Cast : Im Yoona, Lee Donghae, Cho Kyuhyun, Choi Siwon,
Minho, Onew, Lee Jongsuk, Kim Soohyun, Seohyun, Tiffany Other Cast : Yuri &
SooYoung, Irene, Seulgi, & Wendy
Rating : PG-15
Annyeonghaseyo Diah Ayu balik lagi dengan FF ini! Maaf ya
terlalu lama post FF ini dikarenakan saya harus menjalankan UTS dari kampus. Makasih
banget untuk pembaca yang setia untuk terus membaca FF ini, saya minta maaf
kalau moment YoonHae terlalu sedikit karena saya memang sengaja untuk diawal
mereka tidak terlalu dekat ^^ namun jika penasaran bagaimana moment mereka yang
lebih banyak, terus baca FF ini yah, maaf jika nanti ada typo, Oke! Langsung aja
baca FF La Cord D’Oro ini J
*****
Yoona POV
Aku duduk dibangku halaman atas sekolah sedang berbicara
dengan Lili “Perbaikan?” tanyaku kepada Lili “Hmm, biola magic itu tidak akan
bertahan lama bukan, jadi sangat diperlukan perbaikan setiap penampilanmu atau
jika latihanmu terlalu keras Yoona” kata Lili. Ah aku mengerti. “baiklah ini
dia” kata Lili mengayunkan tongkatnya dan pancaran sihir keluar dari tongkat
Lili dan memenuhi semua bagian Biola ini. “Terima kasih Lili” kataku tersenyum.
“Kemarin kau sangat menampilkan yang terbaik Yoona, kau hebat!” kata
Lili.”Hebat? aku diposisi terakhir Lili” kataku dengan nada sedih. “Posisi
terakhir, karena sebelumnya kau ada masalah dengan pendamping pianomu itu
bukan? Jadi jika dari awal sudah baik-baik saja, kau akan menampilkan
penampilan yang lebih hebat dibanding kemarin” kata Lili memutar badannya.
“Hmm, aku sangat terima kasih kepada Minho-ssi, dia sungguh baik” kataku.
“Oleh sebab itu, aku melakukan sesuatu yang istimewa” kata
Lili tertawa. Aku bingung dibuatnya, tiba-tiba ada suara pengumuman “Perhatian semuanya, Partisipasi baru sudah
di masukkan kedalam concours musical. Choi Minho dari kelas reguler 2-5”
“Itulah
yang kumaksud” kata Lili senang. “Wah kau benar-benar penuh kejutan Lili”
kataku.
****
3 HARI KEMUDIAN
Jongsuk Songsenim kemarin memberitahukan bahwa adanya training camp,
jadi kita harus ke suatu tempat, semua peserta harus ikut untuk latihan dengan
baik. Namun sialnya hari ini aku bangun kesiangan dan harus berlari seperti
ini. Kemudian ada sebuah mobil sedan hitam berhenti di sebelahku dan seseorang
turun dari mobil itu “Yoona-ssi” sapanya. “Ah Donghae-ssi” ucapku kaget dan
mengatur nafasu yang lelah. “Kau terlambat, naik saja di mobilku” kata Donghae
menawarkan. “Hmm tapi...” ucapku ragu. Donghae menarik tanganku dan
memasukkanku ke dalam mobil kemudian dia berjalan memutar mobil ini untuk masuk
ke dalam mobil pintu sebelah kanan. “Ah terima kasih banyak Donghae-ssi” kataku
tersenyum.
“Aku seperti ini bukan karena kasian kepadamu namun aku tidak ingin
perjalananku terhambat nanti karena kau belum juga tiba di stasiun” katanya
memalingkan wajahnya. Aku hanya terdiam mendengarnya. “Sejak kapan kau bermain
biola?” tanyanya di keheningan ini. “hmm aku masih pemula” jawabku. Hey! Kenapa
aku jawab seperti itu... “jadi rumor itu benar” katanya memalingkan wajahnya
lagi dan setelah itu kami hanya berdiam di dalam mobil ini hingga tiba di
stasiun.
STASIUN
Aku dan Donghae tiba di stasiun, aku turun dari mobil dan mengucapkan
terima kasih ke supir mobil Donghae. Kemudian Donghae berjalan mengikutiku. Aku
masuk kedalam stasiun sedikit berlari, aku melihat Seohyun berjalan perlahan di
depanku “Seohyun-ssi” sapaku. “Yoona Sunbaenim” sapanya ramah. “Kau cantik
sekali hari ini” kataku melihatnya memakai dress hijau selutut yang sangat
indah. “Terima kasih Sunbaenim” ucapnya tersenyum. “Iya kau sangat cantik
Seohyun-ssi hari ini” kata suara laki-laki di belakang Seohyun, aku melihatnya
dan ternyata Kyuhyun Oppa “Kyuhyun Oppa” sapaku dan melihat wajah Seohyun
memerah, dia langsung memutarkan badannya agar bisa melihat Kyuhyun Oppa.
“Terima kasih banyak sunbaenim” katanya menunduk. Apa Seohyun menyukai Kyuhyun Oppa?
“Ayo kita masuk sudah jam berapa sekarang” kata suara yang ku kenal
Donghae, dan benar dia sudah berada di belakangku. “Kau bisa santai sedikit
Donghae-ssi” kata seseorang di samping Kyuhyun Oppa. “hey tenang Minho-ssi, ayo
kita masuk” kata Siwon Oppa yang entah dari mana sudah memasukkan karcisnya
kedalam pintu karcis otomatis. Karena itu kami semua mengikuti Siwon Oppa.
“Akhirnya kalian disini,ku kira hanya Onew yang akan ikut camp ini”
kata Jongsuk songsenim dan disebelahnya sudah ada Onew. “Ayo ayo kita
berangkat” kata Kyuhyun Oppa berjalan ke arah tangga dan naik keatas, ya
keretanya berada di atas jadi harus naik tangga ini dulu. “Sini ku bawakan”
kata Donghae mengambil tas biolaku dan berjalan mendahuluiku. “Sepertinya
Donghae sunbaenim sangat perhatian kepadamu Yoona sunbaenim” kata Seohyun
berjalan disebelahku. “Ah dia hanya bersikap ramah” kataku tidak percaya dengan
perkataan Seohyun. Aku dan Seohyun pun naik ke atas ke peron kereta yang akan kami
naiki untuk sampai di Busan. Aku dan Seohyun berdiri dibelakang para lelaki
tinggi didepan kami ini. “Hey kalian!” teriak seorang wanita aku menoleh. Ada
seorang wanita yang sangat kami kenal “Tiffany, sedang apa kau disini?” tanya
Jongsuk Songsenim. “Uhh Uhhh, lelah sekali mengejar waktu aku kira kalian sudah
berangkat ke daegu dan meninggalkanku” katanya terlihat sangat kelelahan.
“Tiffany-ssi?!” Jongsuk songsenim memanggilnya dengan nada membutuhkan jawaban
atas pertanyaannya tadi. “Aku sudah diberikan izin dari kepala sekolah untuk
mencatat laporan bagaimana hasil latihan kalian disana” kata Tiffany
menjelaskan kedatangannya. “Ah baiklah kalau begitu” kata Jongsuk songsenim
terlihat pasrah.
“Tiffany-ssi?” panggilku menyapanya untuk bergabung bersama aku dan
Seohyun. “Yoona-ssi, Seohyun-ssi” sapanya mendekati kami berdua. “Semangat
latihan kalian disana, aku berjanji tidak akan mengganggu waktu kalian latihan”
kata Tiffany memberikan jari kelingkingnya menyatakan janjinya. “Ya sebaiknya
kau menepati janjimu itu” kata Siwon sunbae tanpa memandang Tiffany. Tiffany
tidak menjawabnya dan hanya menundukkan wajahnya. Kenapa dengannya???
Terdengar suara kereta yang sepertinya itu adalah kereta untuk kami,
“baiklah itu keretanya datang, jangan sampai ada yang tertinggal barang bawaan
kalian semuanya” kata Jongsuk songsenim. “Baik songsenim” kata kami serempak.
Kami pun menaiki kereta itu ketika sudah berhenti tepat didepan kami. Aku
mencari tempat duduk sesuai dengan tiket yang sudah kami beli ini, “Ah ini dia”
ucapku ketika menemukan tempat dudukku. Dan duduk di dekat dengan jendela.
Seseorang tiba-tiba duduk disampingku dan aku menoleh “Donghae-ssi, sedang apa
kau disini? Tempat dudukmu disini?” tanyaku heran. “Hmm” jawabnya singkat dan
meletakkan tas ku yang dari tadi dibawanya ke bawah lantai dekat dengan kakinya.
“Terima kasih atas bantuanmu” kataku berterima kasih atas perbuatannya hari ini
terhadapku. “Sama-sama, sebaiknya kau diam, aku ingin tidur” kata nya langsung
menutup matanya.
Aku pun selama perjalanan hanya terdiam melihat pemandangan di luar.
Aku sering menoleh ke arah Donghae dan dia masih dalam keadaan tertidur seperti
itu duduk tegak, apakah dia tidak lelah? Karena sudah mulai bosan aku pun
tertidur pula.
******
Kami sudah tiba di Busan, dan sudah turun dari kereta ini. Donghae
masih saja membawakan tas ku yang sejak tadi sudah aku minta untuk tidak
membawanya. “Baiklah didepan stasiun sudah disiapkan mobil untuk kalian,
terserah kalian ingin naik mobil yang mana, cuman ada 5 mobil dengan ukuran
mobil kecil hanya muat dua orang” kata Jongsuk songsenim.
“Kau denganku” kata Donghae langsung menarik tanganku ke parkiran mobil
itu. Aku hanya mengikuti langkahnya saja “Hey! Pelan-pelan saja aku mengerti”
kata ku kesal karena harus mengikuti langkahnya yang cepat itu. Kami pun tiba
di parkiran dengan berderet 5 mobil yang didepannya sudah dituliskan sekolah
kami. “Baiklah kau suka yang mana?” tanya Donghae. Aku pun melihat 5 mobil itu
dan memikirkan yang mana yang aku suka. Namun aku menolehkan wajahku ke Donghae
dan telunjuknya sudah berada tepat di wajahku “Oh? Apa maksudmu dengan ini?”
aku bertanya melihat telunjuknya. “Tidak apa-apa jadi mau mobil yang mana?”
tanya Donghae berjalan ke arah tengah mobil-mobil ini. “Yang ini tidak apa-apa
menurutku” kataku menunjuk mobil berwarna biru. “Baiklah” Donghae berjalan
mendekati pintu supir mobil ini dan ternyata mobil ini tidak di kunci.
“Wah Jongsuk songsenim daebak, meninggalkan mobil tidak di kunci namun
kuncinya entah dimana” kata Donghae berjalan ke arah belakang mobil dan membuka
pintu mobil bagian belakang dan meletakkan koper kami berdua di sana. “HEY!”
teriak seseorang tiba-tiba aku menoleh dan mendapati Jongsuk songsenim sudah
berada di belakang kami. “Songsenim” kagetku, “Jangan terlalu terburu-buru
kuncinya masih ada padaku Donghae-ssi” kata Jongsuk songsenim. Astaga malu nya
karena lelaki ini..
“Kalian ada apa sebenarnya?” tanya Minho mendekati kami. “Maksud kamu
apa Minho?” tanyaku heran dengan pertanyaannya. “Kalian semakin dekat padahal
dari awal kalian seperti anjing dan kucing” kata Minho dengan wajah seriusnya.
“Itu bukan urusanmu” jawab Donghae tiba-tiba, aku meliriknya tajam apa maksud
dari perkataannya itu.
“Oke oke sudah sudah, hayo kita ke penginapan kita hari semakin sore”
kata Jongsuk songsenim jalan menjauhi kami menuju mobilnya dan diikuti Minho
yang melewatiku tanpa berbicara apapun lagi. “Tenang saja Yoona-ssi dia sedang
badmood mungkin” kata Kyuhyun sunbae memegang bahuku menyemangati. “Terima kasih
sunbae” kataku tersenyum. “Ayo Seohyun-ssi” kata Kyuhyun sunbae berjalan ke
mobil sebelah kami, dia ternyata bersama dengan Seohyun. Aku melihat Siwon
sunbae sudah memasuki mobil bersama dengan Tiffany. Terakhir Onew seperti biasa
hanya berjalan lemah seperti itu dan menuju ke mobil yang dinaiki Minho tadi.
Aku pun hanya masuk ke dalam mobil dengan diamnya, apa aku berkata salah kepada
Minho-ssi, ini semua karenanya aku melirik Donghae yang sudah sibuk dengan
setir mobil didepannya. Selama perjalanan kami hanya terdiam tanpa berbicara.
Yoona POV END
******
Author POV
Tim Concours sudah tiba di rumah penginapan mereka.
“Ini penginapan besar sekali” kata Kyuhyun sunbae terdiam di depan
rumah penginapan ini. “Ah ini adalah rumah keluarga Seohyun-ssi yang biasa di
gunakan keluarganya untuk liburan” kata Jongsuk. “Wahhhh” jawab yang lainnya
terkagum dengan besarnya rumah ini. Jongsuk membuka pintu rumahnya dan mereka
semuanya terkejut dengan apa yang mereka liat di dalam rumah itu yaitu segala
macam benda tradisional korea. “Wah ini banyak sekali seperti museum” kata
Siwon yang akhirnya berbicara. “Maaf, namun ruang latihan dan kamarnya normal
ini cuman kesukaan ayahku” kata Seohyun. “Ruang latihan?” tanya Donghae. “Iya
itulah sebabnya kami menyewa rumah ini karena terdapat 3 ruang kedap suara dan
terdapat 2 piano yaitu grand piano dan upright piano” kata Jongsuk. Para siswa
takjub mendengarnya dan Tiffany hanya mencatat untuk laporan radionya. “baiklah
silagkan kalian ke kamar kalian” kata Jongsuk berjalan menaiki anak tangga dan
yang lainnya hanya mengikutinya.
KAMAR YOONA, SEOHYUN & TIFFANY
Yoona meletakkan kopernya tepat di depan lemari besar kamar ini. “Ah
leganya kami tidur ditempat senyaman ini” kata Tiffany sudah tiduran di atas
kasur besar itu. “Silahkan kalian beristirahat sunbaenim” kata Seohyun.
“Seohyun-ssi tidak perlu terlalu formal kepadaku, panggil saja Fany Unnie” kata
Tiffany bangun dari tidurnya dan melihat ke Seohyun. “Iya Seohyun-ssi tidak
perlu terlalu sopan terhadap kami anggap saja kami ini kakakmu, kau bisa
panggil aku Yoona Unnie” kata Yoona tersenyum. “Benarkah?” mata Seohyun
berbinar binar. “Seohyun kau tidak apa-apa?” tanya Tiffany bingung. “Tidak
apa-apa sunbaenim, eh Fany Unnie aku hanya terlalu senang” kata Seohyun
tersenyum.
Tok Tok Tok... suara pintu di ketuk berbunyi.
“Buka saja” kata Tiffany memberitahukan seseorang yang mengetuk pintu
itu. “Makan malam sudah siap ladies” kata Kyuhyun memberitahukan dan menutup
pintunya kembali. Yoona melihat wajah Seohyun yang terlihat menunduk seperti
itu. “Seohyun? Kau menyukainya bukan?” tanya Yoona tersenyum merangkul Seohyun.
“Eh eh menyukai siapa Unnie?” tanya Seohyun menutupi wajahnya yang malu dan
berona merah. “Hey muka mu saja merah seperti itu Seohyun-a” kata Tiffany
menambah Seohyun malu. Seohyun pun mengangguk membenarkan bahwa dia menyukai
Kyuhyun. “Dugaanku selama ini benar, tenang saja Seohyun rahasiamu aman
ditangan kita, betul tidak Tiffany?” kata Yoona meyakinkan Seohyun. Tiffany
mengangguk “Hayo kita makan malam perut ku sudah sangat lapar” kata Tiffany
keluar dari kamar diikuti dengan Yoona dan Seohyun.
DI MEJA MAKAN
“Kyuhyun, kenapa kau tidak bisa makan dengan perlahan? Membuat makanan
berantakan kemana-mana kasian Ahjumma membersihkannya nanti” kata Jongsuk
dengan nada jengkel. “Haha tidak apa-apa tuan” kata Ahjumma selesai meletakkan
semua makanan dimeja makan. “Oh iya maafkan saya, aku udah terbiasa makan
bersama adik laki-laki ku jadi maaf terlalu terbiasa makan seperti ini dan
makanan ini enak Ahjumma” kata Kyuhyun masih melahap makanannya. “Ah aku
mengerti maksudmu Kyuhyun sunbae, adikku juga makan banyak seperti dirimu
sunbae” kata Minho mulai berbicara. Yoona melihatnya “kau punya adik laki-laki
Minho-ssi?” tanya Yoona. “Hmm satu adik laki-laki” kata Minho mengangguk.
“Songsenim? Apa tema 2nd selection concours nanti? Kau bilang jika aku tidak
ikut camp ini maka aku tidak akan dikasih tahu tema nya apa” kata Donghae
membuat suasana makan malam menjadi tegang kembali.
“Donghae-ssi sebaiknya kita menikmati masa-masa santai seperti
sekarang” kata Yoona melihatnya yang tepat duduk disampingnya. “Aku kesini
bukan untuk santai Yoona-ssi” kata Donghae mencubit pipi Yoona dan membuat
semua orang kaget melihatnya “HEY........” semua orang berseru seperti itu.
“Apa yang kau lakukan?” tanya Yoona memegang pipinya dan berbisik ke Donghae.
“Tidak apa-apa kau lucu” kata Donghae dengan suara keras dan tersenyum jahat
membuat semua orang kaget lagi.
“Sudah tenang, untuk tema akan saya beri tahu besok pagi sudah sekarang
semuanya makan malam dan berisitirahat untuk malam ini” kata Jongsuk. Kyuhyun
mengecek hapenya dan dia langsung berdiri gembira “Besok ada orchestra! Aku
harus beritahu Soo Hyun sunbaenim” kata Kyuhyun langsung pergi keluar dari
ruang makan ini. “Orchestra?” tanya Tiffany. “hmm besok dimulai acara orchestra
klasik yang akan di adakan selama 2 hari” kata Jongsuk. “Soohyun sunbae? Itu
siapa songsenim?” tanya Minho. “Ah dia adalah anak didikku juga namun sekarang
sudah lulus dan sudah fokus dengan alat musiknya yaitu biola, dia sangat hebat
dan baik, aku baru tahu tadi pagi bahwa Kyuhyun mengenalnya juga” kata Jongsuk
menjelaskan dan meneruskan makannya.
“Maaf soal tadi” kata Donghae berbisik ke Yoona. “Kau sudah membuatku
malu Donghae-ssi” kata Yoona kesal dengan berbisik juga. “Tenang saja semua
baik-baik saja aku hanya bercanda tadi Yoona-ssi” kata Donghae tersenyum.
“Terserah kau” kata Yoona masih kesal.
******
Makan malam telah selesai semua peserta sudah berjalan kembali ke kamar
mereka. “Minho-ssi” panggil Yoona setelah keluar dari ruang makan. Minho
berhenti dan memutar badannya menghadap Yoona. “Ada apa Yoona-ssi?” tanya
Minho. “Hmm aku mau bertanya apakah kau masih marah kepadaku?” tanya Yoona. “marah? Aku tidak marah kepadamu Yoona-ssi kau
bicara apa” Minho tersenyum. “Ah leganya, aku kira kau marah kepadaku
Minho-ssi” kata Yoona menunduk. Minho hanya tersenyum. “Ah iya aku masih ragu
apakah kau tidak apa-apa dengan tim bola mu Minho-ssi? Maksudku kau bisa
menjadi peserta concours karena diriku” kata Yoona yakin. “ada apa denganmu?
Aku bermain piano karena keinginan aku sendiri, walau aku tidak mempunyai
kesempatan untuk memilih atau hal semacam itu namun jangan dipikirkan itu bukan
kesalahanmu Yoona-ssi” kata Minho sambil mengelus elus kepala Yoona. Yoona
hanya terdiam terpaku. Minho langsung berjalan kembali kekamarnya.
Yoona masih terdiam disana. “Sebegitu kagetnya dilakukan seperti itu
oleh lelaki tampan?” tanya Donghae menghampiri Yoona. “Apa maksudmu?” tanya
Yoona melirik tajam Donghae. “Minho hanya melakukan hal seperti ini kepadamu
dan kau sampai terdiam seperti itu?” tanya Donghae dan melakukan hal yang sama
seperti yang dilakukan Minho tadi. “Apa yang kau lakukan Donghae-ssi?” Yoona
menepis tangan Donghae dan berjalan meninggalkan Donghae untuk kembali
kekamarnya.
******
“Ah menyebalkan” kesal Yoona membuka pintu kamarnya yang disambut
dengan kagetnya Tiffany dan Seohyun. “Kau kenapa Yoona?”tanya Tiffany heran dan
kembali meneruskan menempelkan masker di wajahnya. “Laki-laki itu Ah
menyebalkan!” kesal Yoona mengempaskan badannya di tempat tidur. “Siapa?
Donghae-ssi?” tanya Tiffany sedikit tersenyum. “Unnie, sepertinya akhir-akhir
ini Unnie mulai dekat dengan Donghae sunbaenim” kata Seohyun bersiap untuk
tidur. “Kami tidak sedekat yang kalian fikirkan, aku membenci lelaki itu” kata
Yoona keluar dari kamar dengan membawa tas biolanya. Tiffany dan Seohyun hanya
menggelengkan kepala mereka.
KAMAR DONGHAE & MINHO
Donghae sedang mengeringkan rambutnya sedangkan Minho sedang membaca
buku di tempat tidur. “Aku sangat tidak menyangka akan sekamar dengan mu,
sungguh tidak percaya harus sekamar dengan mu” kata Minho mengembuskan
nafasnya. “Aku juga tidak percaya harus sekamar dengan orang seperti mu sungguh
menyebalkan” kata Donghae meletakkan handuknya di tepi kasur. “Kau dari tim
bola bukan? Apa yang akan kau lakukan menyeimbangi dengan concurs?” tanya
Donghae. “Itu bukan urusanmu” jawab Minho. “Sepertinya kau dan Yoona hanya
separuh hati mengikuti concurs ini” kata Donghae. “Tentu saja kau berpikir
seperti itu karena kau murid musik. Kau mungkin ingin bilang bahwa siswa
reguler dan siswa musik memiliki perasaan yang berbeda soal musik” kata Minho
berjalan mendekati Donghae “Apa aku salah? Kenyataannya Yoona diperingkat
paling bawah bukan? Bukankah semua orang akan membicarakan kalian?” kata
Donghae angkuh. “Apa yang kau bilang barusan?” tanya Minho mencengkram kerah
baju Donghae. “Apa yang kau lakukan?!!” Donghae geram dan terlihat raut wajah
marahnya. Minho melepaskan cengkramannya “Ini tidak akan berguna, ah sudahlah
lebih baik kau menjauh dari Yoona” kata Minho kembali berjalan ke kasurnya.
“Kenapa? Memangnya Yoona siapamu? Kau berhak mengaturku?” kata Donghae
kesal dan berjalan keluar dari kamar dan membawa tas biolanya.
*****
Donghae keluar dari kamar dan berjalan ke halaman depan rumah ini yang
dipenuhi dengan bunga-bunga yang indah, walau malam hari tetap kelihatan sama
indahnya pada saat siang hari. Donghae duduk di salah satu bangku taman di
sana.”Ada apa dengan Minho apa dia menyukai Yoona?”Donghae memikirkan perkataan
Minho tadi. Kemudian dia mendengar suara biola berbunyi mengeluarkan nada yang
indah “Ave Maria” gumam Donghae berdiri dan berjalan mendekati asal suaranya
dari jauh dia sudah melihat siapa yang memainkannya yaitu Yoona. Tanpa berpikir
Donghae mengeluarkan biola dari tas nya dan mulai memainkan Ave Maria
menyesuaikan dengan nada Yoona.
Yoona menyadari ada yang mengikuti permainannya kemudian dia membuka
matanya dan mendapati Donghae sudah bermain Ave Maria tak jauh darinya. Yoona
kembali menutup matanya lagi dan menikmati permainan biola mereka.
Mereka menyelesaikan permainan mereka dengan indah. “Terima kasih atas permainannya”
kata Yoona meletakkan biolanya lagi ke tasnya. “Tidak masalah, sedang apa kau
malam-malam diluar seperti ini? Dan memainkan lagu Ave Maria? Kau tidak sedang
latihan bukan?” tanya Donghae menaruh biolanya di tas kembali dan berjalan
mendekati Yoona. “Tidak, aku hanya belum bisa tidur, dan kau sendiri sedang apa
diluar Donghae-ssi?” tanya Yoona melihat Donghae. “mungkin sama denganmu namun
aku tidak suka dengan teman sekamarku sungguh menyebalkan besok pagi aku akan
meminta Jongsuk songsenim mengganti kamar kami” kata Donghae.
“Siapa teman sekamarmu? Bukankah Minho-ssi? Dia orang yang baik kan
tidak masalah untuk sekamar dengannya bukan?” kata Yoona tersenyum. “Kenapa kau
tersenyum seperti itu? Kau menyukainya?” tanya Donghae menatap tajam Yoona.
“Tidak tidak! Aku tidak menyukainya aku hanya menganggapnya teman yang baik”
kata Yoona menggoyangkan tangannya dengan istilah tidak. “Sepertinya akan ada
cinta sepihak” kata Donghae memutar tubuhnya untuk kembali ke dalam rumah. “Apa
maksudmu dengan cinta sepihak Donghae-ssi? Donghae-ssi?! Donghae-ssi??!” Yoona
memanggilnya dan Donghae tetap berjalan masuk kedalam rumah.
*****
BESOK HARINYA
Kyuhyun sudah berlatih dengan terompetnya di halaman depan rumah. Semua
orang masih tertidur kecuali dua orang yang sama sama menatap keluar jendela
melihat Kyuhyun bermain terompetnya. “Aku
menyukaimu Sunbae” gumam seseorang salah satu dari 2 yang menatap Kyuhyun
dari jendela kamar mereka.
Yoona pun bangun dari tidurnya dan melihat ke arah Tiffany yang masih
sangat pulas tidurnya namun di tempat tidur Seohyun sudah tidak ada orangnya.
“Sepagi ini dia sudah bangun dan menghilang” kata Yoona turun dari tempat
tidurnya dan berjalan ke kamar mandi.
Donghae bangun dari tidurnya dan melihat Minho masih pulas tidurnya dan
dia mengorok. “Ah sungguh menyebalkan” gumamnya sambil jalan ke kamar mandi.
“Selamat pagi Siwon sunbaenim?” kata Onew bangun dari tidurnya dan
mendapati Siwon sudah duduk dan sudah dengan wajah yang segar sambil meminum
secangkir kopi di tangannya. “Selamat pagi Onew-ssi, mau kopi?” tanya Siwon.
“Tidak terima kasih sunbaenim, tadi kudengar sepertinya Kyuhyun sunbaenim
memainkan terompetnya apa benar?” tanya Onew. “Iya tadi dia sudah bangun dan
langsung mandi kemudian langsung latihan, dia sangat bersemangat, dasar anak
itu sungguh tidak berubah” kata Siwon tersenyum. “baiklah kalau begitu aku
mandi dulu Siwon sunbaenim” kata Onew berjalan ke arah kamar mandi.
******
Semua sudah berkumpul di meja makan untuk sarapan pagi, Ahjumma sudah
menyiapkan semuanya di meja makan. “Selamat makan semuanya” Kyuhyun langsung
membuka sarapan bersama pagi ini dan dengan mukanya yang sangat semangat
melihat semua makanan di atas meja makan.
“Semuanya telah berkumpul bukan pada pagi hari ini? Bagaimana hari
pertama kalian disini?” tanya Jongsuk. “Sangat menyenangkan tempat tidurnya
sangat nyaman” jawab Yoona tersenyum senang. “Cukup menyenangkan suasana yang
sepi dan hanya terdengar suara air laut dan burung berkicau, cukup menyenangkan”
kata Siwon. “Suara air dan suara burung cukup menyenangkan? Itu sangat indah”
kata Tiffany menatap Siwon. “ya terserah kau beranggapan seperti apa” kata
Siwon memulai menyantap sarapannya.
“Baiklah tenang-tenang seperti yang telah kujanjikan kemarin bahwa hari
ini adalah pengumuman tema untuk 2nd selection yaitu Something to believe in,
kalian harus berlatih dan mencari lagu yang cocok untuk tema itu, baiklah
karena sudah ku beri tahu soal temanya sekarang kita sarapan dan setelah itu
kalian harus mencari lagu dan mulai berlatih” kata Jongsuk. “Baik songsenim”
jawab semuanya kompak.
“Something to believe in, aku harus membawakan lagu apa yang sesuai
dengan tema sesuatu untuk di percayai? Huh” Yoona bergumam sendiri sambil
melahap sarapannya. “Dilantai dasar ada sebuah ruangan yang berisikan kumpulan
lagu-lagu klasik ayahku, mungkin Yoona ingin kesana untuk mencari inspirasi
untuk lagu yang sesuai tema nanti?”: tanya Seohyun menoleh ke arah Yoona. “Wah
serius Seohyun? Baiklah aku akan kesana nanti tapi kau harus menemaniku” kata
Yoona tersenyum. “Aku juga ingin kesana” kata Kyuhyun menyahut. “Aku juga ikut,
aku ingin tahu bagaimana para peserta concurs mencari lagu yang akan
ditampilkan setiap selection nanti” kata Tiffany. “Aku juga ikut” kata Minho
menambahkan. “Aku juga” ditambah Onew dengan suara pelannya.
“Baiklah baiklah kalian semuanya nanti ikut setelah kita sarapan” kata
Seohyun tersenyum dan menatap Kyuhyun. Yoona yang melihatnya hanya tersenyum
kecil.
*****
Yoona keluar dari kamarnya setelah mandi, dia bertemu dengan Donghae
serta Minho yang berjalan berdampingan dan dengan wajah kesal, mereka
sepertinya menuju keruangan Jongsuk.
Donghae dan Minho tiba diruangan Jongsuk dan menghampirinya sambil
meletakkan kedua tangan mereka di meja Jongsuk “GANTI KAMAR KAMI!” kata mereka
berdua yang disambut dengan kagetnya wajah Jongsuk.
“Kenapa kalian tidak nyaman untuk tidur berdua?” tanya Jongsuk.
“POKOKNYA GANTI KAMAR KAMI!” jawab Donghae dan Minho berbarengan. “Lihat?
Kalian sangat cocok, dan tidak ada pergantian kamar” kata Jongsuk kembali
meminum kopinya dan melihat Donghae Minho keluar dari kamarnya dengan wajah
yang kesal.
Minho tidak kembali ke kamarnya namun ke suatu ruangan yang ada sebuah
piano cantik, dia tidak bisa menahan hasratnya untuk tidak memainkan piano
tersebut kemudian dia pun duduk di bangku untuk memainkan piano tersebut dan
dia memulai permainannya dengan tenang tanpa di ganggu orang kemudian ada yang
membuka pintu ruangan itu “Minho-ssi, kau bermain piano ditempat seperti ini?”
tanya Kyuhyun didampingi dengan Onew dan Yoona disebelahnya. Minho pun berhenti
bermain dan menatap mereka. “Ngomong-ngomong sepertinya kamu tidak asing di
tempat ini dan memainkan piano itu?” tanya Yoona sambil terkekeh melihat piano
putih dengan ukiran bunga yang sangat cocok untuk perempuan. “Aaa.kuu tidak
bisa menahan memainkan piano ini” kata Minho gugup “Maaf maaf kami mengganggu
mu di tengah latihanmu, kudengar dari Seohyun di sini banyak CD klasik yang
tadi diucapkan olehnya di meja makan” kata Yoona. “Ah jadi ini ruangannya
kebetulan sekali aku sudah ada disini” kata Minho bangun dari duduknya.
Sudah terlihat Kyuhyun dan Onew melihat-lihat isi dari semua CD
tersebut. “aku kesini untuk mencari buku musical grammar” kata Onew menuju ke
tempat buku-buku. “Jadi disini ada ruangan untuk latihan” kata Minho. “Jadi
Yoona-ssi kamu mencari CD apa?” tanya Kyuhyun sambil membuka jendela ruangan
ini dan angin berhembus pelan masuk ke dalam ruangan ini. “aku berpikir apakah
disini ada sesuatu yang aku bisa dengan mudah mempelajarinya untuk latihan”
kata Yoona membuka lemari besar berisikan CD. “jadi bagaimana kalau kumpulan
dari lagu potongan pendek” kata Minho. “Potongan pendek?” tanya Yoona tak tahu
apa maksudnya. “Potongan pendek adalah gaya pencipta lagu untuk menciptakan
lagu beberapa menit saja” kata Onew menjelaskan. “Kalau untuk biola, Kreisler
sangat terkenal untuk lagu potongan pendek” kata Minho.
“Oh begitu?” kata Yoona memulai mencari Kreisler. “Berbicara soal
kreisler dia adalah pembohong” kata Onew. Tangan Yoona berhenti mencari
mendengar Onew berkata begitu dan menoleh ke arahnya. “pembohong?” tanya Yoona.
“Dia berkata bahwa musik yang dia buat itu adalah ciptakan dari composer di
masa lalu” kata Onew “Yah, pada saat itu, banyak yang berkata bahwa penciptaan
lagunya tanpa dengan perasaan yang sebenernya” kata Minho. “Ah oleh sebab itu
dia memakai reputasi composer terkenal yang sudah lalu” kata Yoona. Yoona
langsung mengingat perkataan Lili soal Biola Magic. “Maka itu adalah alasan
kenapa dia menciptakan lagu masih sama seperti sekarang ini, ini karena itu
adalah cara bohong yang bagus bukan dan menghasilkan hasil yang bagus juga?”
kata Onew.
“Bukan kah itu akan menjadi daya tarik kreisler” kata Minho menatap
Yoona. “Dia adalah pemain biola, hanya seorang pria yang membuat semua orang
menikmati musik” kata Onew. Yoona langsung mengingat Lili berbicara soal
menikmati musik dan dia pun tersenyum.
*****
Yoona, Seohyun, Minho, Donghae, Onew, serta Kyuhyun sedang berkumpul di
kamar Kyuhyun dan Onew. Mereka menghabiskan waktu setelah mereka selesai
latihan dengan alat musik masing-masing. Kyuhyun membelikan banyak sekali
makanan tadi dia ke supermarket terdekat.
“Ahh hari kedua disini sungguh menyenangkan, aku bisa bebas latihan dan
ditemani dengan suara burung yang sangat indah” kata Kyuhyun sambil memakan
snack yang dia beli. “Ah enaknya” kata Yoona dan Seohyun bersama sambil memakan
es krim mereka. “Kalian jangan terlalu banyak makan nanti uang Kyuhyun sunbae
akan habis jika kalian memintanya lagi” kata Minho menggelengkan kepalanya.
“Biarkan saja mereka Minho sunbae, waktu istirahat itu sangat menyenangkan”
kata Onew sambil menguyah permen di mulutnya. Sedangkan Donghae hanya terdiam
di sofa deket jendela sambil memperhatikan mereka.
“Donghae-ssi, aku akan tidur di kamar ini nanti malam kau nanti malam
tidur bersama dengan Siwon sunbae”kata Minho. Donghae berdiri dari duduknya dan
menghampiri Minho “baiklah kalau seperti itu kabar yang bagus”kata Donghae
duduk disebelah Kyuhyun. “Kyuhyun sunbae nanti malam aku tidur di sofa saja,
biar sunbae yang tidur di kasur” kata Minho berdiri dan mengambil bantal di
atas sofa. Kyuhyun berdiri dan mendekati Minho “tidak perlu Minho-ya, aku sudah
terbiasa tidur di sofa” kata Kyuhyun mengambil bantal yang dipegang Minho. “aku
saja sunbaenim” Minho merebut bantal itu kembali dan akhirnya mereka berebutan
untuk mengambil bantal itu. Donghae berdiri dari duduknya. Yoona melihat mereka
sambil duduk di atas tempat tidur. Seohyun dan Onew masih memakan snack mereka
sambil melihat kedua remaja yang sedang memperebutkan sebuah bantal.
Donghae mendekati Kyuhyun dan Minho berusaha untuk memisahkan mereka
dari pertengkaran sepele. “Menjauhlah Donghae-ssi” kata Kyuhyun dan Minho
bersamaan dan Donghae pun terdorong hingga terjatuh menimpa Yoona yang duduk di
belakangnya. Donghae berada di atas Yoona, Yoona menatapnya kaget karena....
Bibir mereka bersentuhan. Semua orang terkejut melihat kejadian itu.
*****
Yoona dan Seohyun sudah berada dikamar mereka kembali. Yoona duduk
ditempat tidurnya dan menunduk malu menahan mukanya yang sangat merah sekarang
“Yoona unnie, kau tidak apa-apa?”tanya Seohyun khawatir. “Aku tidak apa-apa
Seohyun” kata Yoona masih menunduk. “Apa yang terjadi?” tanya Tiffany bingung sambil
melihat mereka. “Tadi.. tadi...”Seohyun susah untuk menjelaskannya. “Bibir kami
tadi bersentuhan, itu itu APA!!!” teriak Yoona menutup mukanya. “Bibir? Bibir
siapa?” tanya Tiffany masih bingung. “Yoona unnie dan Donghae sunbaenim” kata
Seohyun menjelaskan. “APA???!!!” Tiffany teriak karena terkejut mendengarnya.
“Kok bisa?” tanya Tiffany lagi. Akhirnya Seohyun pun menjelaskan semuanya
sedangkan Yoona tiduran sambil menutup seluruh badannya dengan selimut menutupi
mukanya yang malu.
Sedangkan di kamar para lelaki, Donghae masih terduduk diam di atas
tempat tidur. “Apa yang kau lakukan?!” tanya Minho dengan nada kesal.
“Sebenernya aku yang harusnya bertanya seperti itu, Apa yang kalian lakukan
sampai harus mendorongku dan aku mencium bibir gadis itu!!” Donghae kesal.
“Jadi bibir kalian benar-benar bersentuhan? Wah daebak!” Kyuhyun senang
mendengarnya. “Iya aku melihatnya sendiri sunbaenim, bibir mereka bersentuhan”
kata Onew menambahkan. “Ah apa yang sudah kulakukan!” Donghae mengacak
rambutnya kesal.
*****
HARI TERAKHIR TRAINING.
Hari ini hari terakhir mereka harus melakukan training disini. Donghae
dan Yoona sama sekali belum membuka mulut mereka untuk saling berbicara satu
sama lainnya. Sekarang mereka semuanya sedang sarapan pagi.
“ Hari ini Minho-ssi yang telah memasak sarapan kita, songsenim baru
tahu bahwa kau pandai memasak Minho-ssi” kata Jongsuk melahap makanannya. “aku
sudah lama hidup sendiri oleh karena itu aku harus bisa memasak untuk asupan
perutku setiap harinya” kata Minho tersenyum. “Oh iya aku akan menonton konser Shin
Min Ah, pemain piano wanita terhebat yang pernah aku ketahui” kata Kyuhyun. “Shin
Min Ah? Itu bukankah ibu dari Donghae-ssi?” tanya Siwon. “Iya itu ibuku dan
bisakah kalian tidak membahas ibu ku disini?” kata Donghae masih melahap
makanannya. Suasana jadi mulai tenang ketika Donghae mengucapkan hal itu.
Siwon sedang berlatih untuk terakhir kalinya di
taman depan rumah dan di temani oleh Tiffany yang mencatat rangkuman untuk
beritanya di radio sekolah nanti, Yoona keluar dari kamarnya dan bertemu dengan
Donghae. Mereka saling terdiam hanya menatap satu sama lain. “Untuk waktu itu
aku minta maaf, aku tidak sengaja” kata Donghae membuka pembicaraan. “Tidak apa
Donghae-ssi, aku juga sudah tidak memikirkannya, terima kasih” kata Yoona
tersenyum. Donghae pun terlihat lega karena Yoona sudah memaafkannya. “Kau
ingin kemana? Tidak berlatih?” tanya Donghae. “Tidak aku ingin jalan-jalan
dengan Seohyun, namun dia dari tadi tidak terlihat” kata Yoona dengan muka
bingungnya.
“Seohyun-ssi? Tadi aku liat dia telah naik mobil
dengan Jongsuk songsenim serta Kyuhyun sunbae dan Onew. Aku tidak tahu mereka
pergi kemana” kata Donghae. “Apa?! Kenapa Seohyun tidak bilang kepadaku” kata
Yoona sedikit kesal. “Tadi dia juga terlihat bingung kok mungkin dia dipaksa
oleh para lelaki itu kudengar mereka akan membeli oleh-oleh namun tidak tahu
daerah sini makanya memaksa Seohyun untuk ikut” kata Donghae menjelaskan yang
dia ketahui. “Aku sudah bersiap seperti ini, kalau begitu aku kembali ke kamar
dulu Donghae-ssi” kata Yoona memutarkan tubuhnya untuk kembali ke kamar namun tangannya
di tahan oleh Donghae. “Karena kau sudah bersiap seperti ini bagaimana kalau
kita jalan-jalan ke pantai sana, bawa biola mu kita sekalian latihan disana”
kata Donghae tersenyum. “benar juga lebih baik aku latihan, baiklah Donghae-ssi
aku akan mengambil biolaku dulu” kata Yoona masuk ke dalam kamarnya.
*****
Yoona dan Donghae sudah berada di pantai jaraknya
tidak begitu jauh dari rumah yang mereka tinggalin selama 5 hari ini. “Baiklah
kau ingin membawakan lagu apa?” tanya Donghae. “Entah aku masih mencari lagu
yang cocok untuk tema nanti” kata Yoona menaikkan bahunya menandakan tidak
tahu. “Aku juga belum menemukan lagu yang cocok untuk 2nd selection nanti” kata
Donghae duduk di pasir pantai. Yoona mengikutinya. “Kau menyukai pantai Yoona-ssi?”tanya
Donghae menatapnya. “Hmm sangat suka apalagi dengan sinar matahari seperti ini
sungguh indah bukan?” tanya Yoona balik menatap Donghae. “Kalau boleh tahu apa
benar kau baru memainkan biola ketika menjadi peserta concours?” tanya Donghae
masih bertanya soal pernyataan Yoona waktu itu di mobilnya sebelum mereka
kesini. “Hmm bisa dibilang begitu, dulu aku tidak terlalu berlatih memainkan
biola dan entah kenapa aku tidak tahu sampai sekarang aku keterima menjadi
peserta concours” kata Yoona menunduk menatap kakinya. “Tapi kau bermain dengan
sangat indah seperti dengan perasaanmu sendiri sungguh nyata” kata Donghae
tersenyum. “hmm terima kasih Donghae-ssi” kata Yoona. “Ya mungkin karena biola magic itu”Yoona mengucapkan dalam hati.
“Tapi aku senang kau bisa menjadi peserta concours
dan aku senang kita bisa bertemu” kata Donghae. “Aku juga senang bertemu dengan
kalian manusia hebat yang sangat hebat dalam bermain musik, aku mohon bantuan
dari kalian untuk membimbingku seperti kalian” kata Yoona. “Haha malah kami
yang harusnya belajar dari mu bermain biola dengan perasaan yang nyata seperti
itu” Donghae berkata sambil tertawa sedikit. “Ah kita bisa saling berbagi ilmu
bukan?” kata Yoona tersenyum. Donghae pun tersenyum menatap Yoona.
*****
TOKO OLEH-OLEH
Seohyun, Kyuhyun,Onew dan Jongsuk sedang melihat
lihat berbagai macam oleh-oleh yang ada disini “Ah aku bingung harus beli apa”
kata Kyuhyun menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu. “Bagaimana kalau ini
Oppa? Guci nya sungguh cantik sangat khas daerah sini” kata Seohyun menunjukkan
sebuah guci cantik berwarna coklat dan putih. “Ah benarkah? Sebaiknya aku beli
ini saja lah aku bingung” kata Kyuhyun membawa guci itu.
“Onew kau sedang melihat apa?” tanya Jongsuk. “Gelas
teh songsenim” kata Onew melihat gelas teh itu. “Wah mungkin itu adalah
oleh-oleh yang bagus Onew-ssi” kata Jongsuk. “Ini oleh-oleh untuk orang tuaku
namun aku bingung yang mana yang bagus songsenim” kata Onew. “Ah bagaimana
dengan yang warnanya bagus dan unik?” kata Jongsuk mengambil gelas teh dengan
motif bunga dan berwarna biru putih. “Songsenim, aku ingin bertanya apa benar
Yoona sunbaenim baru memulai bermain biola semenjak menjadi peserta concours?”
tanya Onew melihat Jongsuk. “Entahlah aku disini hanya menjadi pembimbing
kalian semua keputusan kan dari kepala sekolah yang menentukkan siapa yang
menjadi peserta concours, kalau kau mendengar gossip atau perkataan aneh soal
semua peserta concours jangan di dengarkan Onew-ssi, itu demi kebaikkan kita
bersama” kata Jongsuk tersenyum meletakkan kembali gelas teh yang di tangannya
ke tempatnya.
TO...BE...CONTINUE...
Maaf ya di uploadnya terlalu lama karena kemarin aku
baru selesai uts dan baru bisa menyelesaikan FF ini sekarang, dimohon
kesabarannya untuk kelanjutan FF ini Chapter 4 terima kasih readers yang masih
setia membaca FF ini.
3 komentar:
blm bca part 1 n part 2 ny, baru baikan kan yoona ama donghae??
blm bca part 1 n part 2 ny, baru baikan kan yoona ama donghae??
Iyah mereka baru akur :)
Posting Komentar