.
“ Donghae Oppa membawa tasku”  ucapku senang dalam hati.

******
Aku pulang dan sekarang membawa kue tar untuk Yuri.
Ting Tong Ting Tong.
“ oh Yoona-ya ada apa?” tanya Yuri Omma.
“ ada Yurinya Ahjumma?” tanyaku.
“ oh Yuri pergi dengan Jessica dan Seohyun” ucap Ahjumma.
“ oh mereka pergi Ahjumma” ucapku kecewa.
“ telfon aja ke Hpnya” ucap Ahjumma.
“ nte, annyeonghaseyo” ucapku memberi salam.

Besok Harinya

Aku sedang berkumpul dengan Donghae Oppa beserta teman-temannya.
Kulihat teman-temanku baru tiba dan duduk. Aku menghampiri mereka.
“ Hay teman-teman” sapaku.
“ kau masih butuh kita?” ucap Yuri.
“ ayo teman-teman” ajak Yuri pergi, begitu juga dengan Jessica dan Seohyun.
Mereka marah denganku.

*****
Aku disuruh menemani Gikwang Oppa untuk mengajar anak kelas 3 SMP. Aku menunggunya di kolam renang sekolah, dia sedang ada di perpustakaan. Tiba-tiba.
“ sendirian?” tanya seseorang dan itu Donghae Oppa.
“ aku menunggu Gikwang Oppa, kita mau mengajar anak kelas 3 SMP, dia sedang diperpustakaan sekarang” ucapku tersenyum. Donghae Oppa duduk disebelahku.
“ kau tahu Yoona, kenapa aku tidak mau menendang tendangan pinalti?” ucapnya.
“ aniyo Oppa” ucapku jujur.
“ dahulu, Appaku mengikuti perlombaan nasional kota kita dengan kota lain, pada saat itu, Appaku sudah menikah dengan Omma. Pada saat Appaku mau menendang pinalti, Appa dikabarin bahwa Omma masuk rumah sakit dan mau melahirkanku. Appa langsung pergi dan tim Appa langsung kalah, berita itu langsung tersebar kemana-mana. Aku dibilang anak sial oleh warga sini, karena menyebabkan kekalahan kota kita, apa kau tahu aku selalu di ejek oleh orang lain” ucap Donghae Oppa menceritakan kehidupannya.
Donghae Oppa tersenyum, “Tapi aku benar-benar tak apa. Aku seorang pemain sepak bola.”
“Jadi kau mau terus bermain sepak bola?” tanyaku
“Aku tak tahu... untuk saat ini, aku lebih membutuhkan seseorang...” ucap Donghae Oppa.
aku menoleh kaget.

“ Yoona-ya, ayok!” suara Gikwang Oppa memanggilku.
“ Oh Oppa, nte” ucapku berdiri.
“ Oppa aku pergi dulu ya, Annyeonghaseyo” pamitku ke Donghae Oppa. Donghae Oppa hanya tersenyum.

*****
Hari ini aku pergi lagi dengan Donghae Oppa dan teman-temannya. Teman mereka Eunhyuk Oppa ulang tahun, dan kami merayakan dengan camping bersama.
“ kau mau makan Yoona?” tanya Donghae Oppa
“ nte Oppa” ucapku megambil makanan.

“ Ayo ayo, ada yang mau cerita” panggil Sunye Unnie. Aku dan Donghae Oppa pun kembali berkumpul. Aku duduk disalah satu batu disana.
“ oke kami akan bercerita” ucap Gikwang Oppa.
“ dahulu pada saat SD, kami berdua suka dengan satu wanita yang sama, namanya Sooyoung” ucap Donghae Oppa.
“ waktu acara Valentine, kami bertaruh siapa yang duluan datang dan mengajak dansa, namun ternyata Donghae sakit cacar, jadinya dia tidak datang dan aku yang berdansa dengan Sooyoung” ucap Gikwang Oppa.
“ namun Sooyoung tidak menerima cintanya” ucap Donghae Oppa merangkul Gikwang Oppa.
“ dan kami berdua berjanji tidak akan pernah suka dengan wanita yang sama lagi sekarang” ucap Gikwang Oppa.
Deg Deg Deg.. mereka buat perjanjian itu…

Donghae Oppa dan Gikwang Oppa menyanyikan lagu Strong Heart ( Logo Strong Heart ) sambil joget. Semua orang tertawa melihat tarian mereka.
Gikwang mengajakku untuk mengikuti mereka, namun tiba-tiba, Gikwang Oppa mencium pipiku.

“ Saengil Cukhae Hamnida, Saengil Cukha Hamnida” semua orang bernyanyi untuk Eunhyuk oppa, namun aku hanya terdiam karena perilaku Gikwang Oppa.

*****
Aku diantar pulang oleh Gikwang Oppa.
“ selamat malam Yoona tuan putriku” ucap Gikwang Oppa. Aku turun dari motornya.
“ selamat malam Oppa, Oppa kau tidak perlu mengantar jemput aku lagi sekarang” ucapku langsung ketujuanku.
“ ada apa? Apa aku punya kesalahan?” tanya Gikwang Oppa.
“ aniya oppa, oppa tidak punya kesalahan apa-apa, aku hanya tidak mau kita tidak punya hubungan yang jelas seperti ini” ucapku.
“ lalu selama ini kita apa? Kita pacaran kan?” tanya Gikwang Oppa.
“ aniya, aku kan tidak menerima tebakkan oppa waktu itu, dan aku mencintai orang lain oppa” ucapku langsung masuk kerumah.
“ SIAPA YOONA?” teriaknya, aku tidak memperdulikannya dan langsung masuk kerumah.

Aku menangis didalam kamar, sejak mengetahui bahwa Donghae Oppa dan Gikwang Oppa mempunyai perjanjian bahwa mereka tidak akan suka dengan 1 gadis lagi, berarti Donghae Oppa tidak akan mencintaiku kan.. aku menangis sekencang-kencangnya..

Yoona POV END

Donghae POV

Aku dan Gikwang sekarang sedang ada dihalaman rumahnya.
“ Donghae-ya, Yoona memutuskanku” ucap Gikwang.
“ mwo? Wae?” tanyaku.
“ dia bilang kalau selama ini, dia tidak menyukaiku dan tidak mengganggapku pacarnya, dia juga bilang dia mencintai orang lain” ucap Gikwang menatapku tajam.
“ jadi maksudmu orang lain itu aku?” tanyaku.
“ aku mohon, kita sudah berjanji dulu kan?” tanyanya.
“ apa maksudmu sebenarnya?” tanyaku.
“ tolong berjanji kau tidak akan memacari Yoona demi persahabatan kita” ucap Gikwang memberikan tangannya.
“aku terima dan berjanji” ucapku menyambut tangannya. Kami sudah berjanji sekarang..

*****
Aku bermain bola dengan Appa.
“ Donghae-ya, kalau kau appa daftarkan ke Sport Football Seoul bagaimana?” tanya Appa.
“ jangan bilang apa ingin merebut bolla ini dariku?” tanyaku masih sibuk dengan bolaku.
“ appa serius” ucap Appa. Aku berhenti memainkan bolaku.
“ jongmal??” tanyaku tak percaya.
“ ehm” ucap appaku. Aku langsung memeluknya.
“ Gomawoyo Appa, jongmal Gomawo” ucapku gembira.

Donghae POV END

Seminggu Kemudian

Yoona POV

Aku dan kawan-kawan sedang melakukan Ujian Nasional sekarang untuk bisa masuk ke SMA.
Selesai Ujian Nasional, aku melihat Yuri, Seohyun, dan Jessica duduk ditangga.
Aku menghampiri mereka.
“ Annyeong” sapaku. Mereka masih marah denganku dan tidak menyahut sapaanku.
Aku duduk disebelah Jessica.
Aku mulai menyanyikan lagu kesukaan kami yaitu lagu Time Machine..

Ima Time Machine ni norikonde
Anata ni ai ni iku
koto ga dekita nara
Mou nanimo negawanai
Hakakute tooi kioku ni naru mae ni
I need a time machine oh
I need a time machine oh

Jessica mulai menyanyikan lagu itu bersamaku juga. Namun sekarang air mataku menangis begitu saja. Seohyun mengikuti kami dengan nyanyiannya. Akhirnya Yuri juga ikutan.

2 Minggu Kemudian

Aku sedang menyapu halaman rumahku, Yuri, Jessica, dan Seohyun tiba-tiba datang..
“ Yoona” panggil mereka.
“ chingudeul, ada apa?” tanyaku.
“ tadi kami bertemu dengan Tiffany Songsenim, katanya nilai ujianmu..” ucap Yuri ragu-ragu.
“ kenapa dengan nilaiku?” tanyaku penasaran.
“ kau, nilaimu, nilaimu” ucap seohyun gagap.
“ ada apa?” tanyaku tambah penasaran.
“ kau juara 1” ucap Jessica singkat.
“ aku sudah tahu kalau begitu” ucapku sedih. MWO!!!
“ AKU JUARA 1??” teriakku.
“ NTE” teriak mereka semuanya.

Aku langsung loncat-loncat gembira.
“ AKU JUARA 1, AKU AKAN KETEMU DENGAN APPA” senangku. Aku memeluk semua teman-temanku dan Omma.

*****
“ Yoona, apa Donghae Oppa, sudah tahu mengenai perasaanmu? Sebelum dia tidak disekolah lagi” ucap Jessica.
“ belum, dia belum tahu” ucapku sedih.
“ ayolah Yoona, kau sudah mempertahankan cintamu dengannya selama 3 tahun, dan berakhir seperti ini saja?” tanya Seohyun.
“ lalu aku harus bagaimana?” tanyaku.
“ aku punya ide” ucap Yuri…

Acara Lulus-lulusan..

Hari ini hari kelulusanku dan juga Donghae Oppa. Kami menyoret-nyoret pakaian seragam kami dengan tanda tangan teman-teman.
Kulihat Donghae Oppa sedang memfoto teman-temannya. Aku mendekatinya perlahan.
“ Yoona, bisa kau tanda tangan disini?” tanya Taecyeon.
“ nte?” tanyaku lagi tidak fokus dengan ucapannya.
“ dibawah ini” ucapnya menunjuk dadanya. Langsung aku menulis apa yang dia mau. Aku pun perlahan menghampiri Donghae Oppa.
Taecyeon melihat tulisanku.
“ dibawah? Yoona” panggil Taecyeon yang tak kuhiraukan.

Donghae Oppa berjalan kearah kolam renang. Aku pun menghampiri teman-temanku.
“ ottokhe?” bingungku.
“ sudahlah sana, bawa ini” ucap Jessica memberikanku bunga mawar putih dengan surat dan kancing bajunya Donghae Oppa.
Aku masuk kedalam arena kolam renang, teman-teman menutup pintunya.
“ Fighting!!” ucap teman-teman menyemangatiku.

Aku mendekati Donghae Oppa, dia sedang memfotoku sekarang.
“ Annyeong Oppa” salamku.
“ oh Yoona, kau belum tanda tangan di bajuku” ucapnya.
“ ehm Oppa aku ingin memberitahukan sesuatu” ucapku gugup.
“ aku sebenarnya suka dengan Oppa, aku sudah suka sama Oppa sejak 3 tahun yang lalu, aku berusaha bertahan dan memcari cara untuk mendekati Oppa agar Oppa bisa suka sama aku, aku mengikuti metode 9 resep dari sebuah buku, Aku mencintai Oppa” ucapku akhirnya aku bisa menyatakannya.
“ oh” ucap Donghae Oppa dengan muka datar namun terlihat sedih di matanya 
“ kau mencintaiku?” tanya Donghae Oppa. Aku mengangguk senang,
“ ini untukmu Oppa, tolong diterima” ucapku memberikan bunga mawarnya.

Donghae Oppa mengambil bungaku, aku tersenyum senang, namun aku melihat dibaju Donghae Oppa bertuliskan “ DONGHAE & SUNYE LOVE”
“ ehm Oppa dan Unnie?” tanyaku. Donghae Oppa mengangguk.
“ sejak kapan?” tanyaku menahan nangis.
“ 2 minggu yang lalu” ucap Donghae Oppa. MWO!!
Aku mencoba tersenyum senang namun menahan nangis.
“ semoga kalian bahagia” ucapku menepuk pundak Donghae Oppa.
“ Yoona” panggilnya.
“ aku tidak apa-apa Oppa, aku pergi dulu” ucapku
Aku melangkah namun ternyata aku tercebur ke kolam renang, aku tidak bisa menahannya sekarang. Aku menangis.
“ Yoona, kau tidak apa-apa?” tanya Donghae Oppa. Aku naik keatas dengan baju yang basah dan wajahku juga basah dengan tangisanku.
“ Yoona” panggil Donghae Oppa. Aku tetap berjalan dan keluar dari arena kolam renang.

“ Yoong” panggil teman-teman, aku tetap berlari.

Aku bertemu dengan Sunye Unnie.
“ Yoona kau kenapa?” tanya Unnie. Aku mau pergi, namun mengingat kebaikan Sunye Unnie. Aku memeluknya dan menangis dipelukannya.

Yoona POV END

Donghae POV

Aku masih kaget dengan pernyataan Yoona tadi, aku masuk kedalam rumah. Ada tamu ternyata.
“ Donghae kau sudah pulang, ini bosnya Sport Football, dia ingin melihatmu dan memberikanmu baju bola ini” ucap Appa memberikanku baju bola.
“ Gamshamnida Songsenim, Gamshamnida Appa” ucapku memberikan terima kasih, senang sekali aku.
“ WOOOOOOOOO” teriakku menghampiri Omma di dapur dan memeluknya.
“ kau sudah pulang, makan dulu” ucap Omma.
“ iya omma, aku mandi dulu” ucapku membuka kulkas dan mengambil coklat dari Yoona dulu.

Di Kamar…

Aku meletakkan tasku dan duduk dimeja belajar, aku mengambil buku albumku, ku buka…

Isi Buku Album :

  




( buku ini lucu tapi itu membuatku tahu betapa kau telah mencoba)

           
                                                            
( aku ingin memberitahumu bahwa kau telah berhasil sejak awal kau mencoba )









( Bersentuhan tangan untuk pertama kalinya, tapi aku harus melepaskannya karena orang lain akan curiga )







( memberi kau apel tapi aku gigit sedikit)



( kau menjadi lebih baik, semangat Yoona!!)












( cinta bisa memenangkan segalanya terutama rasa takut)


( Hari pertama, sangat sulit untuk tumbuh)











( hari ini aku memberikanmu mawarnya, ku katakan itu dari temanku, itu karena aku tidak bisa mengatakan sebenarnya)


( hari ini, aku melihat Gikwang menembakmu, kau tahu aku sakit, kenapa waku itu tidak pernah cocok????)


( aku juga ingin kau naik dipunggungku)


( aku selalu mendoakan yang terbaik untukmu)



( maukah kau menjadi pacarku, IM YOONA??? SARANGHAEYO)

















******
aku pergi ke rumah Yoona, dan meletakkan foto album ini di depan rumahnya.
“ Im Yoona, semoga kau bisa membaca ini dan melihatnya, saranghae” ucapku..

Donghae POV END

Yoona POV

Aku menangis sekencang-kencangnya di kamarku.
“ apa semuanya sudah berakhir seperti ini? Donghae Oppa bersamaan dengan Sunye Unnie” ucapku masih menangis terus.




THE END 

Tidak ada komentar: